Advertisement
Epidemiolog UGM: Covid-19 XBB Lebih Menular dari Varian Sebelumnya

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN - Pandemi Covid-19 belum berakhir, kini malah muncul varian baru XBB. Epidemiolog Universitas Gadjah Mada (UGM), Bayu Satria Wiratama mengatakan varian baru XBB lebih berbahaya karena penularannya lebih cepat dibandingkan varian sebelumnya.
Meski akan terjadi peningkatan kasus namun tidak perlu sampai pembatasan ketat lagi seperti dulu. "Ndak perlu [pembatasan ketat]," ucapnya kepada Harianjogja.com, Minggu (6/11/2022).
Menurutnya vaksin yang ada masih efektif terhadap varian XBB. Sehingga meski terjadi kenaikan kasus harian yang cukup signifikan hospitalisasi atau keadaan yang mengharuskan seseorang tinggal di rumah sakit tidak akan meningkat signifikan.
"Varian baru ini lebih berbahaya karena lebih cepat menular daripada varian sebelumnya. Namun vaksin yang ada masih efektif," tuturnya.
Aktivitas masyarakat saat ini sudah berjalan dengan normal. Tapi protokol kesehatan sudah mulai diabaikan, seperti pemakaian masker di dalam ruangan sudah semakin kendor. Upaya-upaya pencegahan menurutnya masih perlu dilakukan.
Jika sakit jangan masuk ke kantor atau sekolah, istirahat dan makan yang cukup. Lalu apabila muncul gejala seperti sesak segera ke rumah sakit. Bagi yang belum vaksin booster segeralah vaksin booster. Khususnya bagi lansia dan orang dengan komorbid.
"Perlu juga mengingatkan orang-orang di sekitar khususnya dua kelompok itu, yang belum booster untuk segera booster. Memakai masker jika berada dalam ruangan indoor terutama lagi jika padat orang," jelasnya.
Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2P) Dinkes Sleman, Khamidah Yuliati menyampaikan per 5 November 2022 penambahan kasus baru 44, dan kasus aktif sebanyak 368. Yuli menyebut penambahan kasus dalam beberapa hari ini naik turun.
BACA JUGA: Sampel Autopsi Kakak-Beradik Korban Kanjuruhan Diperiksa Laboratorium Independen
Advertisement
Upaya pencegahan yang bisa dilakukan yakni menjaga protokol kesehatan, mengedepankan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) dijalankan, hingga vaksinasi satu dan dua, serta booster.
"[gejala XBB] bisa ringan bisa berat. Ringan bagi yang sudah vaksin sampai dengan booster dan tanpa komorbid. Berat bagi yang belum vaksin sama sekali dan semakin berat jika ada komorbid," kata Yuli.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Bahas Isu Jual-Beli Pulau Bersama Komisi II DPR RI, Menteri ATR/Kepala BPN Tegaskan Tanah di Indonesia Tidak Bisa Dimiliki Asing
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Kelurahan Kadipaten Jogja Gencarkan Penggunaan Biopori Demi Kurangi Sampah Organik
- Pelajar Jogja Isi Liburan Sekolah dengan Lestarikan Budaya Jawa, Belajar Geguritan hingga Aksara Jawa
- Puluhan Warga Gunungkidul Ingin Bekerja di Luar Negeri, Taiwan Jadi Tujuan Favorit
- 22 Orang Tersengat Ubur-Ubur di Pantai Selatan, Wisatawan Diminta Waspada
- Pelunasan PBB-P2 Triwulan Kedua di Bantul Sudah Terkumpul Rp43,7 Miliar
Advertisement
Advertisement