Advertisement

Kethoprak Rante Mas di USD Analogikan Ambisi Kuasa di Tahun Politik

Media Digital
Sabtu, 17 Desember 2022 - 15:47 WIB
Budi Cahyana
Kethoprak Rante Mas di USD Analogikan Ambisi Kuasa di Tahun Politik Komunitas Sadhar Budaya menampilkan kethoprak dengan lakon Rante Mas, di Auditorium Driyakara USD, Jumat (16/12/2022) - Harian Jogja

Advertisement

SLEMAN—Memeriahkan Dies Natalis Universitas Sanata Dharma (USD) ke-67, Komunitas Kethoprak Sadhar Budaya yang yang terdiri dari dosen, tenaga kependidikan, alumni, dan mahasiswa USD menggelar kethoprak dengan lakon Rante Mas, di Auditorium Driyakara USD, Jumat (16/12/2022) malam.

Lakon Rante Mas merupakan karya sekaligus disutradarai oleh Dalijo Angkring, tokoh kethoprak dan lawak senior di Jogja. Rektor USD, Rm. Albertus Bagus Laksana, turut tampil dalam pagelaran ini. Kethoprak juga menampilkan UKM Tari USD, Grisadha, yang diiringi oleh UKM Karawitan. Adapun kru panggung melibatkan Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) dan UKM Teater.

Advertisement

Rektor USD, Rm. Albertus Bagus Laksana, menuturkan dalam pagelaran ini dirinya memerankan Ki Ageng Wonolelo. Ia mengaku baru kali ini belajar kethoprak. Ia tidak menyia-nyiakan kesempatan ini karena tahun ini kita telah melewati masa pandemi sehingga bisa kembali duduk bersama, bertemu satu sama lain, memancarkan suka cita dan mimpi-mimpi ke depan.

“Rangkaian Dies Natalis tahun ini terasa sangat guyub, sangat penuh suka cita. Anak-anak main festival gamelan, orang tua pun berkreasi dengan kethoprak. Ada banyak pentas yang diselenggarakan juga oleh para mahasiswa lewat UKM, berbagai lomba, olahraga dan seni, kegiatan ilmiah dan kerohanian,” katanya.

Pementasan kethoprak ini tidak hanya bentuk ekspresi daya seni dan kreativitas, namun juga kepedulian pada pembangunan moral masyarakat.

“Lakon Rante Mas memiliki pesan mendalam untuk kita yang memasuki tahun politik, agar kita tidak mengorbankan orang lain demi ambisi kuasa, agar kita jernih memutuskan banyak hal penting,” ungkapnya.

Sutradara Rante Mas, Dalijo Angkring, menjelaskan ‘Rante’ dalam lakon ini diartikan sebuah rantai sebagai alat pengikat yang kuat, sedangkan istilah ‘Mas’ dianalogikan sebagai lambang wanita atau kecantikan.

“Jika kedua hal ini disatukan akan memiliki arti wanita dijadikan sesuatu untuk mengikat secara kuat,” katanya.

Pada era pemerintahan Mataram yang dipimpin oleh anak dari Sultan Agung penuh dengan polemik. Dalam masa kepemimpinannya, Sultan Agung ingin mencapai sebuah pencapaian atau cita-cita yang diingini. Namun, Sultan Agung menggunakan berbagai cara yang tidak benar, yaitu menyingkirkan semua orang yang ia anggap menyaingi dirinya menggunakan bantuan dari anaknya, Roro Mangli.

“Roro Mangli dijadikan alat untuk mengikat sang Pangeran Timur, seorang anak raja, adik dari Sunan Amangkurat Agung, menjadi suami Roro Mangli, sehingga Pasingsingan bisa menjadi besan Sunan Amangkurat Ageng,” ujarnya.

Upaya yang tidak baik ini dilakukan untuk membuat Pasingsingan lebih mudah mengambil kekuasaan di Mataram. Namun, hal itu cukup sia-sia karena yang akan menjadi mantu sang raja adalah adiknya raja. Dari peristiwa itu, istilah Rante Mas memiliki arti mengikat dengan tujuan ambisi dalam mengambil kekuasaan pada wilayah Mataram.

Pasingsingan menghalalkan segala cara untuk mencapai cita-cita, walaupun itu penuh dengan risiko yang cukup besar, baik bagi orang lain maupun dirinya sendiri. Pembelajaran dari kisah ini adalah pengambilan keputusan atau penyelesaian masalah dalam keadaan tidak kepala dingin akan menghasilkan keputusan dengan jalan ‘kotor' dan berakibat fatal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Petinggi Freeport Temui Jokowi, Ini yang Dibahas

News
| Kamis, 28 Maret 2024, 18:17 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement