Wujudkan Kemandirian Pangan dengan Lumbung Pangan Keluarga
Advertisement
SLEMAN—Berlokasi di wilayah lereng Gunung Merapi menjadikan Kabupaten Sleman sebagai daerah yang subur. Tingginya produksi pertanian dan kecukupan air menempatkan Bumi Sembada sebagai area lumbung pangan di DIY.
Kabupaten Sleman memiliki luas 574,8 kilometer persegi, di mana 18,03% di antaranya atau sekitar 18.482 hektare merupakan lahan pertanian. Dinas Pertanian Sleman mencatat total produksi gabah kering giling di 2021 mencapai 254.423 ton.
Advertisement
Selain berupaya untuk meningkatkan produk pangan utama, Pemkab Sleman juga mendorong masyarakat untuk mengoptimalkan lahan pekarangan. Selain menanam tanaman pangan panen cepat, juga budi daya ternak atau ikan untuk pemenuhan kebutuhan pangan keluarga.
Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo mengatakan upaya ini dilakukan terutama untuk mengembangkan pangan lokal menuju kemandirian pangan keluarga. Upaya ini menjadi langkah nyata untuk mendukung gerakan penyediaan lumbung pangan kedua, yakni dengan mengajak seluruh masyarakat untuk peduli terhadap ketersediaan pangan sekaligus seruan solidaritas untuk mengubah sistem pertanian.
"Tujuannya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif, mengatasi kesenjangan, meningkatkan ketahanan serta mencapai pembangunan berkelanjutan," kata Kustini, Rabu (16/11/2022).
Pemkab Sleman berupaya mendorong sekaligus memotivasi kelompok wanita tani, kelompok tani dan gapoktan (gabungan kelompok tani) dalam pemanfaatan pekarangan dengan menanam tanaman pangan atau hortikultura cepat panen.
"Menanam tanaman pangan rumahan di polybag atau lahan di sekitar rumah terlihat sepele namun mampu menekan biaya konsumsi rumah tangga. Budi daya hortikultura atau tanaman pangan lainnya dengan polybag atau pot jika ditekuni dapat menambah penghasilan keluarga," ujarnya.
Kemandirian pangan, menurut Kustini, harus diimplementasikan sebagai gerakan untuk nandur apa sing dipangan, mangan apa sing ditandur (menanam kebutuhan pangan dan mengonsumsi hasil bumi sendiri).
"Pemanfaatan pekarangan ini menumbuhkan jiwa agraris setiap warga untuk memastikan ketersediaan lumbung pangan masyarakat. Demikian pula dengan budi daya ikan lele, ternak ayam maupun sumber pangan hewani lainnya juga dapat meningkatkan ketahanan pangan keluarga dan mendukung kemandirian pangan," ujarnya.
Adanya lumbung pangan keluarga ini mengajari warga untuk tetap berdaya, menjadi pahlawan pangan sesuai dengan kapasitasnya masing-masing. Menjadi pahlawan pangan dapat dilakukan dengan menanam kebutuhan pangan rumahan.
"Menjadi pahlawan pangan juga dapat dilakukan dengan mengubah kebiasaan konsumsi makanan, tidak menyia-nyiakan makanan dan utamakan mengonsumsi makanan lokal. Saya mengajak masyarakat Sleman untuk mendukung upaya pengembangan pangan lokal dan melakukan gerakan penyediaan lumbung pangan kedua bagi keluarga. Mari bersama wujudkan kemandirian pangan mulai dari langkah kecil, dan jadilah pahlawan pangan mulai dari diri sendiri," kata Kustini. (***)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Kejaksaan Tahan Panglima Komando Pertahanan Korsel, Diduga Terlibat Kudeta
Advertisement
Mingguan (Jalan-Jalan 14 Desember) - Jogja Selalu Merayakan Buku
Advertisement
Berita Populer
- Popularitas Diakui Warga, 2 Tersangka Jual Beli Bayi Jogja Ternyata Tak Punya SIP Bidan
- Minimarket di Paliyan Dibobol Maling, Karyawan Temukan Etalase Rokok Kosong
- Ini Dia Nama-Nama Pemenang Kompetisi Foto dan Videografi Sumbu Filosofi Jogja
- Belasan Kalurahan di Kulonprogo Dirancang Bersih Narkoba
- KTB Sudah Terbentuk di Semua Kampung, Tahun Depan Mulai Pembinaan
Advertisement
Advertisement