Advertisement
Jangan Sampai Ada yang Roboh, Puluhan Sekolah di Sleman Butuh Perbaikan
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN - Atap ruangan sekolah di salah satu SD di Playen, Gunungkidul ambruk tadi pagi, Selasa (8/11/2022). Kejadian ini menjadi pelajaran bagi seluruh sekolah di DIY, termasuk di Sleman.
Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Sleman, Sri Adi Marsanto mengatakan ada beberapa upaya dilakukan untuk mencegah kejadian seperti itu. Melalui data pokok pendidikan (dapodik) kondisi setiap sekolah bisa di-update hari per hari, baik terkait sumber daya manusianya dan kondisi fisik.
"Di dalam dapodik tercatat kondisi sarana prasarana hingga kondisi bangunan. Akan di-update secara berkala," ucapnya kepada Harianjogja.com, Selasa (8/11/2022).
Selain melalui dapodik, terdapat beberapa media untuk melaporkan kondisi sekolah. Baik melalui WA, telepon, email, bahkan bisa melalui aplikasi Lapor Sleman. Bisa juga datang langsung ke kantor Disdik Sleman.
BACA JUGA: Daftar Lengkap 69 Obat Sirop yang Dilarang Beredar
Advertisement
"Terkait sekolah yang butuh penanganan banyak, tapi karena anggaran terbatas kami buat skala prioritas. Misalnya ada kerusakan yang menyangkut dengan keamanan seperti dinding, pondasi, dan struktur atap," jelasnya.
Di Sleman ada 122 SMP baik negeri dan swasta. Dari 122 SMP ini sekitar 20 sekolah membutuhkan perbaikan. SD ada 511 negeri dan swasta, sekitar 40-an di antaranya butuh perbaikan. Tidak hanya terkait dengan struktur bangunan, ada juga yang terkait dengan jumlah toilet yang kurang.
Menanggapi kejadian atap roboh menurutnya kebanyakan terjadi karena faktor cuaca, terkena angin dan hujan yang sangat lebat. Faktor lain karena memang kondisi struktur atap. Untuk mengetahui kondisi butuh orang yang paham di bidangnya.
"Saya mungkin dari background teknik, saya juga gak bisa melihat secara kasat mata. Ketutup plafon, genteng apalagi satuan pendidikan yang bukan bidangnya dirasa baik-baik saja ternyata di atas plafon, di atas genteng, rangka atap gak baik-baik saja."
Di Sleman menurutnya ada yang fokus membidangi sarana prasarana, namun secara kuantitas masih kurang. Sehingga pihak sekolah juga diberikan sosialisasi terkait dengan kondisi bangunan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Kejagung Sebut Penetapan Tersangka Tom Lembong Tak Ada Unsur Politis
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Grand Zuri Malioboro Corporate Gathering Nobar Home Sweet Loan
- Pilkada 2024: Politik Uang Tak Pengaruhi Preferensi Pemilih di Kota Jogja
- Kongres FPRB Kota Jogja Libatkan Unsur Pentahelix
- Pemilik Apartemen Malioboro City Desak Pemerintah Pusat Intervensi Soal SLF
- Wastra Katresnan : Panggung Apresiasi Karya Desainer Lokal di Puncak KarnaVALL Batik Indonesia
Advertisement
Advertisement