Advertisement
Ongkir UMKM Bantul Peserta ATF 2023 ke Luar Negeri Ditanggung Danais
Ilustrasi produk kipas dari bambu di Dusun Jipangan, Kalurahan Bangunjiwo, Kapanewon Kasihan. - Harian Jogja/Ujang Hasanudin
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL — Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Perindustrian Perdagangan (DKUKMPP) Bantul sedang menyeleksi produk UKM yang berada di Bantul untuk diikutsertakan dalam acara ASEAN Tourism Forum 2023 yang akan di Jogja Expo Center (JEC) pada Februari mendatang.
Kepala DKUKMPP, Agus Sulistiyana, mengatakan pihaknya akan mengirimkan UKM atau IKM dari Bantul sebanyak-banyaknya untuk mengikuti acara ATF 2023. Namun, sebelum itu, UKM yang ada harus melewati proses kurasi yang ketat dari tingkat kabupaten hingga provinsi.
Advertisement
“ATF ini menjadi momen agar produk-produk UKM di Bantul dikenal di tingkat internasional. Dengan demikian, kami akan mengirimkan UMK atau IKM baik dalam bidang kerajinan maupun kuliner. Jumlahnya ya sebanyak-banyaknya. Nanti kami kirim mereka ke DIY untuk dikurasi,” kata Agus, Rabu, (4/1/2023).
Nantinya, bagi UKM di Bantul yang ikut ATF 2023 dan apabila ada buyer yang membeli, maka ongkos kirim produk ke luar negeri akan difasilitasi menggunakan Dana Keistimewaan (Danais).
“Harapan kami, dengan adanya ATF ini benar-benar mengangkat UKM yang ada di Bantul. Terlebih, UKM juga akan didukung sepenuhnya hingga ongkos kirim jika ada buyer,” katanya.
BACA JUGA: ASEAN Tourism Forum 2023, Jogja Unggulkan Wisata Budaya
Di bidang craft, kata Agus, DKUKMPP akan mengarahkan beberpa diantaranya seperti batik, ecoprint kulit, keris, bambu, dan anyaman pelepah. “Nanti buyer juga akan mengunjungi sentra-sentra kerajinan di Bantul,” ucapnya.
Agus juga mengatakan bahwa kendati ada UKM yang tidak lolos kurasi tetapi mereka mempunyai kemungkinan untuk dapat mengakses Danais terkait ongkos kirim apabila ada buyer dari ATF yang membeli produk mereka ketika para buyer datang ke sentra-sentra kerajinan dan Desa-desa Wisata di Bantul.
Kepala Bidang Perindustrian DKUKMPP Bantul, Tunik Wusri Arliani, mengatakan jumlah UMKM di Kabupaten Bantul sekitar 126.000. Dengan begitu pihaknya akan benar-benar ketat dalam mengkurasi.
“Kami juga membeli kaveling di Hall JEC. Kami beli dua dengan luas tiap kaveling itu 3 x 3 meter. Harapan kami adalah UKM yang ditampilkan adalah yang sudah siap untuk tampil di kancah internasional. Dengan begitu mereka bisa bersaing,” kata Tunik ditemui di kantornya pada Rabu, (4/1/2023).
Kata Tunik, tidak ada jumlah pasti untuk UKM yang akan diikutsertakan ke ATF 2023. Selama UKM tersebut memenuhi indikator dalam proses kurasi maka UKM yang ada akan tetap tampil di ATF setelah lolos kurasi di tingkat provinsi.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan DKUKMPP, Tutik Lestariningsih, mengatakan DKUKM DIY juga memfasilitasi kurang lebih sepuluh stand untuk empat kabupaten dan kota serta ada enam stan tambahan untuk kuliner fresh.
“Kesepuluh stan ini diserahkan ke empat kabupaten dan kota untuk menampilkan produk UKM di sana. Prosesnya itu pertama kami memilih dulu dari para pelaku usaha. Nanti terutamanya pelaku usaha yang sudang berada di tingkat menengah baik kerajinan, fesyen, dan kuliner karena pengunjungnya kan dari beberapa negara,” kata Tutik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Guru Dilaporkan Ortu Siswa ke Polrestabes Medan, Bobby Pasang Badan
Advertisement
Besok, 2 Kereta Pusaka Keraton Jogja Berusia Ratusan Tahun Diarak
Advertisement
Berita Populer
- Buang Sampah Sembarangan, Dua Warga di Bantul Didenda Rp200 Ribu
- Grand Livina Terbakar di Tanjakan Tompak Kulonprogo
- Hujan Deras Disertai Angin Kencang Terjang Bantul, 10 Titik Terdampak
- Kampung Nelayan Merah Putih di Pantai Baru Ditarget Rampung Akhir 2025
- Polisi Belum Tetapkan Tersangka Dalam Kasus Kecelakaan Maut di Rongkop
Advertisement
Advertisement



