Terlampau Padat dan Tak Beraturan, Kawasan Mrican Akan Ditata Ulang
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) akan merevitalisasi kawasan padat penduduk Kabupaten Sleman, tepatnya di RW 8 Pringgodani, Padukuhan Mrican, Kalurahan Caturtunggal, Kapanewon Depok.
Revitalisasi menjadi upaya pemerintah untuk pengentasan kawasan kumuh yang menjadi tempat tinggal masyarakat.
Advertisement
Tim Kotaku Kementerian PUPR, Adi Eryadi, menuturkan pemilihan daerah Mrican sebagai daerah tempat direalisasikannya program Kotaku karena Mrican memiliki beberapa permasalahan kumuh.
Beberapa di antaranya adalah ketidakteraturan bangunan di mana bangunan di Mrican berdiri secara tidak beraturan dan berdempetan. Selain itu, jalan lingkungan yang berada di RW 8 juga tidak memenuhi standar, yaitu luas jalannya yang kecil, serta minim drainase.
Permasalahan lainnya adalah limbah yang sudah melebihi kapasitas, permasalahan persampahan, dan proteksi kebencanaan, seperti kebakaran.
Kepadatan bangunan yang menyebabkan tidak adanya akses mobil damkar untuk proteksi kebakaran, serta potensi banjir akibat meluapnya Sungai Gajah Wong yang berbatasan langsung dengan wilayah Mrican tersebut.
“Terkait dengan permasalahan tersebut, kami sepakat permasalahan di Mrican ini nanti akan ditangani secara kolaboratif. Artinya nanti akan ada keterlibatan dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Kabupaten Sleman, masyarakat, dan kalurahan,” ujarnya saat meninjau lokasi, Selasa (15/11/2022).
Program Kotaku akan menata ulang terhadap bangunan yang ada di RW 8 Pringgodani Mrican ini.
Beberapa di antaranya adalah pergeseran bangunan yang berada di pinggir sungai sejauh tiga meter untuk meminimalkan banjir, dan pembangunan jalan inspeksi di sepanjang bibir sungai, untuk memberikan akses transportasi yang lebih mudah.
“Harapannya dengan pembangunan jalan inspeksi selebar minimal tiga meter ini, pertama adalah akan meminimalkandampak banjir, dan yang kedua adalah memudahkan jangkauan transportasi pelayanan publik seperti damkar, ambulans, dan juga mobil sampah dan penguras IPAL,” katanya.
Sub-Koordinator Kelompok Substansi Perumahan Formal Bidang Perumahan Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (PUPKP) Sleman, Agung Yuntoro, mengatakan Pemkab Sleman akan melakukan pendampingan terhadap realisasi program Kotaku di Mrican ini.
“Baik pendampingan pekerjaan fisik yang tidak dikerjakan oleh pemerintah pusat, juga ke depan perencanaan terkait dengan pemberdayaan masyarakat, karena nantinya daerah sini akan dikembangan dengan mengusung konsep Edupark,” ungkapnya.
Dengan konsep tersebut nantinya akan ada beberapa program dari Pemkab Sleman yang akan masuk untuk mengembangkan potensi dan memberdayakan masyarakat di RW 8 Pringgodani Mrican ini dari berbagai sisi, baik dari pendidikan, pariwisata, dan SDM.
Program Kotaku dari Kemen PUPR ini mendapatkan tanggapan positif dari warga RW 8 Pringgodani Mrican. Dukuh Mrican, Sumardji, menuturkan semua warga, mendukung penuh program Kotaku ini.
“Pada intinya kami dari warga siap. Kami mengucapkan terima kasih kepada pemerintah, karena mau menata kawasan kami yang selama ini dianggap kumuh. Sangat berterima kasih, karena nantinya istilah kumuh tersebut akan hilang dari kampung kami, tentunya dengan penataan yang baik,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Selesai Mencoblos untuk Pilkada Jakarta, Ini Harapan El Rumi
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Rutin Dibersihkan, Sampah Liar di Pembatas Jalan Depan Pasar Demangan Tetap Muncul
- Besok Pilkada, Begini Program Unggulan yang Dimiliki Calon Bupati dan Wakil Bupati Sleman
- AMEX Meet The Myth, Ajak Pengunjung Menjelajahi Dunia Mitologi
- UKDW Jadi Tuan Rumah POMDA Tenis Meja BAPOMI DIY 2024
- Distribusi Logistik Pilkada, KPU Jogja Siapkan Mitigasi Bencana Wilayah Rawan
Advertisement
Advertisement