Advertisement
Demi Cegah Stunting, Ibu Hamil di Kalurahan Ini Rutin Terima Asupan Susu
![Demi Cegah Stunting, Ibu Hamil di Kalurahan Ini Rutin Terima Asupan Susu](https://img.harianjogja.com/posts/2022/10/31/1116162/hamil-2.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Pemerintah Kalurahan Dengok, Kapanewon Playen sejak 2021 rutin memberikan bantuan makanan tambahan bagi ibu hamil. Kebijakan ini dilakukan sebagai upaya pencegahan stunting di kalurahan tersebut.
Lurah Dengok, Suyatno mengatakan sejak 2019 lalu Kalurahan Dengok menjadi lokus penanganan dan pencegahan stunting. Namun demikian, dia mengklaim hingga sekarang hanya ada 16 balita di enam dusun yang terjadi stunting. “Jadi jumlahnya tidak banyak,” kata Suyatno, Minggu (30/10/2022).
Advertisement
Meski demikian, dia mengakui upaya pencegahan terus dilakukan. Salah satunya dengan rutin memberikan makanan tambahan berupa susu, kacang hijau dan lain sebagainya kepada ibu hamil.
Kegiatan ini sudah berlangsung sejak 2021 lalu terus dilaksanakan hingga sekarang. Total saat ini ada 16 ibu hamil yang diberikan bantuan makanan tambahan. “Bisa berubah seiring pendataan ibu hamil di Dengok,” katanya.
Menurut dia, pemberian makanan tambahan tidak hanya untuk ibu hamil. Pasalnya, balita dan anak-anak juga diberikan, meski intensitas lebih sedikit. “Kami terus berupaya agar stunting benar-benar bisa dicegah di Dengok,” katanya.
BACA JUGA: Golkar Incar Kursi Ketua DPRD Gunungkidul di Pemilu 2024
Selain itu, upaya penanggulangan juga dilakukan sosialisasi ke masyarakat. Adapun topik dari komunikasi dan edukasi tidak lepas dari kampanye anti pernikahan dini.
Suyatno menilai, pelaksanaan pernikahan dini menjadi salah satu penyebab terjadinya stunting. Oleh karenanya, upaya pencegahan juga dilakukan seiring dengan penanggulangan stunting.
“Tidak hanya stunting. Tetapi, pernikahan dini juga bisa memicu masalah sosial lainnya seperti kesehatan reproduksi, kemiskinan hingga perceraian,” katanya.
Disinggung mengenai anggaran untuk pemberian makanan tambahan, ia mengaku tidak ada masalah. menurut dia, sudah ada alokasi khusus yang bersumber dari dana desa dalam upaya pencegahan.
“Memang ada posnya. Oleh Pemerintah Pusat, kaluarahan juga diminta melakukan pencegahan dengan mengalokasikan 16% dari Dana Desa untuk stunting,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/26/1182733/museum_pacitan_pendidik.jpg)
Pendidik di Pacitan Antusias Kolaborasi dengan Museum Song Terus
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/24/1182437/taman-ablekambang.jpg)
Taman Balekambang Solo Resmi Dibuka Kamis 25 Juli 2024, Segini Tarif Masuk dan Jam Operasionalnya
Advertisement
Berita Populer
- Momen Pembersihan Lahir Batin, Disbud Kulonprogo Gelar Jamasan 14 Pusaka
- Vaksinasi Polio di Sleman Sudah Terlaksana di Awal Tahun
- Top 7 News Harian Jogja Online, Jumat 26 Juli, Update Jalan Tol Jogja, Kasus Mafia TKD hingga Festival Layang-layang 2024
- Bawaslu Kulonprogo Ajak IKIP PGRI Wates Jadi Pengawas Partisipatif Pilkada 2024
- Mahasiswi Prodi Keperawatan Anestesiologi Unisa Jogja Meninggal Dalam Kecelakaan
Advertisement
Advertisement