Advertisement

Bukit Bintang Longsor, Jalur Alternatif Prambanan-Ngalang Mendesak

Sunartono
Senin, 31 Oktober 2022 - 20:57 WIB
Arief Junianto
Bukit Bintang Longsor, Jalur Alternatif Prambanan-Ngalang Mendesak Ilustrasi Jembatan - JIBI

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA - Jalur yang menghubungkan antara Prambanan Sleman menuju Ngalang, Ngiplar Gunungkidul mendesak untuk diselesaikan seiring adanya peristiwa longsor di Bukit Bintang atau kawasan perbatasan Piyungan-Patuk.

Ruas jalur alternatif Prambanan-Ngalang ini dikerjakan oleh Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Energi Sumber Daya Mineral (DPUP-ESDM) DIY dan Ditjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen-PUPR).

Advertisement

Proyek pembangunan jalan Tawang-Ngalang yang merupakan bagian dari jalur Prambanan-Ngalang dibagi menjadi lima segmen. Pada 2021 telah dibangun konstruksi pada Segmen I dengan panjang 1,9 kilometer dan Segmen V sepanjang 1,4 kilometer.

Sedangkan tahun ini dibangun konstruksi untuk segmen IV dengan panjang jalan sekitar 3,4 kilometer. Kemudian segmen II dengan panjang 1,8 kilometer dan segmen III panjang 1,1 kilometer rencananya dikerjakan pada 2023 mendatang.

Kabid Bina Marga DPUP-ESDM DIY, Kwaryantini Ampeyanti Putri menjelaskan pembangunan jalur Tawang-Ngalang segmen IV menunjukkan perkembangan positif dengan pengerjaan di angka 82,2% per 31 Oktober 2022.

Di segmen ini juga terdapat jembatan yang saat ini masuk dalam tahapan finishing. “Pekerjaan utama di segmen IV sudah tuntas, tinggal finishing seperti bahu jalan, sudah sesuai target,” katanya, Senin (31/10/2022).

BACA JUGA: Covid-19 XBB Belum Ditemukan di Jogja, Sri Sultan: Tetap Waspada!

Dia menambahkan untuk segmen II dan III akan direncanakan pada 2023 dengan anggaran sekitar Rp. Dengan demikian pada akhir 2023 sudah tersambung semua untuk jalur Tawang-Ngalang yang menghubungkan antara Gunungkidul dengan Sleman.

Adapun kebutuhan anggaran kedua segmen di 2023 ini sekitar Rp106 miliar. Harapannya anggaran tersebut dapat disetujui oleh berbagai pihak sehingga jalur Tawang-Ngalang tersambung sebagai jalur alternatif. “Ketika sudah terselesaikan pada 2023 ini bisa menjadi jalur alternatif dari Lemahabang [Prambanan] hingga Gading,” ujarnya.

Selain pekerjaan yang dilakukan Pemda DIY, jalur Prambanan-Ngalang juga ada yang dikerjakan melalui proyek Pemerintah Pusat dalam hal ini Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR tepatnya lajur Prambanan-Lemahabang. Pasalnya, jalan ini nantinya terkoneksi dengan exit toll Bokoharjo.

Ruas ini dalam proses pembebasan lahan oleh Pemkab Sleman dan pengerjaan fisik dilakukan oleh Pusat. Pekerjaan ruas ini nantinya ada yang memperlebar jalan eksisting dan membuat jalan baru.

Dia mengatakan ketika jalur Tawang-Ngalang yang dibangun oleh Pemda DIY ini dapat dituntaskan pada 2023, sebenarnya sudah bisa menjadi jalur alternatif meski jalur Prambanan-Lemahabang belum dibangun.

Kendaraan dapat melewati jalur ini jika ingin menghindari kawasan Piyungan-Patuk, akan tetapi ada sejumlah ruas jalan eksisting yang sempit dan kurang aman bagi kendaraan besar.

“Karena campuran ada jalan eksisting yang jalannya itu masih sempit naik turun dan tajam, artinya dari sisi keamanan kendaraan besar kurang mendukung,” katanya.

Oleh karena itu dengan adanya kejadian longsor di Hargodumilah atau Bukit Bintang kawasan perbatasan Piyung-Patuk, ia mendorong agar pembangunan jalan Prambanan-Lemahabang bisa segera dilakukan oleh pusat. Karena ruas ini akan menjadi alternatif utama dalam mengatasi kemacetan di tanjakan Piyungan-Patuk. Mengingat arus Jogja-Wonosari saat ini sepenuhnya membebani kawasan Piyungan-patuk sehingga sering terjadi kemacetan.

“Semoga dengan adanya kejadian longsor ini bisa menjadi pertimbangan bagi pusat untuk segera menganggarkan pembangunan ruas Prambanan-Lemahabang,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Suplemen Diet Jepang Akibatkan 100 Orang Dirawat dan Lima Orang Meninggal

News
| Jum'at, 29 Maret 2024, 20:27 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement