Advertisement
Covid-19 DIY Meledak Lagi, Sultan: Sudah Tidak Mungkin Pengetatan Lagi
Gubernur DIY Sri Sultan HB X - Istimewa
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X meminta kepada masyarakat agar lebih mampu menjaga diri di tengah naiknya kasus Covid-19 DIY. Mengingat saat ini tidak memungkinkan lagi memperketat aturan.
Sebagaimana diketahui kasus Covid-19 kembali mengalami ledakan dengan jumlah kasus di atas 100 selama beberapa hari terakhir. Pada Rabu (2/11/2022) dilaporkan bertambah 139 kasus dan Kamis (3/11/2022) tercatat ada penambahan 104 kasus dan kasus aktif sebanyak 1207 kasus serta positivity rate di angka 9,63%.
Advertisement
Sultan HB X menyatakan tingginya kasus Covid-19 DIY didominasi tanpa gejala dan persentase yang dirawat di rumah sakit tergolong kecil. Akan tetapi kasus tersebut setiap harinya memang terus terjadi kenaikan.
“Saya setiap hari menghitung ditambah kemarin 139 [kasus], jadi mungkin mendekati 800-900 [kasus aktif], biarpun mungkin yang dirawat [di rumah sakit] sekitar 90 sampai 100 orang, lainnya OTG tetapi naik terus, tetapi mau berhenti kapan?,” kata Sultan kepada wartawan, Kamis (3/11/2022).
HB X mengimbau karena kasus Covid-19 cenderung terjadi peningkatan, ia meminta kepada masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan dengan memakai masker serta melakukan cuci tangan. Dengan adanya kesadaran masyarakat untuk tetap mematuhi prokes, Sultan berharap kasus tersebut kembali landai. Meski saat ini kasusnya meningkat, akan tetapi sudah tidak mungkin lagi untuk memperketat aturan.
BACA JUGA: Pemkab Gunungkidul Buka Lowongan P3K Guru 236 Formasi
“Masyarakat jangan meninggalkan masker, karena anggere [setiap] weekend naik kan susah. Kalau saya melarang gejolaknya tinggi, tetapi kalau masyarakat ikut hati-hati, ya tetap pakai masker mencuci tangan harapan saya bisa turun, karena kebijakannya memang lebih bebas, saya bikin ketat kan juga enggak mungkin,” katanya.
Hingga Kamis (3/11/2022) belum ada laporan terkait masuknya varian baru XBB ke DIY. Akan tetapi adanya anggapan bahwa varian baru cenderung lebih cepat sembuh dengan durasi antara tiga sampai lima hari sehingga dinilai ringan oleh masyarakat. “Tetapi kami yang memaintenance ini punya kekhawatirna lain karena bertambah terus bukannya menurun,” ujar Sultan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Setelah 20 Tahun, GEM Dibuka dan Pamerkan 100 Ribu Artefak Kuno
Advertisement
Wisata DEB Balkondes Karangrejo Borobudur Ditawarkan ke Eropa
Advertisement
Berita Populer
- Satu Jabatan Pimpinan Tinggi di Bantul Belum Dilantik
- Perangkat Kalurahan dan Swasta Paling Banyak Disidang di Tipikor Jogja
- DPUPKP Bantul Petakan Titik Genangan dan Talut Rawan Longsor
- Terlalu Mahal, Tarif Sewa Joglo Taman Budaya Gunungkidul Dikaji Ulang
- BPBD Gunungkidul Tetapkan Status Siaga Darurat Bencana
Advertisement
Advertisement




