Advertisement
Penelitian Indef: Penjualan UMKM Jogja Naik 148%
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Berdasarkan hasil riset Institute for Development of Economics and Finance (Indef), indeks penjualan di kota dengan inisiatif Hyperlocal Tokopedia meningkat 147% pada 2020-2021 dibandingkan 2017-2019. Di Jogja, hyperlocal Tokopedia mampu mendongkrak penjualan UMKM hingga 148%.
"Rerata indeks penjualan di kota dengan Hyperlocal lebih besar lima kali lipat pada 2017-2021," ujar Peneliti Indef, Nailul Huda, di Hotel Harper Jogja, Rabu (25/1/2023).
Advertisement
Indeks omzet penjualan di kota dengan Hyperlocal, menurut Huda, meningkat 67% pada periode 2020-2021 dibandingkan dengan 2017-2019. "Jogja, Surabaya, dan Bandung menjadi tiga kota dengan Hyperlocal Tokopedia yang memiliki indeks penjualan dan indeks omzet penjualan paling tinggi," kata Huda.
Dia menambahkan inisiatif Hyperlocal turut meningkatkan indeks penjualan dan index omzet penjualan UMKM di Jogja masing-masing sebesar 148% dan 64%, Surabaya 194% dan 85%, serta Bandung 27% dan 100%. Riset ini, katanya, menggambarkan kenaikan persentase pertumbuhan ekonomi di berbagai kota yang berkontribusi menjaga pertumbuhan dan pemulihan ekonomi di tengah pandemi.
"Jogja [5,09%], Semarang [5,16%], dan Surabaya [4,29%], menjadi kota dengan kenaikan persentase pertumbuhan ekonomi tertinggi dari 2020-2021," katanya.
Kepala Divisi Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah Daerah Tokopedia, Emmiryzan, mengatakan potensi UMKM di Indonesia sangat besar, tidak hanya di kota-kota besar tetapi juga di kota-kota lainnya di berbagai daerah. Setidaknya ada puluhan juta UMKM yang tersebar di seluruh Indonesia.
Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, sektor UMKM berkontribusi Rp8.547 triliun terhadap PDB Indonesia. Kontribusi UMKM lokal terhadap PDB pun tercatat meningkat dari tahun ke tahun hingga mencapai 60,3% pada 2019. Pemerintah di sisi lain menargetkan pertumbuhan wirausaha di Indonesia sebesar 4% pada 2024.
"Kami menghadirkan inisiatif Hyperlocal agar membantu penjual dalam memperluas pasar serta mempermudah masyarakat menemukan toko terdekat, sehingga dapat membantu meningkatkan eksposur dan potensi para pegiat UMKM lokal," katanya.
Menurut Emmir, berdasarkan hasil riset tersebut penjualan UMKM di Kota Jogja meningkat lebih dari 1,5 kali lipat pada 2022 dibandingkan 2021. Pada periode yang sama, jumlah penjual di Kota Jogja yang mengikuti kampanye KTP (Kumpulan Toko Pilihan) mengalami peningkatan sebesar hampir 1,5 kali lipat.
Tokopedia juga mencatat terjadi peningkatan indeks jumlah penjual tertinggi pada 2020-2021 dimana Jogja sebanyak 67%, Surabaya (48%), dan Bandung (65%). Sedangkan kota dengan peningkatan indeks jumlah pembeli tertinggi mencakup Jogja (142%), Bandung (122%), dan Surabaya (154%).
Salah satu usaha asal Jogja, Space Roastery, juga mengungkapkan Tokopedia membantu meningkatkan bisnisnya. Rata-rata perbulan terdapat 2.000 pembeli dengan 3.000 pesanan kopi di tempatnya. "Kampanye inisiatif Hyperlocal Tokopedia memberikan kontribusi terhadap seluruh penjualan kami lebih dari 40% dari seluruh omzet. Bahkan ada sekitar 400 pembeli baru setiap bulan yang bertransaksi lewat Tokopedia,” ungkap General Manager Space Roastery, Slamet Kurniawan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Usulan Pakai Zakat untuk Makan Bergizi Gratis, PBNU: Kami Minta Pemerintah Kaji Ulang
Advertisement
Bali Masuk 20 Besar Destinasi Wisata Terbaik di Asia Tahun 2025
Advertisement
Berita Populer
- Kodim Bangun Dapur Umum untuk Makan Bergizi Gratis di Bantul
- Kuota Haji DIY 2025 Tetap, Biaya Diprediksi Turun
- Gembira Loka Zoo Raih Apresiasi atas Pengelolaan Satwa dan Upaya Konservasi Gajah Sumatera
- Pelaku Penjambretan di Gamping Sleman Ditangkap, Diduga Sempat Minum Miras Sebelum Beraksi
- Teras Malioboro 2 Mulai Dikosongkan, 375 Pedagang Belum Ambil Undian
Advertisement
Advertisement