Advertisement
Pantau Ketat Jajanan Anak, Dinkes Sleman: Keracunan di Berbah Belum Tentu karena Chikbul
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN - Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman berkoordinasi dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melakukan pencegahan penjualan jajanan tidak sehat. Upaya pencegahan tersebut dilakukan dengan melakukan pengawasan di sejumlah titik.
Beberapa titik yang mereka sasar di antaranya adalah di Pasar Malam Denggung, sekitar Stadion Maguwoharjo, dan di sekitar Prambanan.
Advertisement
Sub Koordinator Kelompok Substansi Farmasi dan Kesehatan Makanan Minuman Dinkes Sleman, Gunanto mengatakan sebelumnya ada dua anak di Sleman yang keracunan jajanan beberapa waktu lalu, belum bisa dipastikan akibat chiki ngebul (chikbul).
"Belum bisa dipastikan [karena chikbul], sifatnya baru dugaan. Selain dua anak tersebut belum ada temuan dugaan lain," ucapnya dihubungi, Selasa (17/1/2023).
Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa mengatakan dia sudah meminta Kepala Dinkes Sleman untuk mengawasi jajanan-jananan yang ada di sekolah. Selain itu pengawasan dari guru juga harus ditingkatkan. "Pengawasan guru juga harus ditingkatkan karena ya seusia anak-anak kalau berikan edukasi enggak bisa langsung kayak ke kita," ucap dia.
BACA JUGA: Kasus Chikbul Diklaim Belum Muncul di Gunungkidul
Dia meminta agar sekolah meningkatkan pengawasan kepada peserta didiknya. Sehingga jajanan anak sekolah bisa terkondisikan. "Yang penting anak-anak bisa terawasi dan terkondisi. Pemantauan dari sekolah masing-masing lah ditingkatkan," lanjutnya.
Sebelumnya, dua anak di Sleman diduga mengalami keracunan chikbul. Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo mengatakan Pemkab Sleman telah menemukan satu kasus keracunan di Kalurahan Tegaltirto, Kapanewon Berbah pada Senin (9/1/2023) lalu. Dua anak berusia lima dan tujuh tahun mengalami demam, pusing dan muntah, setelah jajan chiki ngebul di acara kesenian di Berbah.
Awalnya anak tersebut dikira masuk angin. Tetapi kemudian muntah berwarna kuning dan hijau. Setelah itu dibawa ke Puskesmas Berbah.
Dari hasil pemeriksaan didapati jumlah leukosit sebanyak 14.000. Kemudian petugas kesehatan memberikan tindakan yang diperlukan. Kustini menyampaikan kondisi dua anak tersebut kini membaik dan sudah dapat beraktivitas kembali.
"Sebelumnya juga dilakukan pemeriksaan kepada teman dan kakaknya, karena mereka juga mengonsumsi chikbul, tetapi tidak ada gejala. Alhamdulilah, kondisi dua anak ini sekarang sudah baik dan bisa aktivitas lagi," paparnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Uzbekistan jadi Lawan Garuda Muda di Semifinal setelah Kandaskan Arab Saudi 2-0
- Tangis Kecil Erick Thohir Iringi Sukses Timnas U23 ke Semifinal Piala Asia U-23
- Kasus DBD di Pacitan Melonjak Tinggi pada April Ini, Angkanya Capai 107
- Jatuh lalu Tertabrak Truk, Pengendara Motor Meninggal di Selogiri Wonogiri
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Cara Membeli Tiket KA Bandara Jogja via Online
- Jadwal Lengkap KRL Jogja Solo dan KRL Solo Jogja Hari Ini, Jumat 26 April 2024
- Jadwal KA Prameks Jogja-Kutoarjo, Jumat 26 April 2024
- Rute, Tarif dan Jalur Bus Trans Jogja, Yuk Cek di Sini
- Jadwal Pemadaman Jaringan Listrik di Kota Jogja Hari Ini, Cek Lokasi Terdampak di Sini
Advertisement
Advertisement