Advertisement
Wali Kota Jogja Hasto Wardoyo Soroti Kandungan Gizi Cilok, Ini Penjelasannya

Advertisement
JOGJA—Wali Kota Jogja, Hasto Wardoyo menyoroti kandungan gizi yang terkandung dalam cilok, yang menjadi kudapan favorit masyarakat, termasuk anak-anak.
Dalam hasil penelitian Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kota Jogja yang diambil dari pedagang sekitar sekolah, menunjukkan bahwa cilok memiliki kandungan protein yang rendah. Setiap 100 gram cilok, hanya mengandung sekira 2,42 gram protein.
Advertisement
BACA JUGA: Pekan Panutan Pembayaran-Bppbb-p2-di-kota-jogja-dimulai
Padahal, kebutuhan harian protein untuk anak usia 7-12 tahun ialah 40 hingga 55 gram. Kandungan lemak pun sama rendahnya, hanya mengandung 1,31 gram lemak setiap 100 gram cilok. Sementara, kebutuhan harian lemak untuk anak ialah 55 hingga 65 gram.
“Padahal untuk mencegah stunting kuncinya kan protein. Lemak juga sedikit sekali, otak itu kan bahan dasarnya lemak. Kalau kita ingin otak bekerja, proteinnya harus tinggi, lemak juga penting,” ujar Hasto Wardoyo saat ditemui di Rumah Dinasnya, Rabu (4/6/2025).
Hasto mengatakan, jika mengonsumsi cilok kandungan yang dominan hanya karbohidrat. Jika hanya mengonsumsi karbohidrat tanpa diimbangi protein hewani, akan berdampak buruk terutama bagi anak-anak.
“Makanya kalau balita umur tiga tahun, sehari-hari hanya makan cilok tanpa asupan protein hewani, itu tidak bagus ya,” jelasnya.
Mantan Bupati Kulonprogo ini sebenarnya tidak melarang masyarakat mengonsumsi cilok. Namun, harus dipahami bahwa masih perlu mengonsumsi makanan tinggi protein agar kebutuhan gizi tercukupi.
Makanan dengan sumber protein hewani yang disarankan diantaranya telur dan ikan. Menurutnya, telur dan ikan jenis apapun sangat bermanfaat bagi anak-anak, serta ibu hamil karena mengandung Omega-3 yang menambah kecerdasan otak dan mencegah stunting.
“Tidak dilarang, tapi jangan sampai ada pemahaman kalau makan cilok saja sudah cukup. Intinya protein hewani itu harus terpenuhi,” tandasnya.
Hasto pun menyarankan beberapa kudapan bergizi sebagai alternatif selain cilok. Diantaranya risoles, lemper, lumpia, dan arem-arem yang mengandung kandungan gizi jauh lebih bermanfaat.
“Kalau bicara makanan ringan alternatif sebenarnya banyak yang lebih bergizi. Risoles contohnya, lengkap isinya, ada telurnya, ada sayurnya, keren banget. Lemper, arem arem apalagi yang isinya abon, telur, protein hewani banget, keren banget,” katanya. (***)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Lion Air Buka Penerbangan Langsung YIA-Tarakan, Pariwisata Jogja Diproyeksikan Kian Maju
Advertisement
Berita Populer
- Libur Akhir Pekan Keliling Jogja dengan Trans Jogja, Cek Jalur dan Rutenya
- Pengajuan Akun SPMB SMP di Bantul Sempat Diperpanjang, Ini Penyebabnya
- Pertama di Indonesia, RS Sardjito Gelar Ujian Nasional Fellowship Bedah Saraf
- Sepanjang Januari-Juni 2025, Ada 85 Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak di Bantul
- Jogja Volkswagen Festival 2025 Digelar di GIK UGM, Pamerkan VW Generasi Pertama hingga Model Listrik
Advertisement
Advertisement