Advertisement
Usai Panen Raya Jagung, Warga Sodo Gunungkidul Gelar Tradisi Apeman
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Warga Kalurahan Sodo, Paliyan menggelar tradisi apeman sebagai wujud syukur atas panen jagung di wilayahnya, Kamis (2/2/2022) malam. Tradisi Apem Contong ini sudah berlangsung secara turun temurun dan berlangsung hingga sekarang.
BACA JUGA: Ada Lomba Foto di Festival Apeman Malioboro
Advertisement
Pelaksanaan tradisi ini terhitung unik karena bentuk apem berbeda dengan lainnya. Biasanya apem yang dibuat bentuknya bundar, tapi tradisi di Sodo berbeda. Apem yang dibuat berbentuk kerucut yang dibungkus menggunakan daun. Warga sekitar menyebutnya dengan sebutan apem contong.
Apem-apem yang dibuat menggunakan adonan dari tepung jagung setelah matang kemudian ditata dengan membentuk gunungan. Tradisi syukuran ini diawali kirab gunungan apem contong menuju balai kalurahan.
Prosesi dilanjutkan dengan acara doa bersama, selanjutnya dilakukan pembagian apem contong kepada warga menghadiri acara ini. Lurah Sodo, Sunaryo mengatakan, acara tradisi apem contong berjalan meriah, meski hujan mengguyur sejak sore.
“Warga tetap hadir dan mengikuti sampai acara berakhir,” kata Sunaryo kepada wartawan, Kamis (2/2/2023) malam.
Menurut dia, tradisi ini sudah berlangsung secara turun menurun dari para leluhur. Asal usul pelaksaan berkaitan dengan Kerajaan Mataram dan Ki Ageng Giri III.
Berdasarkan cerita tentang kebiasaan berpuasa yang menggunakan apem contong untuk berbuka. Tradisi ini terus dilestarikan hingga sekarang, tapi pelaksanaannya dilakukan setiap habis panen jagung yang menjadi bahan pembuatan apem.
“Digelar antara Februari hingga Maret. Pelaksanakannya pada Kamis hingga Jumat,” kata Sunaryo.
Menurut dia, pelasanaan tradisi apeman ini tidak hanya untuk melestarikan adat istiadat yang berkembang. Namun demikian, sebagai bentuk syukur kepada Allah SWT yang memberikan limpahan rahmat sehingga panen dapat berjalan dengan baik.
Selain itu, juga untuk mempererat tali silahturahmi antar warga. “Jadi saat ini banyak warga Sodo yang membuat apem contong. Tidak hanya dimakan sendiri, tapi juga dibagikan ke saudara atau orang lain,” katanya.
Bupati Gunungkidul, Sunaryanta mengapresiasi pelaksanaan tradisi apeman yang diselenggarakan warga Sodo. Menurut dia, tradisi ini harus dijaga sehingga bisa terus lestari tak lekang oleh zaman.
“Kalau bukan kita, siapa lagi yang akan melesatarikannya sehingga keberadaannya harus dijaga dari waktu ke waktu,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Dipimpin Nana Sudjana, Ini Sederet Penghargaan Yang Diterima Pemprov Jateng
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Prediksi Cuaca Jogja dan Sekitarnya Kamis 25 April 2024: Hujan Lebat Sleman dan Gunungkidul
- Jadwal Kereta Bandara YIA Xpress Kamis 25 April 2024, Tiket Rp50 Ribu
- Jadwal Kereta Api Prameks Jogja-Kutoarjo Kamis 25 April 2024
- DIY Peroleh Kuota Transmigrasi untuk 16 KK di 2024
- Jadwal Kereta Bandara YIA Kamis 25 April 2024, Harga Tiket Rp20 Ribu
Advertisement
Advertisement