Kepastian Pindah Belum Jelas, Pedagang Jl. Perwakilan Malioboro Tagih Janji ke Dinas
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA — Sejumlah pedagang di Jalan Perwakilan Malioboro berharap agar pemindahan lokasi dagangan ke tempat baru di Pasar Klitikan Pakuncen segera dilakukan.
Sejak pengosongan dan sterilisasi bangunan yang dilakukan beberapa waktu lalu, sampai sekarang pedagang belum memulai aktivitas berjualan ke tempat baru yang dijanjikan Pemkot Jogja.
Advertisement
"Meski kami sudah tanda tangan pendataan relokasi di Pasar Klitikan, tetapi sampai saat ini masih belum ada konfirmasi penempatannya. Ini masih kami kejar-kejar terus," kata Ketua Forum Komunikasi Pedagang Perwakilan Adi Kusuma Putra Suryawan, Senin (30/1/2023).
Adi menyebut, total ada sebanyak 21 pedagang yang terdampak pengosongan bangunan di Jalan Perwakilan itu. Keempat pedagang dari total pedagang yang terdampak itu mendapat perhatian khusus lantaran tergolong ke dalam rumah hunian. Sementara 17 lainnya akan ditampung berjualan ke Pasar Klitikan Pakuncen.
"Untuk proses pendataan dari Dinas Perdagangan, kemarin itu hanya berupa tanda tangan surat permohonan dagang di Pasar Klitikan. Untuk selanjutnya disuruh menunggu konfirmasi kapan mulai berdagang," kata dia.
BACA JUGA: Pemkot Jogja Fasilitasi 14 Pedagang Perwakilan ke Pasar Klithikan
Dia berharap proses pemindahan pedagang ke lokasi baru bisa dilakukan sesegera mungkin. Dia juga belum mengetahui apakah jenis jualan nantinya disesuaikan dengan kebutuhan atau tetap dengan jenis jualan lama di Jalan Perwakilan yang mayoritas terdiri dari dagangan kuliner.
"Kalau bisa ya secepatnya agar pedagang jelas nasibnya ke mana. Kami ya hanya menunggu semuanya kan dari dinas," kata dia.
Sementara Kepala Dinas Perdagangan Kota Jogja, Veronica Ambar Ismuwardani menjelaskan proses pemindahan pedagang Jalan Perwakilan ke lokasi baru terus berlanjut.
Dari total 17 pedagang yang awalnya akan dipindahkan sekarang berkurang jadi 14 pedagang. Pihaknya tengah mempersiapkan kelengkapan sarana dan prasarana di tempat baru agar pedagang segera memulai berjualan.
"Sedang kami persiapkan segala sesuatunya. Karena kan disana juga perlu pengosongan tempat atau yang lain untuk memastikan mereka berada di zona apa, kuliner pakaian atau yang lain. Tidak semua kuliner tapi juga ada yang pakaian nanti," ujarnya.
Ambar menyebut, dari 17 pedagang yang didata tiga pedagang lain disebutnya tidak menerima tawaran Pemkot Jogja untuk pindah ke lokasi baru.
Nantinya Dinas Perdagangan sudah siap pindah ke lokasi baru dan menentukan jenis dagangan pihaknya akan menerbitkan Kartu Bukti Pedagang (KBP) kepada 14 orang itu.
"Karena kalau penerbitan KBP kan harus sesuai juga apakah memang benar nanti menempati di tempat kuliner dan aksesnya juga harus diperhatikan. Target kami dalam waktu dekat sudah bisa dipindah, karena kan harus konfirmasi lagi ke UPT Cagar Budaya," jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Kritisi Anggaran Pemkot Jogja Terkait Penanganan Sampah, Dewan : Terlalu Njagakke Pusat
- Empat Pelaku Penganiayaan di Jambusari Sleman Masih Diburu Polisi
- Kapanewon Gamping Sleman Bentuk Satgas Pengelolaan Sampah
- Santer Kabar Ratusan Kader Membelot, Begini Penjelasan DPD PAN Sleman
- Pemkab Tegaskan Tak Ada Penyertaan Modal kepada Aneka Dharma untuk Proyek ITF Bawuran
Advertisement
Advertisement