Advertisement

Promo November

Warga RW 11 Pakuncen Manfaatkan Lahan Bekas Tempat Sampah untuk Budi Daya Lele

Stefani Yulindriani Ria S. R
Sabtu, 11 Februari 2023 - 20:47 WIB
Budi Cahyana
Warga RW 11 Pakuncen Manfaatkan Lahan Bekas Tempat Sampah untuk Budi Daya Lele

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Warga RW 11 Kelurahan Pakuncen, Kemantren Wirobrajan, Kota Jogja, membudidayakan ikan lele mutiara menggunakan terpal untuk memenuhi kebutuhan gizi warganya. Lokasi yang digunakan pun dahulu merupakan lahan yang digunakan warga untuk membuang sampah. 

Ketua RW 11 Kelurahan Pakuncen, Edy Rifantono, menyampaikan budi daya ikan lele tersebut telah dilakukan sejak 2020. Lokasi pembudidayaan tersebut merupakan lahan kosong yang digunakan untuk membuang sampah warga, yang kemudian dimanfaatkan menjadi lahan untuk kolam lele. Program budi daya tersebut dilakukan untuk menambah gizi masyarakat. 

Advertisement

“Warga biasanya kalau malam buang sampah di situ, akhirnya kamicoba bersihkan untuk kegiatan warga. Jadi [setelah dimanfaatkan untuk kolam lele] warga malah ikut menjaga lingkungan,” katanya, Jumat (10/2/2023). 

Setiap hari, sekitar empat orang warga RW 11 mengelola kolam ikan tersebut. Empat orang tersebut secara sukarela mengelola kolam mulai dari menebar bibit lele, memberi makan, membersihkan kolam ikan, hingga memanen lele tersebut.  Dengan enam kolam terpal ukuran 1x1x1 meter sekitar 500 benih ikan lele mutiara ditebar ke setiap kolam. Dari budi daya tersebut, hasil panen diperkirakan 25 kg per kolam dalam waktu empat bulan. 

“Yang belakangan ini mutiara [jenis ikan lele], sebelumnya parahyangan [jenis lele],” katanya. 

BACA JUGA: Malioboro Dirombak Besar-besaran, Begini Gambarannya Saat Sudah Jadi

Hasil budi daya tersebut dimanfaatkan untuk pemenuhan gizi warga RW 11. Sebagian lainnya, apabila hasil panen berlebih maka akan dijual kepada salah satu warga RW 11 yang merupakan pedagang pasar dengan harga Rp.21 ribu per kilo. “Harapan kami bisa meringankan beban, dan meningkatkan gizi warga,” katanya. 

Uang hasil penjualan tersebut digunakan warga untuk biaya operasional budidaya lele tersebut, selain itu juga untuk mengisi kas RW. “Belum untuk komersil untuk pengelolanya,” katanya. 

Edy menyampaikan, hingga kini warga masih berupaya untuk meningkatkan pengelolaan kolam tersebut, salah satunya mencari makanan lain agar ikan lele tersebut dapat tumbuh dengan lebih baik. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pemerintah Inggris Dukung Program Makan Bergizi Gratis Prabowo-Gibran

News
| Jum'at, 22 November 2024, 10:47 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement