Kapan Bantul dan Kulonprogo Tersambung Lewat JJLS? Ini Jadwalnya
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Kapan Bantul dan Kulonprogo terhubung oleh Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) atau Jalur Pantai Selatan Jawa (Pansela) akhirnya mulai terjawab. Jembatan Srandakan III yang menjadi penyambung JJLS Bantul dengan Kulonprogo akan digarap tahun ini dan selesai tahun depan.
Saat ini, JJLS belum menghubungkan Bantul dan Kulonprogo. Jalan raya terputus oleh Sungai Progo. Dari barat, JJLS berakhir di Trisik, Desa Kranggan, Kecamatan Galur. Dari timur, JJLS berakhir di kawasan Pandansimo Dusun Ngentak, Srigading, Kecamatan Srandakan, Bantul.
Advertisement
Satu-satunya akses bagi wisatawan dari wilayah barat yang akan berkunjung di kawasan wisata pantai di Bantul saat ini hanya Jembatan Srandakan II yang lokasinya berbatasan dengan Brosot di sisi utara JJLS. Butuh waktu antara 15 hingga 20 menit untuk menuju wisata pantai di Bantul.
Jika Jembatan Srandakan III sudah jadi, diperkirakan hanya butuh sekitar lima menit saja untuk menuju ke sejumlah pantai di Bantul dari Kulonprogo. Jembatan Srandakan akan terkoneksi melalui JJLS dengan Jembatan Kretek II di atas Sungai Opak yang sudah selesai dikerjakan. Panjang Jembatan Kretek II yang belum lama ini dibuka untuk umum sekitar 600 meter.
Jembatan Srandakan III akan menjadi jembatan terpanjang ketiga di Jawa. Panjang jembatan di Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) penghubung Bantul dan Kulonprogo ini sekitar 1,9 kilometer.
Saat ini, jembatan terpanjang di Jawa adalah Jembatan Suramadu yang menghubungkan Pulau Madura dan Pulau Jawa di Jawa Timur. Panjang Jembatan Suramadu sekitar 5,4 kilometer. Jembatan terpanjang kedua di Jawa adalah Jembatan Pasupati di Jawa Barat yang panjangnya sekitar 2,8 kilometer. Jembatan Pasupati yang adalah singkatan dari Pasteur Surapati. Jembatan yang menjadi jalan layang ini menghubungkan Jalan Pasteur dan Surapati di Kota Bandung.
Sementara, Jembatan Srandakan III akan dibangun sepanjang 1,9 kilometer di atas Kali Progo. Total anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan sekitar Rp700 miliar hingga Rp809 miliar.
BACA JUGA: Pengemplang Pajak di Bantul Divonis Penjara dan Denda Rp88,83 Miliar
Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (PJN) Jawa Tengah dan DIY, Wida Nurfaida, mengatakan pemenang lelang desain Jembatan Srandakan III sudah ditetapkan pada Februari ini.
Arsitektur jembatan mengedepankan unsur tradisional dan penghijauan. Kawasan Jembatan Srandakan III akan ditanami sejumlah pohon. Gubernur DIY Sri Sultan HB X memberi masukan mengenai di jembatan tersebut. Sultan juga meminta Jembatan Srandakan III kelak dinamai Jembatan Pandansimo.
“Di tengah [jembatan] tanaman yang tidak terlalu tinggi, seperti cemara udang, tingginya dua atau tiga meter,” kata Wida di kompleks Kepatihan, Jogja, Senin (6/2/2022).
Aristek Yori Antar dipercaya merancang tampilan Jembatan Srandakan III. Yori menyampaikan Jembatan Srandakan III akan dirancang dengan nuansa tradisional daerah serta penghijauan dengan menggunakan material lokal.
“Proyek infrastruktur PUPR ini tidak cuma jadi beton, harus ada wajah baru, khususnya wajah DIY selatan. Ini harus jadi generator ekonomi, dan harus ada ikon dari budaya setempat,” katanya.
Jembatan Srandakan III akan menyediakan area bagi pejalan kaki, jalur joging, dan ruang terbuka hijau. “Masyarakat bisa melihat Kali Progo,” katanya.
BACA JUGA: Mulai 2024, Pedagang Teras Malioboro 2 Akan Dipindah ke Dua Lokasi Ini
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan, dan Energi Sumber Daya Mineral (PUP ESDM) DIY, Anna Rina Herbranti, mengatakan desain Jembatan Srandakan III telah di-review Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional Wilayah DIY-Jateng Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DIY, Beny Suharsono, berharap Jembatan Pandansimo dapat digunakan secepatnya. “Tahun ini bisa dimulai pembangunannya,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
DPR Apresiasi Pj Gubernur Jateng Atas Respon Soal Isu Netralitas Kades dan Lurah
Advertisement
Minat Berwisata Milenial dan Gen Z Agak Lain, Cenderung Suka Wilayah Terpencil
Advertisement
Berita Populer
- Puluhan Pendaftar PPPK di Gunungkidul Tidak Lolos Seleksi Administrasi, Berikut Rinciannya
- DKPP Bantul Optimistis Target PAD 2024 dari Kebun Buah Mangunan Tercapai
- Pemkab Mengusulkan Perbaikan 2 Irigasi di Kulonprogo ke Pemerintah Pusat, Ini Hasilnya
- KPU Kulonprogo Sosialisasikan Teknis Nyoblos Pilkada di Wilayah Perdesaan
- Rawan Ambruk, Pemilik Joglo Diminta Waspada saat Terjadi Hujan Deras dan Angin Kencang
Advertisement
Advertisement