Perhatian! 31 Desember 2022 Bus Pariwisata Dilarang Masuk Kota Jogja
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA— Dinas Perhubungan Kota Jogja bakal melarang bus pariwisata untuk parkir dan masuk ke wilayah setempat pada malam pergantian tahun nanti. Kebijakan ini diambil untuk mengantisipasi kepadatan arus lalu lintas dan kurangnya ketersediaan tempat parkir di wilayahnya pada masa pergantian tahun mendatang.
Berkaca pada tahun-tahun sebelumnya area pusat kota seperti Titik Nol Kilometer, Malioboro dan Tugu Pal Putih selalu dipenuhi oleh pengunjung pada malam pergantian tahun. Kondisi ini mengakibatkan arus kendaraan terlampau padat sehingga berdampak pada ruas-ruas jalan lain di seputaran Jogja.
Advertisement
Sekretaris Dinas Perhubungan Kota Jogja Golkari Made Yulianto menjelaskan, pada 31 Desember nanti pihaknya berencana untuk membatasi akses bus pariwisata untuk masuk ke wilayah setempat. Kendaraan hanya diperbolehkan masuk dan parkir di area kota hingga pukul 15.00 Wib. Petugas akan menghalau kendaraan yang masuk melebihi batas jam tersebut.
"Pada 31 Desember bus wisata kita batasi sampai jam 15.00 Wib untuk berada di kawasan kota, tempat kawasan parkir (TKP) yang ada di Jogja dan biasanya untuk tempat parkir bus kita batasi, agar nantinya bisa digunakan untuk tempat parkir kendaraan pribadi," kata Golkari, Selasa (20/12/2022).
BACA JUGA: DIY Dilanda Gerah dan Panas, Ini Penjelasan BMKG
Akan ada petugas yang berpatroli di seputaran Kota Jogja untuk memantau bus pariwisata yang masuk melebihi jam yang telah ditetapkan. Pihaknya juga telah mengkomunikasikan kebijakan ini kepada masing-masing pengelola parkir yang ada di wilayah setempat. Bus pariwisata tersebut nantinya juga diimbau untuk parkir di luar area Jogja.
"Kami sarankan ya jangan di seputaran Malioboro parkirnya, nanti naik angkutan umum saja kalau ke Jogja atau transportasi online. Kalau memaksakan ke sana ya kemungkinan akan susah juga cari tempat parkir," ujarnya.
Sampai saat ini pihaknya belum berencana untuk menambah kantong parkir untuk menampung kendaraan yang diprediksi masuk ke Jogja dalam jumlah yang signifikan pada masa Natal dan Tahun Baru nanti. Faktor ketersediaan lahan yang teebatas menjadi persoalan yang belum bisa diatasi dalam penyediaan kantong parkir alternatif di musim ramai wisatawan.
"Kita optimalkan yang ada saja. Sebenarnya sudah banyak, ada Senopati, ABA, Ngabean, Limaran, Malioboro 2 selatan Beringharjo, Beskalan, eks UPN utara Beringharjo, dan yang lain yang dikelola masyarakat atau swasta," imbuhnya.
Adapun rekayasa arus lalu lintas yang sampai saat ini baru direncanakan yakni pengaturan kendaraan masuk di kawasan Malioboro. Pengendara nantinya hanya bisa masuk ke area Malioboro melalui Jalan Mataram. Dinas Perhubungan akan mengalirkan pengendara yang melintas dari Jembatan Kleringan ke arah Jalan Pasar Kembang untuk meminimalisir risiko persilangan arus.
"Nanti kita sifatnya kanalisasi saja sehingga akses ke Malioboro hanya bisa melalui jalan Mataram lewat Kleringan tidak bisa karena kalau dibuka akan ada crossing ya. Kita akan koordinasi dengan Pemda DIY agar sedapat mungkin Malioboro tidak ditutup saat akhir tahun tapi hanya buka tutup saja menyesuaikan kondisi di sana," jelasnya.
Pembatasan akses kendaraan untuk masuk ke Kota Jogja belum menjadi pilihan dalam memecah kepadatan lalu lintas. Dinas Perhubungan nantinya akan melakukan pengaturan lampu APILL pada 34 dari 58 simpang yang ada di Kota Jogja yang sudah tersambung dengan ACTS (Automatic Control Transfer Switch) untuk membantu manajemen arus akhir tahun.
"Itu juga nanti sifatnya fleksibel saja untuk antisipasi kalau semua kendaraan terlalu cepat masuk ke Jogja kita akan melakukan pengaturan lampu APILL, seandainya ada ruas jalan yang macet maka kita bisa segera mengurai," pungkas Golkari.
Ketua Organisasi Angkutan Darat DIY Hantoro mengatakan, lalu lintas kendaraan angkutan pariwisata dari dan menuju Jogja sudah mulai aktif sejak 8 Desember lalu dan akan terus berlanjut sampai dengan 14 Januari 2023 mendatang. Dia mengklaim bahwa rata-rata jumlah pergerakan bus pariwisata hanya sekitar 30 persen dari prediksi kendaraan yang masuk dan keluar di wilayah DIY pada masa Natal dan Tahun Baru ini.
"Yang paling banyak ya angkutan pribadi, karena kan ada segi praktis dan prestise kalau pengunjung liburan naik kendaraan pribadi," jelasnya.
Hantoro mengaku tak keberatan dengan rencana pembatasan bus pariwisata oleh Dinas Perhubungan Jogja pada 31 Desember mendatang. Hanya saja perlu adanya alternatif pilihan yang nantinya bisa membuat para pelaku bus pariwisata dan juga penumpang menjadi lebih nyaman saat berpelesir ke wilayah setempat.
"Kalau dari kami mau-mau saja tapi kan harus ada solusi, kalau tidak ada parkir terus bus di mana dan tamu kita di bawa kemana, kalau mau parkir di luar Jogja apakah tersedia shuttle untuk mengangkut ke dalam kota. Makanya saya bilang besok itu bukan hanya dipenuhi bus saja, tapi angkutan pribadi yang paling banyak," kata Hantoro.
Ketersediaan kantong parkir di pinggiran Bantul dan Sleman dianggap Hantoro bukan tidak memadai, namun hal ini tentu merepotkan bagi pelaku bus. Pilihan terhadap angkutan transportasi umum untuk digunakan masuk ke Jogja juga kurang efektif dan kurang mampu memuat jumlah wisatawan bus yang sifatnya rombongan.
"Kalau mau naik angkutan umum itu memenuhi tidak. Kita itu kalau yang namanya wisata menggunakan bis dalam satu rombongan itu mesti bareng lo, beda dengan masyarakat umum. Kalau satu bis ingin ke Malioboro parkir di luar Jogja ya bingung," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Pemerintah Inggris Dukung Program Makan Bergizi Gratis Prabowo-Gibran
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Stok Darah dan Jadwal Donor Darah di Wilayah DIY Hari Ini, Kamis 21 November 2024
- Pilkada Bantul: TPS Rawan Gangguan Saat Pemungutan Suara Mulai Dipetakan
- BPBD Bantul Sebut 2.000 KK Tinggal di Kawasan Rawan Bencana Longsor
- Dua Bus Listrik Trans Jogja Senilai Rp7,4 Miliar Segera Mengaspal
- Akan Dipulangkan ke Filipina, Begini Ungkapan Mary Jane Veloso
Advertisement
Advertisement