Advertisement
Liburan Nataru di Kulonprogo, Dishub Imbau Pengendarai Waspadai Jalur Rawan Longsor

Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO — Dishub Kulonprogo menyiapkan sejumlah skema jalur alternatif menghadapi libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru). Selain itu, Dishub juga mengimbau kepada pengendara agar berhati-hati saat melintas di jalur rawan longsor.
Kepala Dinas Perhubungan Kulonprogo, Lucius Bowo Pristyanto menerangkan sejumlah skema lalu lintas telah disiapkan mengahadapi Nataru. Pertama, seluruh pengerjaan Jalan Nasional sementara dihentikan selama Nataru. Kalau pun ada pengerjaan proyek yang belum selesai, akan dilanjutkan kembali pada pekan kedua Januari 2023.
Advertisement
"Kemudian yang dikhawatirkan seputar simpang tiga Demen, simpang tiga menuju Glagah itu yang kemarin banjir itu, itu sudah ada upaya keras dari teman PJN untuk membuat semacam talut di seputar itu biar airnya tidak meluber ke jalan," kata dia, Jumat (16/12/2022).
Di jalur selatan, sekalipun masih ada permasalahan di Jembatan Glagah, kini sudah dilakukan penambalan-penambalam. Namun, jika sementara waktu Jembatan Glagah belum bisa dilewati kendaraan besar, maka akan dialihkan ke Jalan Nasional. "Tetapi nanti alternatif dari simpang tiga Toyan diarahkan ke timur. Alternatifnya yang Jogja bagian Selatan nanti bisa lewat Bantul, Srandakan, jalannya bagus," lanjutnya.
BACA JUGA: Lukita Ceramic Studio, Berburu Cuan, Tawarkan Kisah Renik Keramik Cantik
Di arah tersebut, simpang tiga Brosot yang kerap bermasalah kini juga sudah teratasi dengan pemasangan APILL untuk kelancaran lalu lintas. Sebelumnya area tersebut merupakan simpang tiga, kini diakomodir menjadi simpang empat. "Simpang minor dari Lendah sekarang sudah ada lampu merahnya [APILL]. Di sana skenario bangjonya [APILL] sekarang simpang empat itu," ujarnya.
Di sisi lain utnuk alternatif menuju Jogja utara atau Magelang, Borobudur, ruas jalan Kepek- Kalimanggis juga telah selesai direhab. Hingga markanya sekali pun sudah disiapkan dan siap dilewati para pengendara. "Intinya untuk skenario jalan enggak ada persoalan apa-apa. Hanya yang agak mengkhawatirkan yang pegunungan karena ada hujan lebat hati-hati persoalan longsor," ujarnya.
Kawasan perbukitan Menoreh, kata Bowo, menjadi daerah rawan karena potensi longsornya. Dishub bakal memasang sejumlah spanduk imbauan kepada pengguna jalan di sejumlah titik rawan longsor. "Kami akan memasang imbauan-imbauan tertulis seperti biasanya itu, spanduk-spanduk. Contohnya yang sudah kami pasang ada sedikit longsor di Tompak kemarin kita pasangi rambu-rambu tambahan. Kami pasang di Janti, Jonggrangan kemudian simpang dekat Polsek Girimulyo hanya hati-hati untuk kendaraan berat karena agak berisiko," tukasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Ada Akun Instagram Judi Online yang Pernah Di-follow Gibran, Kini Kena Takedown Kementerian Komdigi
Advertisement

Garebeg Besar Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat Digelar Hari Ini, Mulai Pukul 09.00 WIB
Advertisement
Berita Populer
- Soal Dugaan Kemunculan Buaya di Sungai Progo, Ini Kata DKP DIY
- Cegah Insiden Hewan Kurban Lepas, Sekda Sleman Harap Petugas Penyembelihan Terampil
- Jadwal dan Tarif DAMRI Jogja Semarang PP
- Periksa Kesehatan Hewan Kurban, Fakultas Peternakan UGM Terjunkan 25 Mahasiswa
- DLH Gunungkidul Ajak Masyarakat Merayakan Iduladha 2025 Tanpa Sampah Plastik
Advertisement
Advertisement