Advertisement
Kisah Warga Gunungkidul Terisolasi Akibat Jembatan Tak Layak yang Kerap Terendam Banjir
Anggota Polsek Playen saat meninjau crossway di Dusun Kedungwanglu yang sering terendam banjir sehingga membuat warga di kawasan tersebut terisolasi. Rabu (15/2/2023). - Harian Jogja/David Kurniawan.
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Ketiadaan akses jembatan yang layak seringkali membuat warga di Dusun Kedungwanglu, Banyusoco, Playen, Gunungkidul jadi terisolasi saat banjir. Tercatat, sejak awal tahun ini sudah lebih dari lima kali akses terputus karena luapan Sungai Prembutan.
Salah seorang warga Kedungwanglu, Fauzi mengatakan, wilayahnya terbelah oleh Sungai Prembutan. Untuk aktivitas sehari-hari warga hanya terbantu dengan jembatan seadanya berupa crossway penyeberangan.
Advertisement
BACA JUGA : Simak! Daftar Banjir Parah di Gunungkidul selama Lima Tahun Terakhir
Meski demikian, seringkali menjadi masalah dikarenakan crossway terendam air. Banjir terjadi karena hilir aliran sungai tidak jauh dari Kali Oya sehingga seringkali airnya meluap pada saat terjadi hujan.
“Sudah sering menyeberang kalau malam hari. Tapi, kalau banjirnya dalam, terpaksa menginap di rumah teman,” katanya saat ditemui di sekitar lokasi, Rabu (15/2/2023).
Ia berharap permasalahan akses bisa dicarikan solusi karena saat banjir menjadi terisolasi dan tidak bisa beraktivitas. “Harapannya bisa dibuatkan jembatan yang lebih tinggi. Bukan sekadar crossway karena sering terendam banjir,” katanya.
Hal tak jauh berbeda disuarakan oleh Munadzar Abror, Guru MI Yappi Kedungwanglu. Akibat crossway yang sering terendam banjir, ia dan guru-guru lain sering membantu anak-anak menyeberang.
Sebagai contoh, pada Selasa (14/2/2023) siang menyeberangkan sepuluh anak karena banjir akibat hujan deras yang mengguyur sejak Senin malam. “Jadi sudah terbiasa. Saya sendiri juga sering terjebak banjir dan tidak bisa pulang sehingga harus menginap di rumah mertua,” katanya.
BACA JUGA : Banjir Terjadi pada 28 Titik di Gunungkidul, Penyebabnya Drainase Tak Lancar
Ia mencatat, sejak awal tahun sudah menyeberangkan para siswa melewati crossway yang terendam air sebanyak lima kali. Munadzar mengakui catatan ini hanya terjadi saat pagi hingga siang.
“Kalau dihitung dengan banjir yang terjadi malam. Mungkin, jumlahnya lebih banyak lagi karena hujan sering terjadi mulai sore hingga malam hari,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Hadiri KTT Asean, Prabowo Tegaskan Pentingnya Persatuan Asean
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Tebing 100 Meter Longsor, Akses di Girimulyo Kulonprogo Lumpuh
- Rumah Zakat Jogja Salurkan Bantuan Pangan lewat Foodbank
- Jadwal DAMRI di Jogja ke Bandara YIA Hari Ini, Minggu 26 Oktober
- Jadwal KA Bandara YIA Hari Ini dari Stasiun Tugu Jogja ke YIA
- Jadwal KRL Solo Jogja Hari Ini, Minggu 26 Oktober 2025
Advertisement
Advertisement



