Advertisement

Chiki Ngebul Bikin Bocah Masuk RS, Pemkab Bantul: Sekolah Wajib Siapkan Kantin Sehat

Ujang Hasanudin
Senin, 09 Januari 2023 - 17:57 WIB
Arief Junianto
Chiki Ngebul Bikin Bocah Masuk RS, Pemkab Bantul: Sekolah Wajib Siapkan Kantin Sehat Ilustrasi. - JIBI

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL — Beberapa hari terakhir, publik dihebohkan oleh jajanan es chiki ngebul yang membuat bocah asal Ponorogo mengalami luka bakar saat menyantap camilan ini.

Bahkan anak laki-laki asal Ponorogo ini harus dilarikan ke rumah sakit agar luka bakarnya bisa segera ditangani. 

Advertisement

Es chiki ngebul atau ice smoke yang juga disebut sebagai Dragon's Breath atau Napas Naga ini sebenarnya terbuat dari sereal atau makanan ringan lainnya yang diberi oleh cairan nitrogen. Pengonsumsi es ciki kebul akan mendapatkan sensasi asap yang keluar dari hidung atau mulut.

Terkait dengan insiden yang dialami bocah asal Ponorogo itu, Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Bantul mengimbau kepada semua sekolah TK, SD, dan SMP di Bantul untuk menyediakan kantin sehat.

Selain itu orang tua siswa juga diminta menyiapkan bekal makanan dari rumah untuk anak-anaknya ke sekolah agar siswa tidak jajan di luar sekolah.

BACA JUGA: 'Chiki Ngebul' Sebabkan Keracunan, Ini Instruksi dari Kemenkes

Kepala Disdikpora Bantul, Isdarmoko mengatakan secara resmi pihaknya belum menerima surat resmi imbauan dari Kementerian Kesehatan terkait jajanan sekolah yang sehat.

Meski begitu, sejak jauh hari Disdikpora sudah melakukan berbagai upaya mewujudkan jajanan sehat di lingkungan sekolah. Pasalnya jajanan sehat di sekolah bagian dari program sekolah ramah anak (SRA) yang sedang digerakkan Pemkab Bantul. 

“Hal yang pertama, memang terkait dengan pengawasan kantin sekolah harus jadi kantin sehat, harus terbebas dari makanan makanan mengandung zat berbahaya seperti pengawet, pelezat, pewarna dan kaitannya pemanis juga kemasan kami sampaikan lingkungan kantin sekolah,” kata Isdarmoko, Senin (9/1/2023).

Menurutnya, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) sempat melakukan pemeriksaan jajanan sekolah baik makanan dan minuman di Bantul secara sampel dan hasilnya ternyata memang ditemukan ada makanan atau minuman yang mengandung bahan yang melebihi ambang batas toleransi.

Dari temuan BPOM tersebut pihaknya langsung memerintahkan ke semua kepala sekolah untuk waspada dan mencegah beredarnya makanan tidak sehat. Masing-masing sekolah diminta untuk menyediakan kantin sekolah agar mudah dalam pengawasan.    

“Poin kedua, orang tua siswa lebih baik memberikan bekal agar tidak membiasakan anak jajan di luar sekolah. Kemudian kami imbau orang tua untuk tidak memberikan uang jajan. Lebih baik bekal dari rumah,” tandasnya.

Andalkan Kantin Sekolah

Kepala SD Negeri Kasihan, Harsiana Wardani mengaku sudah ada imbauan dari Disdikpora terkait kewaspadaan peredaran jajanan tidak sehat di sekolah. Untuk mengantisipasi siswa jajan di luar, pihaknya sudah menyediakan kantin sehat yang menjual makanan dan minuman yang sehat. “Kami di sekolah pengeloaan kantin secara sehat, kerja sama dengan intansi luar untuk pemeriksaan,” katanya.

Selain itu untuk lebih memantapkan lagi kantin sehat, pihaknya akan bekerja sama dengan BPOM untuk melakukan pemeriksaan supaya kantin di sekolahnya mendapatkan bintang keamanan pangan. Kemudian sejak setahun terakhir ia sudah melarang pedagang-pedagang terutama pedagang yang berpindah-pindah untuk tidak berjualan di depan gerbang sekolah.

“Khusus untuk siswa kelas atas seperti kelas VI kami minta untuk membawa bekal sendiri dari rumah karena kantin hanya buka sampai pukul 13.00 WIB. Sementara siswa masih ada kegiatan les,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Dipimpin Nana Sudjana, Ini Sederet Penghargaan Yang Diterima Pemprov Jateng

News
| Kamis, 25 April 2024, 17:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement