Advertisement
Gunungkidul Mulai Panen Raya Padi
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Gunungkidul mulai memasuki panen raya padi. Di musim panen pertama ini, Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul menargetkan produktivitas padi mencapai 223.986,19 ton gabah kering giling.
Panen padi sudah mulai terlihat sejak satu pekan lalu. Contohnya di Dusun Gelaran 1, Kalurahan Bejiharjo, Karangmojo. Para petani berbondong-bondong ke sawah untuk memanen tanaman padi yang sudah menguning. Salah seorang petani, Wasimo, mengatakan hasil panen di musim tanam pertama dapat berjalan dengan baik.
Advertisement
Meski mengaku belum menimbang hasil panen, ia melihat padi yang ditanam dapat tumbuh dengan subur. Setiap batangnya juga berisi sehingga dia yakin hasilnya akan baik.
BACA JUGA: Nyampah Sembarangan, 4 Warga Jogja Dijerat Pidana
“Ini masih dipetik dan hasilnya juga bagus,” katanya, Kamis (26/1/2023).
Menurut Wasimo, di awal-awal musim tanam sempat ada potensi serangan hama, tapi bisa dikendalikan dengan perawatan yang dilakukan secara rutin. Hal yang sama juga terlihat pada saat padi mulai berisi. Ada ancaman serangan dari hama burung pipit. Namun, petani sudah mengantisipasi dengan memasang jaring di atas padi.
“Ada juga yang memasang plastik warna warni untuk menakut-nakuti kawanan burung agar tidak mendekat. Kami bersyukur tahun ini masih bisa panen lagi,” katanya.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul Rismiyadi mengatakan pada musim tanam pertama sempat muncul serangan hama seperti tikus, walang sangit, hingga pengerek batang.
“Sudah ada serangan, tapi bisa dikendalikan sejak awal sehingga tidak semakin luas. Hasilnya pun sudah terlihat, padi dapat tumbuh dengan subur dan sekarang sudah mulai panen,” katanya.
BACA JUGA: Lagi-Lagi Karena Andalkan Google Map, Truk Terguling di Cinomati
Rismiyadi mengungkapkan di musim tanam sawah yang dipanen seluas 42.819 hektare. Diperkirakan rata-rata produksi mencapai 52,31 per hektare sehingga produktivitas gabah yang dihasilkan sebesar 223.986,19 ton.
“Mudah-mudahan target bisa terpenuhi,” katanya.
Dia memperkirakan panen raya hingga Maret mendatang. Di masa tanam keduam jumlah luasan tanaman padi akan berkurang. “Rata-rata merupakan sawah tadah hujan. Jadi di masa tanam kedua nanti lahan yang ditanam padi tidak sebanyak saat musim tanam pertama,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Bandara Sam Ratulangi Kembali Ditutup Pasca Erupsi Gunung Ruang di Sulut
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Daftar Lokasi Nobar Timnas Indonesia U-23 vs Uzbekistan U-23 di DIY, Ada di Masjid, Kampus, hingga Museum
- JAB Fest 2024 Digelar Awal Mei, Pecinta Seni dan Buku Jogja Merapat!
- PRODUKSI FILM BUDAYA: Ada Potensi Besar Film Pendanaan Disbud DIY
- Haedar Nashir: Ormas Keagamaan Tidak Boleh Jadi Benalu
- Sultan Jogja Akan Hadiri Nobar Indonesia U-23 vs Uzbekistan U-23 Piala Asia 2024, Lokasi Acara Dipindah di Bangsal Kepatihan
Advertisement
Advertisement