Kurangi Sampah Anorganik, Armada Pengangkut Sampah di Jogja Ditambah
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Dinas Perdagangan Kota Jogja menambah armada pengangkut sampah yang akan dioperasikan untuk mendukung gerakan nol sampah anorganik mulai Januari 2023 di pasar-pasar tradisional. Para pedagang dan juga paguyuban diminta memilih sampah untuk menekan jumlah sampah anorganik yang dihasilkan pasar tradisional.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Jogja Ambar Ismuwardani mengatakan ada tiga unit tambahan compactor, satu dump truck, dan dua kendaraan roda tiga pada tahun ini untuk memaksimalkan gerakan nol sampah anorganik di pasar tradisional Jogja. Unit compactor itu khusus digunakan untuk mengangkut sampah organik dari pasar ke tempat pembuangan akhir (TPA).
Advertisement
"Penambahan armada ini karena yang enam dump truck sebelumnya sudah tidak layak lagi sehingga sampah sering tercecer saat dibawa ke Piyungan. Compactor bisa memuat enam ton sampah organik. Dump truck akan mengangkut sampah anorganik," ujar Ambar, Kamis (15/12/2022).
Dinas telah memberikan sosialisasi kepada para pedagang dan paguyuban pasar tradisional berkaitan dengan gerakan nol sampah anorganik yang akan dimulai pada Januari 2023 mendatang. Pedagang dan paguyuban diminta seminimal mungkin menghasilkan sampah anorganik saat beraktivitas di pasar atau ikut serta dalam memilah sampah sebelum dibuang ke depo.
"Kami akan dibantu para koordinator pasar, petugas kami serta dari masing-masing paguyuban agar lebih konsisten pelaksanaannya. 26 bank sampah yang ada di pasar tradisional juga akan kami libatkan dalam memilah sampah," ujar dia.
Sampah di pasar tradisional Kota Jogja menyumbang rata-rata 26,95 ton per hari. Dari jumlah itu yang dipilah rata-rata 9,8 ton per hari, sehingga volume rata-rata sampah yang terbuang ke TPA Piyungan sebanyak 17 ton per hari yang terdiri dari 10,9 ton sampah organik dan 6,1 ton sampah anorganik residu.
"Tanpa gerakan pemilahan sampah, kami bisa menekan sampah anorganik satu ton per hari, ditambah dengan gerakan ini tentunya kami akan upayakan agar tonase sampah anorganik residu yang dihasilkan itu semakin berkurang," ungkap Ambar.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup(DLH) Kota Jogja Sugeng Darmanto mengatakan gerakan nol sampah anorganik yang mulai dijalankan sejak awal 2023 diharapkan tidak hanya dilaksanakan oleh rumah tangga. Dia menaruh harapan besar kepada pedagang pasar tradisional.
BACA JUGA: Jelang Nataru Harga Kebutuhan Pokok di DIY Mulai Naik, Bagaimana Stoknya?
"Dari 360 ton sampah yang dihasilkan Jogja per hari, 40 persen masih bisa dikurangi melalui pengurangan sampah anorganik," kata Sugeng.
Sugeng mengatakan armada pengangkut sampah yang kini beroperasi mendukung gerakan nol sampah anorganik meliputi 26 unit compactor dan delapan unit dump truck serta sejumlah kendaraan roda tiga baik yang dikelola DLH maupun dari instansi lain.
"Tiga compactor milik Dinas Perdagangan Jogja, dua dari Dinas Kebudayaan Jogja, dan sekitar 21 dari kami. Jadi ini salah satu bentuk keseriusan dalam mewujudkan nol sampah anorganik," ucap Sugeng.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
KPK Sita Rp7 Miliar dari OTT Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Menteri Kebudayaan Fadli Zon Akan Upayakan Pemulangan Manuskrip Kraton Jogja Tersimpan di Inggris
- Jadwal dan Lokasi Bus SIM Keliling Kota Jogja Pekan Terakhir November 2024
- Tugas Resmi Berakhir, Ini 5 Keberhasilan yang Diraih PJs Bupati Sleman
- Update Terbaru Pembangunan Tol Jogja-Solo, Konstruksi Ruas Trihanggo-Junction Sleman Capai 39,11 Persen
- Satpol PP Sleman Fokus Bentuk Omah Jaga Warga di Tiap Kalurahan
Advertisement
Advertisement