Advertisement
BPOM Temukan 2 Pedagang Jual Chikbul

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA— Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Yogyakarta melakukan pembinaan kepada penjual chikingebul (Chikbul)/Snack Dragon Breath/Smoke yang masih beroperasi di wilayah setempat. Dalam pemantauan bersama sejumlah instansi terkait di beberapa titik, ada dua pedagang yang masih menjual panganan itu meski dilarang lantaran kandungan berbahaya berupa nitrogen cair di dalamnya.
"Hasil pengawasan di Jogja ditemukan di 2 lokasi dan sudah dilakukan pembinaan. Kami akan terus melakukan pembinaan dan berkerja sama dengan lintas sektor terkait untuk mengawasi peredaran panganan dengan bahan dasar seperti Chikibul," kata Kepala Balai Besar POM di Yogyakarta Trikoranti Mustikawati, Sabtu (14/1/2023).
Advertisement
Pengawasan terhadap panganan itu dilakukan setelah dikeluarkannya surat edaran oleh Kementerian Kesehatan RI tentang kewaspadaan kasus keracunan jajanan berasap nitrogen atau Chiki ngebul. Di beberapa daerah sejumlah anak mengalami keracunan dengan berbagai gejala setelah mengkonsumsi jajanan itu. Penambahan nitrogen cair pada makanan pangan siap saji yang berlebihan dan dikonsumsi jangka panjang dinilai dapat menyebabkan masalah kesehatan serius.
Pihaknya melakukan pemantauan terhadap jajajan Chikibul bersama Dinas kesehatan kabupaten kota. Pengawasan dilakukan di pusat perbelanjaan, sekolah, pasar malam dan tempat keramaian lainnya. "Bahaya penggunaan nitrogen cair pada pangan siap saji karena langsung dikonsumsi, bisa menyebabkan bahaya seperti anak yang tubuhnya terbakar ketika akan mengkonsumsi Ice smoke snack, kasus keracunan di Tasik Malaya dan balita yang mengalami rupture lambung," kata dia.
Trikoranti menambahkan, kepada pedagang yang ditemukan masih menjual makanan Chikibul itu pihaknya melakukan edukasi berkaitan dengan potensi bahaya keracunan pangan akibat dari penggunaan nitrogen cair tersebut. Kepada pedagang dan pemilik, pihaknya juga meminta agar tidak lagi menjual jajanan itu sampai kajian yang dilakukan oleh Kemenkes dan BPOM selesai dan ada regulasi terkait resmi soal fenomena tersebut.
"Secara regulasi penggunaan nitrogen cair digunakan sebagai bahan penolong untuk proses pengolahan pangan, sebagai bahan pembeku freezing agent pada penyiapan pangan dengan pembekuan cepat seperti es krim, di mana pada produk akhir harus ada upaya untuk menghilangkan residu LN2 pada produk akhir," jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Pemerintah Indonesia Diminta Jadi Juru Damai Konflik India dan Pakistan
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Petugas BPBD Bantul Evakuasi Pekerja yang Tersengat Listrik di Banguntapan
- Belasan Peserta Seleksi PPPK Tahap II di Sleman Gugur Tanpa Lalui Seleksi Kompetensi
- Pria Paruh Baya Tersengat Listrik Saat Tengah Bekerja di Banguntapan Bantul
- Pembangunan Jalan Alternatif Sleman-Gunungkidul Segmen B Segera Dimulai, Pagu Rp73 Miliar
- Luncurkan SPPG di Tridadi Sleman, Menko Muhaimin Ungkap Efek Berantai Bagi Masyarakat
Advertisement