Advertisement

Promo November

Jalan Kabupaten di Tegalrejo Belum Juga Dibersihkan dari Longsoran, Ini Alasannya...

David Kurniawan
Minggu, 19 Februari 2023 - 16:37 WIB
Arief Junianto
Jalan Kabupaten di Tegalrejo Belum Juga Dibersihkan dari Longsoran, Ini Alasannya... Ilustrasi. - Harian Jogja/Ujang Hasanudin

Advertisement

Harianjogja.com,  Gunungkidul – Pemkab Gunungkidul belum juga menangani longsoran material yang menutup jalan kabupaten di Kalurahan Tegalrejo, Gedangsari. Kondisi tanah yang masih labil dinilai membahayakan proses pembersihan.

Kepala Bidang Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Gunungkidul, Wadiyana mengatakan, longsor bukit di Tegalrejo berdampak terhadap aktivitas masyarakat sekitar. Pasalnya, material longsoran menutup jalan kabupaten yang menghubungkan Tegalrejo, Mertelu hingga Hargomulyo.

Advertisement

Peristiwa longsor terjadi pada Kamis (16/2/2023) siang, tetapi hingga Minggu (19/2/2023) belum ada upaya penanganan terhadap material yang menutup jalan tersebut. Menurut Wadiyana, tanah masih sangat labil sehingga sangat berbahaya pada proses pembersihan. “Belum ada tindakan untuk penanganan longsor yang menutup jalan kabupaten,” kata Wadiyana, Minggu siang.

BACA JUGA: Tanah Longsor akibat Hujan Deras Semalam, 3 Bangunan di Wirobrajan Rusak Parah

Selain masih berbahaya, ia mengakui juga masih menunggu koordinasi lanjutan terkait dengan kondisi kelayakan jalan.  Hal ini menyangkut masalah keamanan pasca-terjadinya longsoran. “Besok [Senin 20/2/2023] akan ada koordinasi terkait dengan penanganan longsor ini,” kata Wadiyana.

Lurah Tegalrejo Sarjono mengatakan, upaya penanganan dengan belum dilakukan karena kondisi masih berbahaya. “BPBD belum berani menerjunkan alat berat untuk mengeruk karena masih berisiko,” katanya.

Dia memastikan tidak ada laporan korban jiwa berkaitan dengan longsor bukit yang menutup jalan kabupaten di wilayahnya. Menurut dia, dampak hanya membuat akses terputus sehingga berpengaruh terhadap aktivitas warga antar kalurahan di Kapanewon Gedangsari.

Total ada warga dari tujuh dusun yang mengandalkan jalan ini untuk beraktivitas sehari-hari. Ketujuh Dusun ini meliputi Ketelo; Gupit; Cremo; Ngipik; Hargosari; Soko dan Batuturu. “Biasanya lewat jalur yang ini, tetapi karena tertutup longsor maka harus memutar sejauh enam kilometer,” kata Sarjono.

Dia berharap material longsoran bisa segera ditangani agar aktivitas warga kembali normal. Menurut Sarjono, jalur alternative yang  dinilai terlalu jauh dan kondisinya juga berbahaya karena terlalu ekstrem.

“Naiknya ekstrem sehingga berbahaya bagi warga maupun anak-anak sekolah yang beraktivtas. Mudah-mudahan bisa segera dikeruk agar akses kembali normal,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Puncak Arus Mudik Liburan Natal Diprediksi Terjadi pada 24 Desember

News
| Jum'at, 22 November 2024, 18:57 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement