Generasi Muda Perlu Mengaktualisasikan Nilai-Nilai Pancasila

Advertisement
SLEMAN—Bangsa Indonesia, termasuk mahasiswa, harus memahami dengan baik nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara, dalam upaya menjaga eksistensi dan aktualisasi nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
Hal ini menjadi pesan dalam buku Pancasila: Eksistensi dan Aktualisasi karya Hernadi Affandi, yang diterbitkan oleh Penerbit Andi, 2020. Buku ini dibedah oleh Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) DIY bersama DPRD DIY dan sejumlah civitas academica UGM di Pendapa Kridha Manunggal Budaya, Kamis (24/11/2022).
Advertisement
BACA JUGA: TelkomClick 2023: Kesiapan Kerja Karyawan dalam Sukseskan Strategi Five Bold Moves di Tahun 2023
Dalam buku ini, Hernadi membahas mulai dari Pancasila sebagai mata kuliah dalam kurikulum pendidikan tinggi, sejarah perumusan pancasila, eksistensi pancasila sebagai dasar negara, aktualisasi nilai-nilai Pancasila dalam masyarakat modern, implementasi demokrasi Pancasila dalam penyelenggaraan negara hingga hak asasi manusia dalam perspektif Pancasila.
"Penggunaan Pancasila sebagai dasar negara sudah tepat, sehingga tidak mendirikan negara agama atau negara berdasarkan agama tertentu. Pancasila akan menaungi seluruh kepentingan masyarakat yang berbeda-beda dalam bingkai NKRI," tulisnya.
Buku ini diharapkan dapat membantu masyarakat Indonesia dalam membumikan pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, terutama bagi generasi muda yang akan menjadi pemimpin masa depan.
Anggota Komisi D DPRD DIY, Rita Nurmasturi, yang hadir dalam bedah buku ini, mengungkapkan sangat senang melihat mahasiswa masih ingin belajar Pancasila, bagaimana menjaganya dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. "Terutama di saat banyak pengaruh yang bertentangan dengan ideologi Pancasila. Saya bangga dan senang. Bagaimana kita mengamalkan pancasila dengan sesungguhnya. Mulai dari diri kita," kata dia.
Sekretaris DPD PDI Perjuangan DIY, Totok Hedi Santosa, mengatakan pancasila merupakan kesepakatan bangsa yang pada masa kemerdekaan terdiri dari tiga golongan, yakni nasionalis, agamis dan marxis. "Baik Islam, nasionalis dan marxis, sama-sama berjuang untuk memerdekakan Indonesia. Dialektika ketiganya itu menjadi apa yang disebut Pancasila," kata dia.
Hingga saat ini Pancasila masih relevan untuk mengakomodasi seluruh ideologi atau pandangan masyarakat Indonesia. Maka diperlukan upaya untuk menjaga dan memgaktualisasikannya. (***)
BACA JUGA: Finnet Dukung Digitalisasi Sistem Pembayaran Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Deretan Warung Sate di Seputaran Imogiri, Serbu Saat Buka Puasa!
Advertisement
Berita Populer
- Anak Muda Diperkenalkan Wayang Lewat Animasi Srikandi
- Dinilai Belum Standar, Lokasi Pembangunan IPA Seropan Diperluas
- Larang Baju Bekas, Pemerintah Harus Perhatikan Kebutuhan Sandang Warga Miskin
- Begini Progres Konstruksi dan Pembebasan Lahan Tol Jogja Bawen
- Jaringan Gas Bakal Tersambung ke 12.900 Rumah Tinggal di DIY
Advertisement