Advertisement
Diklaim Sudah Kelar, Ternyata Masih Ada Pekerjaan di Kawasan Tugu Tobong Gunungkidul

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Penataan wajah kota di kawasan Bundaran Siyono, Logandeng, Playen telah selesai di akhir 2022. Meski demikian, hingga sekarang proses perbaikan masih terus dilakukan.
Hal ini seperti terlihat pada Selasa (17/1/2023). Sejumlah pekerja melakukan perbaikan lantai teraso di jalur pedestrian di depan PO Maju Lancar.
Advertisement
PROMOTED: Dari Garasi Rumahan, Kini Berhasil Perkenalkan Kopi Khas Indonesia di Kancah Internasional
Perbaikan ini bukan yang pertama kalinya karena sebelumnya ada jalan yang ambles di dekat bundaran. Selain itu, juga pembenahan relief yang melingkar di tugu tobong gamping.
Salah seorang warga di Kalurahan Logandeng, Marjoko mengatakan, penataan di kawasan Bundaran Siyono sudah dilakukan sejak 2022. Namun hingga awal 2023, masih terlihat beberapa pekerja melakukan pengerjaan di kawasan ini. “Contohnya hari ini, ada yang memperbaiki lantai di jalur untuk pejalan kaki,” katanya, Selasa siang.
BACA JUGA: Miniatur Tobong Gamping Siyono Jadi Tempat Merayakan Malam Pergantian Tahun
Menurut dia, perbaikan bukan yang pertama kali karena sebelumnya juga sudah ada. Di awal tahun lalu, jalan di sekitar bundaran mengalami kerusakan karena ambles dan berlubang.
Sebelum diperbaiki sempat dipasang pagar pembatas agar tidak dilalui oleh pengendara. “Tujuannya agar tidak terjadi kecelakaan, tapi sekarang jalannya sudah diperbaiki,” katanya.
Kepala Bidang Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Gunungkidul, Wadiyana mengatakan, secara pengerjaan sudah selesai di akhir Desember 2023. Total untuk penataan kota tahap pertama menelan anggaran sebesar Rp8,4 miliar.
Meski sudah selesai, ia mengakui rekanan yang mengerjakan memiliki kewajiban untuk menanggung pemeliharaan selama enam bulan setelah pengerjaan diserahterimakan. Wadiyana tidak menampik setelah penyerahan ada sejumlah fasilitas yang rusak.
“Ada beberapa mulai dari lampu mati, teraso yang retak atau jebol, aspal yang rusak hingga batu tempel di kawasan tersebut. Jadi, harus diperbaiki makanya meski sudah lewat tahun masih ada perbaikan karena bagiand ari pemeliharaan,” katanya.
Dia memastikan, proses perbaikan yang dilakukan, pemkab tidak mengeluarkan uang sepeser pun. Pasalnya, kerusakan yang ada menjadi tanggung jawab rekanan. “Masa pemeliharaan berlangsung enam bulan. Jadi, kalau ada yang rusak menjadi tanggungan rekanan,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Berita Pilihan
Advertisement

Musyawarah Rakyat Tempatkan Airlangga di Tiga Besar Bersama Ganjar & Prabowo
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal KRL Jogja-Solo Kamis 2 Februari 2023
- Ratusan Pasangan Usia Subur di Kota Jogja Ikuti KB Gratis
- Gibran Diminta Bantu Mengaspal, Jalan Godean Ternyata Sudah 20 Tahun Tak Direkonstruksi
- Wirogunan Kelola Sungai Code Jadi Kampung Wisata
- Kapolda DIY & Danrem Perintahkan Anggota Bantu Penanganan Stunting
Advertisement
Advertisement