Advertisement
Penyu Kembali Bertelur, Pemkab Gunungkidul Siapkan Konservasi

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, tengah melakukan kajian untuk membuat konservasi penyu di kawasan pantai. Hal ini didasari oleh adanya peristiwa Penyu kembali bertelur di wilayah Bumi Handayani dalam beberapa tahun terakhir.
Pemkab Gunungkidul menyadari bahwa hewan penyu merupakan kekayaan hayati yang mudah punah, untuk itu pihak pemerintah Kabupaten Gunungkidul berupaya melakukan konservasi.
Advertisement
"Alhamdulillah fenomena yang jarang terjadi selama kami ingat jarang penyu bertelur di daratan, nanti akan kita lepas," kata Bupati Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih ditemui usai menyerahkan bantuan hewan kurban di halaman Pemkab Gunungkidul, Rabu (4/6/2025).
BACA JUGA: Wali Kota Jogja Hasto Wardoyo Soroti Kandungan Gizi Cilok, Ini Penjelasannya
Agenda hari ini pemerintah Kabupaten Gunungkidul akan melepaskan ratusan ekor tukik di Pantai Wediombo, Girisubo.
"Tadi kami diskusi dengan sekda, wilayah khusus konservasi tidak digunakan oleh investor atau masyarakat untuk tidak membangunan gedung sehingga penyu bisa bertelur dan berkembang biak di sana," lanjut Endah.
Perlu diketahui, ada 108 telur penyu ditemukan di Pantai Wediombo, Kalurahan Jepitu, Sabtu (17/5/2025); 111 butir telur penyu di Pantai Jungwok, Selasa (20/5/2025), namun ada dua yang rusak; terakhir 111 butir pantai Nampu Rabu (21/5/2025).
Kepala Bidang Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan Gunungkidul, Wahid Supriyadi menyampaikan pihaknya melepaskan ratusan ekor tukik yang ditemukan di Pantai Wediombo. Pelepasan tukik ini sesuai dengan penemuan telurnya.
"Yang ditemukan kemarin 108, menetas sekitar 100, mati di sarang satu ekor, dan gagal menetas tujuh butir," kata Wahid.
Menurutnya ratusan telur penyu yang ditemukan di Pantai Nampu dan Jungwok masih proses penetasan di Pantai Ngandong, Gunungkidul.
Wahid mengatakan, untuk kawasan konservasi kawasan Pantai Wediombo diusulkan ke KKP oleh DKP DIY sebagai Taman Konservasi seluas 4.400 hektare. "Nantinya zona konservasi terbagi dalam zona inti, zona pemanfaatan dan zona lainnya," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kebakaran Hutan Lahan Meluas di Riau, 12 Kabupaten Tetapkan Status Siaga Darurat
Advertisement

Destinasi Wisata Puncak Sosok Bantul Kini Dilengkapi Balkon KAI
Advertisement
Berita Populer
- Koperasi Desa Merah Putih Bisa Jadi Solusi Praktik Perdagangan Tidak Adil di Sleman
- Porseni VI Patria 2025 Akan Digelar di GOR Amongrogo
- Bandara YIA Gelar Penanganan Keadaan Darurat, Penumpang Diminta Tidak Panik
- Jadwal KA Bandara YIA Hari Ini, Selasa 17 Juni 2025
- Jadwal KRL Solo Jogja Hari Ini 17 Juni 2025, Berangkat dari Stasiun Solo Balapan dan Purwosari
Advertisement
Advertisement