Advertisement

Promo November

Bersama-sama, Komunitas Berusaha Tetap Kuat Dampingi Penderita Strok

Sirojul Khafid
Minggu, 04 Desember 2022 - 22:07 WIB
Arief Junianto
Bersama-sama, Komunitas Berusaha Tetap Kuat Dampingi Penderita Strok Para anggota Delans menghabiskan waktu dengan berdansa bersama di Sleman, beberapa waktu lalu. - Harian Jogja/Sirojul Khafid

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA — Dalam kondisi sehat pun, kesendirian bisa menjadi hal yang menyeramkan, apalagi dalam kondisi sakit strok. Untuk itu, para penderita strok memerlukan pendamping sebagai pendorong semangat.

Tentu berat hidup dengan penyakit strok. Tetapi tidak kalah berat bagi pendampingnya. Kondisi tubuh yang lemah, terutama sebelum proses penyembuhan, membuat pendamping harus siap sedia membantu penyandang strok. Urusan yang dahulu sepele seperti mengangkat gelas untuk minum, menjadi sesuatu yang penuh tantangan.

Advertisement

Itu baru tentang kondisi fisik, tetapi yang tidak kalah menantang adalah perubahan kondisi emosi penyandang strok. Marah-marah menjadi hal yang sering terjadi. Belum lagi anggapan tidak dilayani sesuai keinginan. Pendamping sekali lagi harus meningkatkan kesabarannya berkali-kali lipat.

Atas dasar itulah, Delans Lover dibentuk. Komunitas yang mengambil nama dari istilah Delansia yang memang awalnya komunitas ini dibentuk sebagai wadah bagi para pendamping lansia yang penderita penyakit strok.

Ketua Umum Delans Lover, Heru Santosa, mengaku pendamping strok justru harus lebih kuat dibanding penyandang strok. Apabila pendamping terpuruk, maka berpotensi menjalar ke penyandang.

“Terutama secara mental, pendamping harus lebih kuat. Makanya kami punya moto ‘kuat dilakoni ora kuat ditinggal nyanyi.’ Menghadapi orang strok tidak ringan, salah dimarahi, benar enggak dipuji,” kata Heru, beberapa waktu lalu.

BACA JUGA: Warga Pakuncen Lestarikan Tradisi Tetesan Untuk Anak Perempuan

Saat sedang lelah dalam mendampingi, maka perlu disalurkan dalam kegiatan positif seperti bernyanyi, olahraga, sampai kegiatan sosial dan rohani.

Berangkat dari kesadaran inilah, Komunitas Delans lahir. Delans yang merupakan singkatan dari Delansia berada di bawah naungan Yayasan Stroke Indonesia DIY.

Berawal pada 29 Maret 2017 dengan 13 orang, kini anggotanya sudah lebih dari 70 orang. Sebanyak 13 orang awal merupakan pendamping yang memiliki pasangan atau kerabat yang menyandang strok.

Namun, semakin berkembang, anggota bisa berasal dari luar lingkaran penyandang strok. Heru termasuk anggota yang tidak memiliki saudara atau keluarga yang menyandang strok.

Anggota yang disebut Delans Lover ini memiliki kepedulian pada lansia dan stroker (sebutan penyandang strok).

“Kegiatan Delans intinya agar anggotanya sehat dan fresh, dengan kegiatan seni dan olahraga, dari bernyanyi bersama sampai peragaan busana,” kata pria berusia 55 tahun ini. 

Berbagi Energi

Meski belum pernah merasakan strok, Heru tahu betul kesusahan orang yang sakit. Pada 2005, dia pernah terkena palsy. Sebelum mendapatkan terapi dan kondisinya membaik, untuk berkumur saja susah.

Seiring berjalan, Heru mengetahui komunitas Delans melalui istrinya. Sebelumnya, anggota Delans sering memakai alat musik milik keluarganya. Setelah memperhatikan kegiatan Delans dan dianggap banyak manfaatnya, maka Heru bergabung.

Sebagai komunitas yang saling menguatkan, pandamping stroke yang lebih lama tidak pelit berbagi ilmu bagi pendamping baru.

Tidak jarang pendamping baru masih merasa stres dan mencoba menerima kenyataan, bahwa orang yang mereka sayangi kini sedang sakit.

“Sesama anggota saling mendukung, terutama mental. Kebanyakan pendamping awal 90 persen mental yang drop. Orang tersayang dari yang gagah sampai pegang gelas saja enggak bisa,” katanya.

Terlebih, usia para stroker juga semakin muda, tidak selalu identik dengan orang tua. Dalam beberapa kasus, penyandang strok bisa berada di umur 30-an tahun. Sementara untuk anggota pendamping di Delans, termuda usia 45 tahun dan tertua 80 tahun.

Lantaran semua orang berpotensi terkena, Delans juga mengambil bagian dalam upaya pencegahan strok, terutama bagi anggota.

“Sekarang banyak anggota yang sudah mendekati pensiun, justru di Delans belajar agar enggak stroke, kami tekankan pencegahan agar hari tua tidak stroke,” kata Heru. “Makanya ayo happy, ayo gembira, buang pemikiran negatif.”

Agar Delans semakin baik secara komunitas, mereka membuat badan hukum. Hal ini untuk memudahkan apabila membuat acara atau bekerja sama. Adapula pembentukan divisi yang mengurusi bidang spesifik.

Tentang komunitas

Nama komunitas:

Delans Lover

Tahun berdiri:

2017

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan

News
| Jum'at, 22 November 2024, 16:17 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement