Advertisement
Jalan Kabupaten di Tegalrejo Belum Juga Dibersihkan dari Longsoran, Ini Alasannya...

Advertisement
Harianjogja.com, Gunungkidul – Pemkab Gunungkidul belum juga menangani longsoran material yang menutup jalan kabupaten di Kalurahan Tegalrejo, Gedangsari. Kondisi tanah yang masih labil dinilai membahayakan proses pembersihan.
Kepala Bidang Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Gunungkidul, Wadiyana mengatakan, longsor bukit di Tegalrejo berdampak terhadap aktivitas masyarakat sekitar. Pasalnya, material longsoran menutup jalan kabupaten yang menghubungkan Tegalrejo, Mertelu hingga Hargomulyo.
Advertisement
Peristiwa longsor terjadi pada Kamis (16/2/2023) siang, tetapi hingga Minggu (19/2/2023) belum ada upaya penanganan terhadap material yang menutup jalan tersebut. Menurut Wadiyana, tanah masih sangat labil sehingga sangat berbahaya pada proses pembersihan. “Belum ada tindakan untuk penanganan longsor yang menutup jalan kabupaten,” kata Wadiyana, Minggu siang.
BACA JUGA: Tanah Longsor akibat Hujan Deras Semalam, 3 Bangunan di Wirobrajan Rusak Parah
Selain masih berbahaya, ia mengakui juga masih menunggu koordinasi lanjutan terkait dengan kondisi kelayakan jalan. Hal ini menyangkut masalah keamanan pasca-terjadinya longsoran. “Besok [Senin 20/2/2023] akan ada koordinasi terkait dengan penanganan longsor ini,” kata Wadiyana.
Lurah Tegalrejo Sarjono mengatakan, upaya penanganan dengan belum dilakukan karena kondisi masih berbahaya. “BPBD belum berani menerjunkan alat berat untuk mengeruk karena masih berisiko,” katanya.
Dia memastikan tidak ada laporan korban jiwa berkaitan dengan longsor bukit yang menutup jalan kabupaten di wilayahnya. Menurut dia, dampak hanya membuat akses terputus sehingga berpengaruh terhadap aktivitas warga antar kalurahan di Kapanewon Gedangsari.
Total ada warga dari tujuh dusun yang mengandalkan jalan ini untuk beraktivitas sehari-hari. Ketujuh Dusun ini meliputi Ketelo; Gupit; Cremo; Ngipik; Hargosari; Soko dan Batuturu. “Biasanya lewat jalur yang ini, tetapi karena tertutup longsor maka harus memutar sejauh enam kilometer,” kata Sarjono.
Dia berharap material longsoran bisa segera ditangani agar aktivitas warga kembali normal. Menurut Sarjono, jalur alternative yang dinilai terlalu jauh dan kondisinya juga berbahaya karena terlalu ekstrem.
“Naiknya ekstrem sehingga berbahaya bagi warga maupun anak-anak sekolah yang beraktivtas. Mudah-mudahan bisa segera dikeruk agar akses kembali normal,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Ricuh! Penumpang Pesawat Trans Nusa Jakarta-Jogja Ungkap Kekesalan Seusai Menunggu 10 Jam Tidak Diberangkatkan
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Kereta Api Prameks Hari Ini Rabu 25 Juni 2025
- Jadwal SIM Keliling Polda DIY Rabu 25 Juni 2025
- Prakiraan Cuaca Hari Ini Rabu 25 Juni 2025: DIY Cerah Berawan
- Rekonstruksi Pemuda Bunuh Pacar di Bantul, Seret Mayat ke Gudang hingga Masukkan Kerangka ke Trash Bag
- Parangtritis, Piyungan-Prambanan hingga Girisubo Gunungkidul Terkena Pemadaman Listrik Hari Ini Rabu 25 Juni 2025
Advertisement
Advertisement