Advertisement
Kasus Kematian Covid-19 di DIY Naik Tiga Kali Lipat, Apa Penyebabnya?

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA-- Kasus kematian warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 di DIY meningkat tajam selama sebulan terakhir. Dinas Kesehatan DIY akan menelurusi penyebabnya dengan melakukan analisa data latar belakang kesehatan pasien dari kasus meninggal tersebut.
Berdasarkan catatan Harianjogja.com kasus kematian Covid-19 mengalami kenaikan tiga kali lipat selama sebulan terakhir jika dibandingkan dua bulan sebelumnya. Pada Agustus 2022 kasus kematian di DIY berada di angka 10 kasus, kemudian pada September 2022 menurun menjadi 9 kasus. Akan tetapi pada Oktober 2022 meningkat lebih dari tiga kali lipatnya dengan mencatatkan 34 kasus kematin. Sedangkan pada November 2022 baru selama lima hari terakhir mencatatkan 14 kasus kematian, salah satunya di angka 5 kasus pada Sabtu (5/11/2022).
Advertisement
BACA JUGA: TelkomClick 2023: Kesiapan Kerja Karyawan dalam Sukseskan Strategi Five Bold Moves di Tahun 2023
Kabid Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DIY Setyarini Hestu Lestari menjelaskan belum ada kesimpulan terkait penyebab kematian pasien yang terkonfirmasi positif tersebut. Karena dalam beberapa kasus selama pandemi sebelumnya ada beberapa hal yang menjadi latar belakang pasien tersebut meninggal, mulai dari karena memiliki komorbid hingga belum vaksinasi. Bahkan sebelumnya pernah ditemukan latar belakang pasien meninggal dengan catatan belum divaksinasi. Khusus untuk kenaikan yang terjadi selama November 2022 ini, Hestu belum dapat menyimpulkan.
“Kami belum dapat menyimpulkan, entah komorbid atau mungkin belum divaksinasi, ini akan menjadi telaah kami. Kami sedang menganalisa apakah ada riwayat vaksinasi atau tidak. Untuk saat ini belum bisa matur, saya harus analisa data dulu,” katanya melalui sambungan telepon, Minggu (6/11/2022).
Penelusuran data, lanjutnya, akan dilakukan dengan melakukan tracing ke data rekam medis pasien, untuk melihat pernah divaksinasi atau belum hingga kondisi latar belakang penyakit yang pernah diderita.
“Sebelumnya karena komorbid, selain itu secara nasional ada datanya juga penyebabnya karena belum divaksinasi. Untuk saat ini baru akan kami analisa,” katanya.
BACA JUGA: Epidemiolog UGM: Covid-19 XBB Lebih Menular dari Varian Sebelumnya
Kenaikan kasus Covid-19 ini karena semakin banyak masyarakat yang memeriksakan secara mandiri di laboratorium swasta. Masyarakat sudah memiliki kesadaran ketika memiliki gejala mengarah Covid-19 mereka memeriksakan secara mandiri. Ia belum mengetahui perilaku setiap pasien yang terkonfirmasi positif tersebut sudah tidak mempedulikan penggunaan masker dan prokes atau tidak, karena membutuhkan penelitian lebih lanjut.
“Rata-rata memeriksakan sendiri kemudian terkonfirmasi positif,” ujarnya.
Hestu mengakui, selain dari periksa mandiri memang ada beberapa kasus yang merupakan hasil tracing kasus positif dari hasil pemeriksaan puskesmas. Akan tetapi persentasenya lebih banyak saat periksa mandiri. Salah satunya pada kasus yang dilaporkan Sabtu (5/11/2022) dari 127 kasus tercatat ada 40 kasus yang terdeteksi dari hasil periksa mandiri. “Banyak yang dari periksa mandiri,” katanya.
BACA JUGA: Finnet Dukung Digitalisasi Sistem Pembayaran Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

202 Makam di Boyolali Tergusur Tol Jogja Solo, Para Ahli Waris Terima UGR Rp1 Miliar
Advertisement

Ini Wisata Air di Wilayah Terpencil Gunungkidul yang Menarik Dikunjungi
Advertisement
Berita Populer
- Simak Stok Darah PMI DIY Awal April Ini
- Jadwal Donor Darah di Jogja Hari Ini, Dilakukan Setelah Buka Puasa
- Bantul Bakal Kebanjiran 2 Juta Pemudik Lebaran 2023
- Belasan Motor Milik Remaja Pelaku Perang Sarung Disita hingga Lebaran
- Pembinaan Rohani Kristiani di Sleman Hadirkan Damai bagi Sesama dan Alam
Advertisement
Advertisement