Demi Cegah Stunting, Ibu Hamil di Kalurahan Ini Rutin Terima Asupan Susu

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Pemerintah Kalurahan Dengok, Kapanewon Playen sejak 2021 rutin memberikan bantuan makanan tambahan bagi ibu hamil. Kebijakan ini dilakukan sebagai upaya pencegahan stunting di kalurahan tersebut.
Lurah Dengok, Suyatno mengatakan sejak 2019 lalu Kalurahan Dengok menjadi lokus penanganan dan pencegahan stunting. Namun demikian, dia mengklaim hingga sekarang hanya ada 16 balita di enam dusun yang terjadi stunting. “Jadi jumlahnya tidak banyak,” kata Suyatno, Minggu (30/10/2022).
Advertisement
BACA JUGA: TelkomClick 2023: Kesiapan Kerja Karyawan dalam Sukseskan Strategi Five Bold Moves di Tahun 2023
Meski demikian, dia mengakui upaya pencegahan terus dilakukan. Salah satunya dengan rutin memberikan makanan tambahan berupa susu, kacang hijau dan lain sebagainya kepada ibu hamil.
Kegiatan ini sudah berlangsung sejak 2021 lalu terus dilaksanakan hingga sekarang. Total saat ini ada 16 ibu hamil yang diberikan bantuan makanan tambahan. “Bisa berubah seiring pendataan ibu hamil di Dengok,” katanya.
Menurut dia, pemberian makanan tambahan tidak hanya untuk ibu hamil. Pasalnya, balita dan anak-anak juga diberikan, meski intensitas lebih sedikit. “Kami terus berupaya agar stunting benar-benar bisa dicegah di Dengok,” katanya.
BACA JUGA: Golkar Incar Kursi Ketua DPRD Gunungkidul di Pemilu 2024
Selain itu, upaya penanggulangan juga dilakukan sosialisasi ke masyarakat. Adapun topik dari komunikasi dan edukasi tidak lepas dari kampanye anti pernikahan dini.
Suyatno menilai, pelaksanaan pernikahan dini menjadi salah satu penyebab terjadinya stunting. Oleh karenanya, upaya pencegahan juga dilakukan seiring dengan penanggulangan stunting.
“Tidak hanya stunting. Tetapi, pernikahan dini juga bisa memicu masalah sosial lainnya seperti kesehatan reproduksi, kemiskinan hingga perceraian,” katanya.
Disinggung mengenai anggaran untuk pemberian makanan tambahan, ia mengaku tidak ada masalah. menurut dia, sudah ada alokasi khusus yang bersumber dari dana desa dalam upaya pencegahan.
“Memang ada posnya. Oleh Pemerintah Pusat, kaluarahan juga diminta melakukan pencegahan dengan mengalokasikan 16% dari Dana Desa untuk stunting,” katanya.
BACA JUGA: Finnet Dukung Digitalisasi Sistem Pembayaran Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Komplotan Penipu Internasional Dibekuk Polisi, Modusnya Tagihan Telepon Nunggak
- Mahfud Md: Sri Mulyani Kaget Ada Laporan Transaksi Janggal Rp349 Triliun
- Sadis! Petugas Medis Rusia Dipaksa Jadi Budak Seks Tentara di Ukraina
- Unik! Masjid Jamii’ Jalaluddin Kemusu Boyolali 100% Bangunannya dari Kayu Jati
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Deretan Negara di Eropa yang Bisa Dikunjungi Bagi Pelancong Berduit Cekak
Advertisement
Berita Populer
- Ibu Memanggil Pulang, Cara Lain Polda DIY Mengatasi Klitih
- Bahas Bencana Alam, Mahasiswa UAJY Prestasi Mentereng di Malaysia
- Cegah Kekerasan Jalanan, DPRD Bantul Pertimbangkan Aturan Jam Malam
- Kapolres Kulonprogo Dicopot dari Jabatannya, Buntut Penutupan Patung Maria
- Pemda DIY Siapkan 3 Langkah untuk Kawal Pembayaran THR Tepat Waktu
Advertisement