Advertisement
Tambah Armada, Bus Sekolah di Gunungkidul Layani Siswa Difabel

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL– Dinas Perhubungan Gunungkidul menambah empat armada bus sekolah. Diharapkan dengan layanan ini bisa mengurangi keberadaan pelajar membawa motor ke sekolah.
Selain itu, juga bertujuan menekan angka kecelakaan yang melibatkan pelajar. Kepala Dinas Perhubungan Gunungkidul, Rakhmadian Wijayanto mengatakan, bus sekolah dirintis sejak 2022 lalu ada tiga unit. Di awal 2023 ada penambahan armada sebanyak empat unit sehingga total ada tujuh bus sekolah.
Advertisement
“Empat bus tambahan terdiri dari dua bus umum, satu bus disabilitas dan microbus,” kata Rakhmadian kepada wartawan, Senin (13/2/2023).
Dia menjelaskan, dengan tambahan armada ini maka jangkauan layanan semakin luas. Pada awal operasi, layanan hanya menyasar Kapanewon Karangmojo-Wonosari; Semanu-Wonosari dan Gedangsari-Wonosari, tapi sekarang sudah melayani rute Tanjungsari, Tepus,Playen, Paliyan, Ponjong.
BACA JUGA: 5 Gempa Paling Mematikan di Dunia, Korban Terbanyak Capai 830.000
“Kami ingin seluruh kapanewon bisa terlayani, tapi baru sembilan. Ke depannya, sembilan kapanewon lainnnya bisa menyusul,” katanya.
Menurut Rakhmadian, tujuh armada bus sekolah bisa melayanani sekitar 168 siswa. Meski dinilai masih kurang, tapi pelaksanaannya sudah bisa mengurangi jumlah kendaraan bermotor yang beroperasi di jalanan untuk antar jemput atau dibawa langsung para siswa.
“Tujuannya untuk mengurangi jumlah pelajar yang membawa motor dan tentunya menekan angka kecelakaan melibatkan anak sekolah,” katanya.
Dia menambahkan, penggunaan armada bus sekolah milik pemkab hanya melayani rute tujuan Wonosari. Adapun untuk di kecamatan hingga sekarang ada sembilan angkuntan umum yang bekerjasama dengan dinas perhubungan.
“Untuk layanan kami gratis, tapi untuk angkutan swasta dikenakan tariff Rp3.000 sekali naik. Jadi pulang dan pergi butuh ongkos Rp6.000 per anak,” katanya.
Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X dalam sambutannya mengatakan, pengadaan bus sekolah merupakan bentuk komitmen dari Pemerintah DIY di sektor pendidikan. Salah satunya dengan menyediakan fasilitas bagi anak-anak pulang pergi ke sekolah.
“Semua pengadaan memakai dana keistimewaan,” katanya.
Menurut dia, pemanfaatan dana keistimewaan di Gunungkidul tidak hanya sebatas pengadaan bus sekolah. Akan tetapi, juga ada alokasi pembangunan ruang terbuka hijau di pintu masuk di Kapanewon Patuk serta tugu penanda keistimewaan di Taman Budaya Gunungkidul.
“Pelaksanakan penandatanganan Penanda Keistimewaan, serah terima Bus Sekolah, dan Pembangunan Ruang Terbuka Hijau Pintu Gerbang di Kawasan Satan Ruang Strategis Karst Gunungsewu kiranya mampu menjadi daya dukung dan daya dorong bagi sektor pariwisata dan pendidikan di kawasan Gunungsewu,” kata wakil gubernur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Pembangunan Sekolah Rakyat Ditargetkan Rampung Sebanyak 135 Lokasi pada 2026
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Pembangunan Jalan Alternatif Sleman-Gunungkidul Segmen B Segera Dimulai, Pagu Rp73 Miliar
- Luncurkan SPPG di Tridadi Sleman, Menko Muhaimin Ungkap Efek Berantai Bagi Masyarakat
- Produk UMKM Kota Jogja Diminati Peserta Munas VII APEKSI 2025
- Investasi di Sektor Utara Gunungkidul Bakal Digenjot
- Polisi Menangkap Tiga Pelaku Penganiayaan Ojol Pengantar Makanan di Pintu Masuk UGM
Advertisement