Bedah Buku tentang Stunting, DPAD DIY dan DPRD DIY Tingkatkan Literasi Kesehatan Masyarakat
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO — Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) DIY bersama DPRD DIY menggelar bedah buku bertema stunting atau kekurangan gizi kronis di Kapanewon Lendah, Kulonprogo pada Jumat (11/11/2022).
Bedah buku yang diikuti 50-an peserta tersebut digelar untuk meningkatkan kemampuan literasi kesehatan masyarakat.
Advertisement
Rangkaian kegiatan bedah buku digelar DPAD DIY tahun agar masyarakat mulai menggemari bacaan dengan menghadirkan berbagai buku yang dibedah. Khusus kegiatan bedah buku di Lendah, Kulonprogo, tema buku dipilih oleh DPRD DIY.
Kegiatan tersebut turut diapresiasi anggota DPR RI Hanafi Rais yang juga jadi narasumber kegiatan tersebut. “Kegiatan ini bertujuan untuk membudayakan kegemaran membaca di DIY,” katanya, Senin (14/11/2022).
Hanafi menilai cara menumbuhkan kegemaran membaca dengan mulai membaca buku yang menjadi minat pribadi. “Semakin sering membaca akan mengubah pola hidup dan membentuk lifestyle,” ujarnya.
BACA JUGA: Pembangunan Jalur Pedestrian Senopati Jogja Hampir Rampung
Pembudayaan kegemaran membaca di DIY, kata Hanafi, telah difasilitasi oleh DPAD DIY, salah satunya dengan I-Jogja. “I-Jogja merupakan aplikasi berbasis mobile yang melayani peminjaman e-book melalui ponsel,” jelasnya.
Menumbuhkan dan membudayakan kegemaran membaca, lanjut Hanafi, bagi generasi selanjutnya merupakan tanggung jawab bersama.
“Melalui berbagai fasilitas yang telah disediakan DPAD DIY untuk menggiatkan literasi tersebut diharapkan warga memanfaatkan secara maksimal,” tegasnya.
Kepala Subkordinator Minat Baca DPAD DIY, Herdi Nugroho menjelaskan kegiatan bedah buku dilakukan secara rutin dan berkala.
“Program ini inisiasi bersama dengan DPRD DIY, kami keliling ke berbagai kabupaten termasuk ke Lendah, Kulonprogo kemarin,” katanya, Senin sore.
Herdi menyebut tema stunting dipilih untuk meningkatkan kemampuan literasi kesehatan masyarakat. “Kebetulan yang jadi sasaran peserta juga dari kelompok ibu-ibu, dari penggerak kesehatan, PKK, sampai tim penanganan stunting,” ucap dia.
Bekal literasi bagi masyarakat, jelas Hardi, sangat penting agar lebih mampu memberdayakan diri dan komunitasnya.
“Dari bacaan yang ada mereka bisa mengembangkan kemampuanya dan menyesuaikan dengan tantangan yang ada,” ujarnya.
Program bedah buku, lanjut Hardi, bentuk kepedulian DPAD DIY pada masyarakat pinggiran dengan model jemput bola.
“Mereka diharapkan dapat kembali tertarik pada bacaan karena ini untuk memantik minat baca, sehingga dapat memanfaatkan fasilitas dan layanan kami termasuk peminjaman buku fisik maupun e-book,” ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Sinergi PLKK untuk Pelayanan Kecelakaan Kerja yang Lebih Cepat
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal SIM Keliling Bantul di Akhir Pekan Bulan November 2024
- Jadwal Terbaru Kereta Api Prameks Jurusan Jogja-Kutoarjo Jumat 22 November 2024
- PakNas Desak Penyusunan Kebijakan Pertembakauan Melibatkan Konsumen
- Kisah Ilustrator, Dari Banguntapan, Gundala dan Gojira Menyala di GBK
- Dinas Kebudayaan Gelar Malam Anugerah Kebudayaan dan Launching Aplikasi SIWA
Advertisement
Advertisement