Advertisement

Wujudkan Kemandirian Pangan dengan Lumbung Pangan Keluarga

Media Digital
Kamis, 17 November 2022 - 23:57 WIB
Budi Cahyana
Wujudkan Kemandirian Pangan dengan Lumbung Pangan Keluarga Kustini Sri Purnomo - Istimewa

Advertisement

SLEMAN—Berlokasi di wilayah lereng Gunung Merapi menjadikan Kabupaten Sleman sebagai daerah yang subur. Tingginya produksi pertanian dan kecukupan air menempatkan Bumi Sembada sebagai area lumbung pangan di DIY.

Kabupaten Sleman memiliki luas 574,8 kilometer persegi, di mana 18,03% di antaranya atau sekitar 18.482 hektare merupakan lahan pertanian. Dinas Pertanian Sleman mencatat total produksi gabah kering giling di 2021 mencapai 254.423 ton.

Advertisement

Selain berupaya untuk meningkatkan produk pangan utama, Pemkab Sleman juga mendorong masyarakat untuk mengoptimalkan lahan pekarangan. Selain menanam tanaman pangan panen cepat, juga budi daya ternak atau ikan untuk pemenuhan kebutuhan pangan keluarga.

Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo mengatakan upaya ini dilakukan terutama untuk mengembangkan pangan lokal menuju kemandirian pangan keluarga. Upaya ini menjadi langkah nyata untuk mendukung gerakan penyediaan lumbung pangan kedua, yakni dengan mengajak seluruh masyarakat untuk peduli terhadap ketersediaan pangan sekaligus seruan solidaritas untuk mengubah sistem pertanian.

"Tujuannya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif, mengatasi kesenjangan, meningkatkan ketahanan serta mencapai pembangunan berkelanjutan," kata Kustini, Rabu (16/11/2022).

Pemkab Sleman berupaya mendorong sekaligus memotivasi kelompok wanita tani, kelompok tani dan gapoktan (gabungan kelompok tani) dalam pemanfaatan pekarangan dengan menanam tanaman pangan atau hortikultura cepat panen.
"Menanam tanaman pangan rumahan di polybag atau lahan di sekitar rumah terlihat sepele namun mampu menekan biaya konsumsi rumah tangga. Budi daya hortikultura atau tanaman pangan lainnya dengan polybag atau pot jika ditekuni dapat menambah penghasilan keluarga," ujarnya.

Kemandirian pangan, menurut Kustini, harus diimplementasikan sebagai gerakan untuk nandur apa sing dipangan, mangan apa sing ditandur (menanam kebutuhan pangan dan mengonsumsi hasil bumi sendiri).

"Pemanfaatan pekarangan ini menumbuhkan jiwa agraris setiap warga untuk memastikan ketersediaan lumbung pangan masyarakat. Demikian pula dengan budi daya ikan lele, ternak ayam maupun sumber pangan hewani lainnya juga dapat meningkatkan ketahanan pangan keluarga dan mendukung kemandirian pangan," ujarnya.

Adanya lumbung pangan keluarga ini mengajari warga untuk tetap berdaya, menjadi pahlawan pangan sesuai dengan kapasitasnya masing-masing. Menjadi pahlawan pangan dapat dilakukan dengan menanam kebutuhan pangan rumahan.

"Menjadi pahlawan pangan juga dapat dilakukan dengan mengubah kebiasaan konsumsi makanan, tidak menyia-nyiakan makanan dan utamakan mengonsumsi makanan lokal. Saya mengajak masyarakat Sleman untuk mendukung upaya pengembangan pangan lokal dan melakukan gerakan penyediaan lumbung pangan kedua bagi keluarga. Mari bersama wujudkan kemandirian pangan mulai dari langkah kecil, dan jadilah pahlawan pangan mulai dari diri sendiri," kata Kustini. (***)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Seorang Polisi Berkendara dalam Kondisi Mabuk hingga Tabrak Pagar, Kompolnas: Memalukan!

News
| Sabtu, 20 April 2024, 00:37 WIB

Advertisement

alt

Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter

Wisata
| Minggu, 14 April 2024, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement