Jakal Nomor 1, Ini 10 Jalan Provinsi DIY Paling Padat
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Jalan di DIY sudah melebihi kapasitas dan tergolong padat. Jalan Kaliurang atau Jakal menjadi jalan provinsi yang paling padat.
Data Dinas Perhubungan (Dishub) DIY menunjukkan tingkat kepadatan jalan yang dikelola Provinsi DIY makin meningkat tiap tahunnya. Lima besar jalan terpadat terpadat memiliki nilai di atas 0,87 derajat kejenuhan. Survei Dishub DIY menyebut Jalan Kaliurang di Sleman menjadi yang terpadat dengan tingkat kejenuhan 0,9. Kapasitas Jakal hanya 2.177 kendaraan tapi volume kendaraan yang melewatinya sudah mencapai 1.954.
Advertisement
Faktor utama peningkatan kepadatan jalan adalah jumlah kendaraan yang terus bertambah dan mulai banyaknya tempat parkir di bahu jalan. Sementara, lebar dan ruas jalan tidak mengalami perluasan.
BACA JUGA: Jogja Kian Macet, Kecepatan Rata-Rata di Jalan Hanya 16 Km per Jam
Jalan berstatus jalan provinsi yang dikelola Dishub DIY lainnya yang memiliki tingkat kejenuhan yang sama dengan Jakal adalah Jalan Jogja-Kebonagung 1. Jalan tersebut berkapasitas 2.089 kendaraan sedangkan volumenya sudah mencapai 1.806 kendaraan.
Kepala Dishub DIY Ni Made Dwipanti Indrayanti menjelaskan jawatannya akan melakukan berbagai upaya untuk mengatasi kepadatan jalan provinsi yang dikelolanya. “Data tersebut tiap tahun kami update untuk jadi bahan pertimbangan melakukan rekayasa lalu lintas dan kebijakan lalu lintas lainnya,” katanya, Kamis (26/1/2023).
Rekayasa jalan, manajemen lalu lintas, hingga penambahan angkutan umum, jelas Made, sedang dirumuskan untuk mengatasi kepadatan jalan tersebut. “Renacananya tahun ini akan kami regenerasi 25 bus Trans Jogja, angkutan umum ini jadi kunci utama kami mengatasi kepadatan jalan,” jelasnya.
Saat kepadatan jalan meningkat, DIY tidak bisa melebarkan jalan sehingga peningkatan trayek angkutan umum diandalkan mengatasi kepadatan jalan. “Bertahap kami tawarkan angkutan umum ini jadi solusi kepadatan jalan, supaya masyarakat mulai meninggalkan kendaran pribadi,” ujarnya.
Peningkatan kendaraan pribadi, sambung Made, mempercepat kelebihan kapasitas jalan dan meningkatkan kepadatannya. “Anak sekolah sekarang sudah mulai naik Trans Jogja ke sekolah, tentu ini progres bagus mengatasi kepadatan jalan,” katanya.
Solusi kepadatan jalan, menurut Made, tidak bisa diselesaikan oleh satu sektor saja. “Ini berkaitan dengan banyak hal, soal jam kerja kalau jam masuk dan pulang kerja ini kan nambah padet jalan. Ini bisa diatasi dengan melakukan invasi jam kerja agar tidak semuanya masuk jam 08.00 dan pulang 16.00 semua,” ucapnya.
BACA JUGA: Sering Macet, Gejayan Sah Jadi Jalan Terpadat di Jogja
Koordinasi multi sektor akan dilakukan Dishub DIY untuk mengatasi kepadatan jalan tersebut. “Rekayasa lalu lintas, misalnya menerapkan jalan satu arah dengan berkoordinasi dengan Ditlantas Polda DIY,,” jelasnya.
Data Dishub DIY menyebut peringkat tiga jalan terpadat adalah Jalan KH Ahmad Dahlan dengan derajat kejenuhan mencapai 0,89; diikuti Jalan Pabringan dengan kepadatan 0,87 sama dengan ruas Jalan Jogja-Kebonagung 1 tepatnya depan Ruko Bantulan.
Jalan Wates tepatnya di depan Pasar Buah Gamping menempati rangking 6 jalan provinsi paling macet di DIY dengan kepadatan mencapai 0,85; diikuti Jalan Seturan depan STIE YKPN dengan kepadatan 0,84; Jalan Jenderal Soedirman depan Phoenix Hotel dengan kepadatan 0,83; Jalan Panembahan Senopati dengan kepadatan 0,76; serta peringkat 10 ada ruas Jalan AM Sangaji depan Gurame Bangjo dengan kepadatan mencapai 0,75.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Sinergi PLKK untuk Pelayanan Kecelakaan Kerja yang Lebih Cepat
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Dinas Kebudayaan Gelar Malam Anugerah Kebudayaan dan Launching Aplikasi SIWA
- Pemkab Bantul Kembali Bagikan 250 Pompa Air Berbahan Bakar Gas ke Petani
- KPH Yudanegara Minta Paguyuban Dukuh Bantul Menjaga Netralitas di Pilkada 2024
- Mendorong Pilkada yang Inklusif dan Ramah Difabel
- Terbukti Langgar Netralitas, Seorang ASN di Bantul Dilaporkan ke BKN
Advertisement
Advertisement