Advertisement

Politikus Senayan Soroti Klitih Titik Nol, Bikin Citra Jogja Tak Aman & Perlu Pengamanan Serius

Sunartono
Jum'at, 10 Februari 2023 - 14:27 WIB
Sunartono
Politikus Senayan Soroti Klitih Titik Nol, Bikin Citra Jogja Tak Aman & Perlu Pengamanan Serius Ilustrasi. - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Sejumlah politikus ramai-ramai memberikan respons terkait kasus klitih di titik nol kilometer Jogja yang viral. Kasus itu harus dituntaskan dan jangan sampai terulang karena terbukti menjadikan citra Jogja tidak aman bagi wisatawan.

"Kasus itu jelas membuat citra Jogja tidak aman. Bukan hanya citranya, tapi masyarakat menjadi was-was untuk keluar rumah. Padahal Jogja itu dikenal 24 jam kotanya tidak pakai tidur. Tetapi dengan kasus itu akhirnya memburuk karena orang merasa tidak aman ketika ingin keluar," kata Anggota DPR RI yang membidangi pertahanan dan keamanan, Sukamta, Jumat (10/2/2023).

Advertisement

BACA JUGA : Klitih Muncul Lagi, Pemkot Jogja Perkuat Pengawasan Jam Malam

Ia menilai persoalan klitih yang terjadi di Jogja bukan hal sederhana, namun menjadi serius karena praktik itu terjadi di jantung kota sekaligus ikon pariwisata Jogja, dalam hal ini titik nol kilometer. Di mana Kawasan itu juga pusat pemerintahan, ada Istana Kepresidenan, Markas Polresta dan Korem 072 Pamungkas. Oleh karena itu politikus PKS ini mendesak apparat terkait untuk melakukan pendekatan keamanan yang lebih serius.

"Perlu pendekatan keamanan yang serius. Harapan kami patroli itu diintesifkan. Polda sudah membuat program itu tapi terkadang kasus tersebut masih muncul kembali. Juga, satpol PP perlu juga ealakukan patroli bukan hanya ngendon di pos-pos kantor pemerintahan," katanya.

Akan tetapi pendekatan persuasif juga perlu dilakukan dengan menyasar pawang dari anggota kelompok geng remaja yang sering terlibat klitih. Pentolan kelompok kekerasan ini harus dicari keberadaanya kemudian dikumpulkan untuk membuat komitmen bersama dalam rangka menjaga kondusivitas Jogja.

Persoalan klitih di Jogja cenderung sudah menggenerasi. Karena perlunya melakukan penyelidikan ataupun riset guna mengetahui sesungguhnya persolan yang melatar belakangi aksi klitih. Setelah ditemukan kesimpulan dari hasil riset maka Pemda DIY bisa menuntaskan persoalannya. Jika pendekatannya tanpa pertimbangan ilmiahnya hal itu hanya terlihat bagus untuk publikasi tapi tidak menyelesaikan persoalan.

BACA JUGA : Klitih di Titik Nol Jogja Viral, Begini Respons GKR Hemas

"Ini kan sudah bergenerasi-generasi. Merupakan peristiwa yang sudah lama. Mungkin Pemda bisa kerj asama dengan kampus untuk membuat riset di masyarakat apa sih yang menyebabkan prilaku klitih ini," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus

News
| Jum'at, 26 April 2024, 10:57 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement