Advertisement
Kanker Pengaruhi Ketahanan Keluarga
Advertisement
BANTUL—Yayasan Edukasi Kanker Indonesia (YEKI) memberikan edukasi tentang kanker kepada para istri anggota DPRD dan anggota DPRD perempuan Kabupaten Bantul serta pegawai perempuan di lingkup DPRD di Ruang Rapat Paripurna Gedung DPRD Kabupaten Bantul pada Jumat, (11/11/2022). Program tersebut merupakan kerja sama antara YEKI dengan DPRD Kabupaten Bantul.
Ketua YEKI, Harti Buryaningsih, mengatakan selama ini edukasi tentang kanker sangat jarang diberikan. Oleh karena itu, banyak orang secara tak sadar telah menderita kanker stadium 2B. Tegasnya, kondisi tersebut bukan hanya akan memengaruhi penderita namun juga satu keluarga.
Advertisement
“Yang sakit memang satu orang tapi yang menanggung bisa satu keluarga. Dampaknya akan mengarah pada ketahanan keluarga. Operasi kanker memang gratis [melalui BPJS] tetapi perjalanan ke sana [rumah sakit] memangnya gratis, memangnya hanya sekali. Bisa 50 kali itu. Apalagi dilakukan hingga dua tahun apa tidak bikin pingsan. Dengan begitu ketahanan keluarga jadi goncang,” kata Harti ditemui di Ruang Rapat Paripurna Gedung DPRD Kabupaten Bantul pada Jumat, (11/11/2022).
Jelasnya, masyarakat jarang mau memeriksakan diri terkait dengan kemungkinan menderita kanker tingkat lanjut. Hal tersebut, katanya, disebabkan belum meratanya edukasi dan masyarakat belum tahu mekanisme memeriksakan diri.
Padahal, apabila kanker memasuki stadium 2B, seseorang akan menjalani pengobatan yang lama dan harus menjalani operasi. Jika kanker belum memasuki tahap tersebut, operasi tidak perlu dilakukan.
“Dengan tujuan itulah saya datang ke DPRD Kabupaten Bantul. Saya ingin DPRD menginformasikan hal tersebut kepada masyarakat karena mereka adalah perpanjangan tangan dari masyarakat,” katanya.
Harti mendorong masyarakat untuk melakukan langkah pencegahan karena hal tersebut menjadi upaya sederhana yang dapat dilakukan. “Mencegah itu lebih mudah dan murah. Tapi kenapa masih ada orang yang tahu-tahu stadium 2B itu karena mereka tidak tahu. Padahal awal dari penderitaan itu setelah dioperasi karena setelah itu pasti berlanjut. Operasi bukan pengobatan tapi tindakan medis. Kalau masyarakat tahu lebih dini maka tidak akan terjadi prevalensi yang tinggi,” lanjutnya.
Lebih jauh, dia mengatakan prevalensi kanker di Indonesia meningkat dari 2013 sebanyak 1,4 per 1000 penduduk menjadi 1,79 per 1000 penduduk pada 2018. Sementara itu, DIY menjadi daerah dengan prevalensi kanker tertinggi dengan 4,86 per 1000 penduduk di tahun 2018.
Dengan begitu, Harti mendorong DPRD Kabupaten Bantul untuk menindaklanjuti sosialisasi yang telah diadakan YEKI.
“Kalau setelah ini DPRD diam saja, ya gimana? Mereka jadi anggota dewan malah diam saja ada masyarakat yang seperti ini [menderita kanker]. Harus kami dorong agar mengubah keputusan dan semoga nantinya benar ada keputusan yang mengubah masyarakat,” ujar dia.
Kepala Bagian Umum Sekretariat DPRD Kabupaten Bantul, Anton Vektori, mengatakan bahwa sasaran awal edukasi tersebut adalah perempuan. Peserta merupakan istri anggota DPRD, anggota DPRD perempuan, karyawati sekretariat DPRD dengan total undangan 90 peserta. Hal tersebut merupakan permintaan YEKI ketika mereka mengirim surat permohonan sosialisasi kepada DPRD Kabupaten Bantul.
Anton berharap dengan adanya sosialisasi oleh YEKI, peserta dapat menyebarkan informasi tersebut kepada keluarga dan masyarakat sekitar.
Sementara itu, Kepada Bagian Persidangan dan Perundang-Undangan DPRD Kabupaten Bantul, Sri Supriatini, menegaskan perempuan sebagai sasaran sosialisasi menjadi penting karena mereka menjadi subjek yang sangat berkemungkinan terjangkit kanker.
“Terkhusus karena perempuan itu kan motor di keluarga. Sehingga bisa mendorong keluarga untuk membangun pola hidup sehat utamanya terkait kanker tak terkecuali kepada masyarakat,” kata Supriatini ditemui di Ruang Rapat Paripurna Gedung DPRD Kabupaten Bantul pada Jumat, (11/11/2022).
Dia juga menegaskan laki-laki perlu mendapat edukasi tentang kanker. “Penting juga bagi laki-laki. Yang namanya menjaga dan berpola hidup sehat itu peran laki-laki sangat dibutuhkan karena apabila dalam keluarga tidak saling mendukung, saling menjaga, dan saling pengertian kan usaha-usahanya tidak akan maksimal,” katanya. (ADV)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Serangan Israel ke Lebanon, WHO Sebut 28 Petugas Kesehatan Tewas dalam 24 Jam Terakhir
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Layanan SIM Keliling Kulonprogo Hari Ini Ada di Kantor Kapanewon Nanggulan
- BMKG Ungkap Penyebab Cuaca di DIY Bikin Gerah, Masyarakat Diimbau Perbanyak Minum Air Putih
- Top Ten News Harianjogja.com, Kamis 3 Oktober 2024, Ganti Rugi Tol Jogja-YIA, Seleksi PPPK Dibuka
- Tanpa Calo! Ini Cara Mengurus Sertifikat Rumah Hilang, Rusak atau Dimakan Rayap
- Polisi Tangkap 3 Pelaku Pencurian Mobil di Piyungan Asal Magelang
Advertisement
Advertisement