Advertisement
Diklaim Mampu Aliri 40 Hektare Sawah, Saluran Irigasi di Semanu Telan Bujet Rp3,4 Miliar,

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL — Pembangunan fasilitas irigasi di Kalurahan Pacarejo, Kapanewon Semanu menelan anggaran sebesar Rp3,4 miliar.
Sistem irigasi tersebut diklaim dapat menampung 140 meter kubik air yang diangkat dari sungai bawah tanah di Kali Suci untuk mengairi 40 hektare sawah.
Advertisement
Pembangunan irigasi tersebut untuk menunjang pertanian Gunungkidul. Lahan persawahan yang jadi target irigasi sebelumnya berstatus tadah hujan dengan sekali panen, kini ditargetkan minimal dua kali panen agar memenuhi kebutuhan pangan Gunungkidul.
Bupati Gunungkidul, Sunaryanta yang meresmikan sistem irigasi tersebut menjelaskan pembangunan tersebut sebagai langkah penguatan sektor pertanian.
“Kami berharap irigasi ini dapat dimanfaatkan secara maksimal agar pertanian Gunungkidul makin kuat,” katanya saat sambutan, Senin (12/12/2022).
BACA JUGA: Bermas Beri Pendampingan BUMDes Pengkol
Sunaryanta yang juga turut meninjau hasil pembangunan irigasi meminta petani pengguna irigasi tersebut untuk merawat dan menjaganya agar terus bisa digunakan. “Harus dirawat bersama dan dijaga karena keuntungan irigasi ini semuanya kembali ke petani,” ujarnya.
Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Gunungkidul, Putro Sapto Wahyono menjelaskan irigasi ini menggunakan sistem kelistrikan genset. “Pengelolaannya nanti sepenuhnya diserahkan ke kelompok masyarakat yang menggunakannya,” katanya, Selasa (13/12/2022).
Putro menyebut kemampuan irigasi ini dapat mengalirkan air sebanyak 26 liter per detik. “Bedungan yang digunakan dalam irigasi ini lebarnya 10 meter jadi cukup besar kapasitasnya,” jelasnya.
Anggaran yang digunakan untuk membangun irigasi, jelas Putro, menggunakan dana alokasi khusus. “Anggarannya Rp3,4 miliar, daya tampungnya sebesar 140 meter kubik untuk mencukupi kebutuhan air lahan sawah 40 hektare,” ujarnya.
Adapun teknologi yang digunakan sistem irigasi tersebut, jelas Putro, sudah memadai dan mudah dalam perawatannya. “Air yang diambil dari kebawahan 100 meter di bawah permukaan tanah, artinya tidak mengganggu air di permukaan Kali Suci yang dimanfaatkan air bawah tanah,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Berita Pilihan
Advertisement

Kru Lion Air yang Tabrak Garbarata di Merauke Negatif Alkohol & Narkoba
Advertisement

Resmi Dibuka, Ini Wahana Solo Safari Zoo yang Dahulu Taman Taru Jurug
Advertisement
Berita Populer
- Kisah Lengkap Bocah 9 Tahun di Jogja Dikabarkan Lolos dari Penculikan Anak
- Pembangunan Sleman Fokus Pada Isu Kemiskinan dan Kesejahteraan
- Asyik! Jaringan Gas Mulai Dipasang di Sleman, Ini Titik Lokasinya
- Dua Tersangka Atap Sekolah Ambruk di Gunungkidul Mulai Disidang
- Jalanan di Sleman Kian Padat, Jumlah Sepeda Motor Nambah 3.700-an Unit Per Tahun
Advertisement
Advertisement