Advertisement
Orang Tua Siswa SD di Sleman Diduga Diintimidasi Pihak Sekolah, Begini Respons Pemda
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN - Salah satu orang tua siswa di SD Negeri Sleman berinisial DES mengaku dapat intimidasi dari pihak sekolah. Atas dugaan intimidasi ini dia mengadu ke Ombudsman RI Perwakilan (ORI) DIY, Senin (31/10/2022) lalu. Dinas pendidikan Sleman mengklaim, tidak ada intimidasi, yang terjadi adalah miskomunikasi.
Kepala ORI DIY Budhi Masturi mengatakan saat ini masih dalam proses verifikasi dan validasi pemberkasan. ORI berencana memanggil pihak sekolah pekan depan. "Paling tidak minggu depan [ORI panggil]," kata Budi kepada Harianjogja.com, Selasa (1/11/2022).
Advertisement
Dugaan intimidasi ini DES dapatkan setelah meneruskan pesan WA dari nomor tidak dikenal ke WA grup paguyuban sekolah. Pesan ini terkait dengan pembangunan sarana dan prasarana sekolah senilai Rp300 juta pada 12 Oktober 2022.
Kemudian dia dipanggil oleh pihak sekolah dan dihadapkan langsung dengan kepala sekolah serta delapan anggota komite sekolah pada 22 Oktober 2022. Dia dicecar berbagai pertanyaan sekitar dua jam.
Pendamping pelapor, Katarina Susi mengatakan kasus ini berawal dari pemanggilan DES menghadap kepala sekolah tanpa diberi tahu pemanggilan ini terkait dengan apa. DES berfikir pemanggilan ini terkait dengan anaknya di sekolah.
BACA JUGA: Disnakertrans DIY Minta Pemotongan BSU Pegawai Waroeng SS Dicabut
"Ternyata di sekolah dia harus berhadapan dengan kepala sekolah dan komite dan ditanyalah ini kok ada berita pencemaran nama baik terkait proposal," ucapnya.
DES adalah yang pertama kali meneruskan pesan kaleng tersebut ke grup paguyuban. Sehingga dianggap menyebarkan berita bohong. Pemanggilan kembali dilakukan oleh sekolah pada 27 Oktober 2022. "Menurut sekolah berita bohong dan pencemaran sekolah."
Menurutnya Dinas Pendidikan Sleman baru mengetahui kejadian ini pada Senin (31/10/2022) pagi. Kemudian kepala sekolah dipanggil dan untuk dimintai keterangan. "[DES] diberikan kepastian bahwa anaknya tidak akan mendapatkan hal-hal yang tidak kondusif di sekolah," paparnya.
Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Sleman, Sri Adi Marsanto menyampaikan Disdik telah memanggil kedua belah pihak, baik DES bersama pendamping dan juga sekolah dan komite. Keduanya dipanggil dalam waktu yang berbeda.
"Kami minta semua berikan klarifikasi, intinya gini, ini miskomunikasi. Yang namanya intimidasi ini enggak ada. Kamis kami akan pertemukan kedua belah pihak itu," ucapnya.
Sri menyebut ini adalah masalah internal di salah satu SD Negeri di Sleman tersebut. Komite sekolah hanya meminta klarifikasi. Disdik akan mempertemukan secara kekeluargaan.
Untuk proposal sendiri merupakan inisiasi dari pihak komite. Secara aturan menurutnya diperkenankan, dikemas dalam bentuk sumbangan sukarela. Karena masih proposal tentu saja belum ada dana yang terkumpul.
"Proposal aturannya memang boleh, sumbangan sukarela. Bahwa komite diperbolehkan inisiasi kegiatan dan ini semua komite atau semua harus tahu dan terbuka."
"Insyaallah sudah clear. Kami tidak menyangkakan mana yang salah dan mana yang benar. Semua benar, semua bisa juga salah. Kalau salah ya diakui, kalau salah ya diakui, disengkuyung bareng [diselesaikan bersama-sama]," lanjutnya.
Harianjogja.com mencoba mengklarifikasi pihak sekolah atas dugaan intimidasi ini. Namun sesampainya di sekolah kepala sekolah sedang tidak ada di tempat. Salah satu guru menyampaikan semua sedang mengajar, sehingga tidak ada yang bisa ditemui. "Semua guru ngajar," ucapnya singkat sambil jalan ke kelas.
Guru lain yang tidak berkenan disebutkan namanya meminta untuk langsung bertanya ke Kepala Sekolah saja. "Saya gak tahu apa-apa." ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Inovasi Pelayanan Publik, Pemprov Jateng Raih Dua Penghargaan dari Kemenpan RB
Advertisement
Bikin Seru Staycation Anda di Oktofest Super Sale Hotel Grand Rohan Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Percepat Olah Lahan Pertanian, DKPP Bantul Maksimalkan Pompanisasi
- Sampai Agustus 2024 Terdapat 23 Kasus Gigitan Anjing di Sleman
- Hotel Harper Malioboro Gelar Pelatihan Mitigasi Kebakaran Guna Meningkatkan Kesigapan Para Staf
- Berikut Jadwal Debat Paslon Pilkada Bantul 2024
- Ketua PBNU Berharap Separuhnya Menteri Kabinet Prabowo dari Kader NU
Advertisement
Advertisement