Advertisement

Promo November

Kasus Chikbul Diklaim Belum Muncul di Gunungkidul

David Kurniawan
Senin, 16 Januari 2023 - 18:47 WIB
Bhekti Suryani
Kasus Chikbul Diklaim Belum Muncul di Gunungkidul Chiki Ngebul - Ist

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL– Dinas Kesehatan Gunungkidul memastikan belum ada korban berkaitan dengan jajanan chiki ngebul (chikbul) di wilayah ini. Meski demikian, masyarakat diimbau waspada dengan jajanan ini karena dampaknya pada kesehatan.

Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty mengatakan di wilayah DIY sudah ada dugaan korban karena jajanan chikbul. Meski demikian, ia mengklaim temuan kasus bukan terjadi di Gunungkidul.

Advertisement

“Hingga sekarang belum ada laporan korban chikbul di Gunungkidul,” kata Dewi, Senin (16/1/2023).

Menurut dia, jajanan ini tergolong berbahaya bagi kesehatan. Sepintas dari sisi kemasan bisa menarik karena efek asap yang muncul dari camilan.

Meski demikian, efek asap muncul disertai dengan rasa dingin muncul dari cairan nitrogen yang disemprotkan,h berbahya. Pasalnya, suhu dingin ini dapat menimbulkan kerusakan pada jaringan tubuh.

BACA JUGA: Jumlah Warga Miskin Naik 200.000 Jiwa Per September 2022, Ternyata Ini Biangnya

“Sebaiknya dihindari. Jangan sampai ada korban,” kata Dewi.

Untuk pencegahan lebih lanjut akan dilakukan koordinasi lintas sektoral. Salah satunya dengan dinas pendidikan dikarenakan jajanan ini paling banyak dikonsumsi oleh anak-anak.

“Kami segera lakukan koordinasi. Yang jelas, kami mengimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai bahaya dari chikbul,” katanya.

Anggota DPRD Gunungkidul, Ery Agustin S berharap pemkab bergerak cepat untuk pencegahan. Pasalnya, jajanan chikbul juga terlihat marak di masyarakat, khususnya pada saat ada acara yang menghadirkan keramaian.

“Harus diwaspadai sehingga ada upaya pencegahan,” katanya.

Menurut dia, langkah pencegahan sangat dibutuhkan agar tidak sampai menimbulkan korban. Terlebih lagi, masalah kesehatan termasuk program prioritas yang dilaksankaan oleh bupati.

“Jangan sampai kecolongan. Sebelum ada korban, makanya sosialisasi ke masyarakat harus digalakkan,” katanya. (David Kurniawan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

KPK Sebut OTT di Bengkulu Terkait Pungutan Pendanaan Pilkada

News
| Minggu, 24 November 2024, 14:07 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement