Advertisement
Seekor Sapi Mati Tertimbun Longsor di Patuk
Warga kerja bakti untuk mengevakuasi ambruknya kandang ternak yang tertimbun longsor di Kalurahan Nglanggeran, Patuk, Gunungkidul pada Rabu (15/2/2023) - Ist/Kapanewon Patuk
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL– Hujan deras yang menguyur wilayah Patuk, Gunungkidul mengakibatkan longsor di Dusun Karangsari, Nglanggeran, Patuk, Rabu (15/2/2023) pagi. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, tapi seekor sapi dilaporkan mati karena tertimbun material longsoran.
Panewu Patuk, Martono Imam Santoso mengatakan, tebing setinggi sekitar sepuluh meter di Dusun Karangsari longsor akibat hujan deras. Longsoran mengenai satu kandang yang didalamnya terdapat lima ekor sapi.
Advertisement
“Belum sampai ke rumah warga. Karena longsoran baru mengenai kandang, tapi kalau terjadi longsor susulan bisa mengancam rumah,” kata Martono kepada wartawan, Rabu siang.
Dia menjelaskan, seekor sapi dilaporkan mati karena tertimbun longsoran. Adapun empat ekor lainnya berhasil diselamatkan warga. Akibat peristiwa ini, pemilik sapi, Mugiyo menderita kerugian sekitar Rp30 juta.
“Sudah dilakukan asesmen dan evakuasi oleh warga dibantu relawan hingga anggota TNI Polri,” katanya.
Dia berharap kepada masyarakat untuk tetap berhati-hati akan adanya potensi longor susulan. “Kawasan Patuk masuk zona rawan longsor. Jadi, kami meminta kepada warga untuk berhati-hati dan waspada saat terjadi hujan deras dengan intensitas lama,” katanya.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul, Sumadi mengatakan, cuaca ekstrem masih menjadi ancaman. Ia mengakui pada Rabu ada delapan laporan kejadian.
“Ini masih sementara karena proses pendataan masih terus berlangsung,” kata Sumadi.
Dia menjelaskan, delapan perisitiwa ini terdiri dari longsor di empat lokasi yang terjadi di Patuk dan Gedangsari. Tanah bergerak di Kapanewon Wonosari; pohon tumbang di Watu Pogok dan tiang listrik ambruk di Kalurahan Pengkok, Patuk.
“Sudah mulai terkondisikan. Tapi kami minta kepada masyarakat tetap waspada,” katanya.
BACA JUGA: Angin Kencang hingga Longsor Terjang Rumah-Rumah di Bantul
Menurut dia, kewaspadaan tidak hanya terhadap ancaman pohon tumbang maupun longsor. Pasalnya, berdasarkan hasil pengamatan lapangan debit air di aliran Kali Oya terjadi peningkatan.
Warga yang tinggal di sepanjang aliran sungai diminta waspada terhadap terjadinya potensi banjir. “Kami terus pantau. Mudah-mudahan kondisinya tetap aman terkendali sehingga tidak terjadi hal-hal yang merugikan di masyarakat,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- PNS Terlibat Pernikahan Siri di Gunungkidul Terancam Dipecat
- Petani Tebu di Bantul Dapat Subsidi Rp14 Juta per Hektare
- Wamen Fajar Beri Pesan Penting di Wisuda STIA AAN Yogyakarta
- Jogja Segera Terbitkan Larangan Kantong Plastik Sekali Pakai di Pasar
- Sultan Dorong SPPG Kerja Sama dengan Lumbung Mataram
Advertisement
Advertisement




