Rekahan Tanah Sepanjang 100 Meter Ditemukan di Sambeng Gunungkidul

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Rekahan tanah sepanjang 100 meter ditemukan di Dusun Sambeng 4, Sambirejo, Ngawen, Gunungkidul. Garis polisi sudah dipasang di sekitar lokasi agar warga tidak memasuki area tersebut.
Salah seorang warga Sambeng 4 Yanto mengatakan tidak ada yang tahu persis kapan rekahan tanah tersebut muncul. Warga tahu saat akan melintas ke ladang.
Advertisement
BACA JUGA: TelkomClick 2023: Kesiapan Kerja Karyawan dalam Sukseskan Strategi Five Bold Moves di Tahun 2023
Retakan tanah diduga muncul lantaran tidak hujan deras pada Jumat (18/11/2022). “Tahu-tahu di bawah muncul dan rekahannya mencapai 100 meter dengan lebar sekitar 30 sentimeter. Kedalamannya ada yang mencapai dua meter,” katanya kepada wartawan, Senin (21/11/2022).
Menurut dia, potensi retakan sangat mungkin melebar karena hujan turun hampir sepanjang hari. Selain itu, lokasi retakan juga berada di pinggir tebing yang berbatasan dengan sungai. Aliran Kali Banyunibo berada sekitar empat meter di bawah tanah yang merekah.
“Memang di bawah tanah yang merekah ada aliran sungainya,” kata Yanto.
Hal tak jauh berbeda diungkapkan Lurah Sambirejo, Pariyati. Menurut dia, tanah merekah di Sambeng 4 sudah dilaporkan ke BPBD Gunungkidul. “Tadi personel dari TNI dan kepolisian mendatangi lokasi,” katanya.
Dia memastikan peristiwa terebut tidak sampai membahayakan warga. Pasalnya, lokasi jauh dari permukiman dan hanya untuk aktivitas pertanian.
“Memang lokasinya jauh dari rumah warga,” katanya.
Meski demikian, Pariyati menuturkan antisipasi tetap dilakukan. Salah satunya, di sekitar lokasi di pasang garis polisi dengan harapan warga tidak memasuki ke kawasan sekitar.
“Tadi sudah dipasang dan saya mengimbau warga tidak memasuki area berhahaya tersebut,” katanya.
Kepala BPBD Gunungkidul Purwono mengatakan sudah mendapatkan informasi berkaitan dengan tanah merekah di Kalurahan Sambirejo, Ngawen. Jawatannya sudah menerjunkan tim reaksi cepat ke lokasi tersebut.
“Ada upaya asesmen sebagai langkah untuk penanganan terkait dengan potensi bahaya di kawasan tersebut,” katanya.
BACA JUGA: Finnet Dukung Digitalisasi Sistem Pembayaran Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Sekjen Kemenkeu Heru Pambudi Terseret Soal Impor Emas Rp189 Triliun
Advertisement

Rekomendasi Objek Wisata untuk Wisatawan yang Berpuasa, Anti-Lelah & Anti-Batal
Advertisement
Berita Populer
- Danramil Rongkop Terlibat Kecelakaan di Jalan Imogiri, 1 Meninggal Dunia
- Tok! Pilihan Lurah di Gunungkidul pada 2024 Dipastikan Ditunda
- Tagihan LPJU Gunungkidul Nyaris Rp1 Miliar Per Bulan
- Puluhan PNS Sleman Naik Pangkat saat Ramadan Ini
- Sebelum Arus Mudik, Bupati Pastikan Jalur di Sleman Bebas Lubang
Advertisement