Advertisement

Penuntasan Kemiskinan: 7 Kecamatan di Gunungkidul Diprioritaskan

David Kurniawan
Rabu, 22 Februari 2023 - 22:27 WIB
Bhekti Suryani
Penuntasan Kemiskinan: 7 Kecamatan di Gunungkidul Diprioritaskan Ilustrasi. - Ist/Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL– Pemkab Gunungkidul mengklaim serius untuk mengurangi jumlah keluarga miskin. Meski demikian, untuk pengentasan difokuskan di tujuh kapanewon yang sasaran utama.

Kepala Bidang Pemerintahan Sosial dan Budaya, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Gunungkidul, Ajie Saksono mengatakan, kemiskinan di Gunungkidul sebesar 15,86%. Sedangkan yang masuk kategori miskin ekstrem ada 6.390 keluarga.

Advertisement

Berdasarkan hasil dari kajian terdapat tujuh kapanewon yang kantong-kantong kemiskinan di Gunungkidul. Ketujuh kapanewon ini meliputi Saptosari, Playen, Gedangsari, Nglipar. Selain itu, ada Kapanewon Ponjong, Tepus dan Karangmojo.

“Untuk kawasan selatan, penanggulangan hanya di Kapanewon Tepus dan Saptosari,” kata Ajie saat dihubungi, Rabu (22/2/2023).

Dia menjelaskan, ada delapan indikator untuk menetapkan wilayah sebagai kantong kemiskinan. Adapun rinciannya meliputi tentang jumlah penduduk miskin, nilai indeks pembangunan manusia (IPM), nilai Indeks Desa Membangun (IDM), Kalurahan Rawan Pangan, keberadaan rumah tak layak huni (RTLH).

Selanjutnya ada jumlah sanitasi tak layak, akses sumber air tak layak serta tidak mempunyai akses listrik.  Menurut dia, upaya pengentasan difokuskan di tujuh kapanewon. Adapun prosesnya dilaksankaan secara bersama-sama dan melibatkan lintas OPD.

“Sudah ada focus group discussion [FGD] dengan penanganan secara lintas sektoral serta melibatkan seluruh OPD,” katanya.

Ajie mengakui sudah ada program prioritas yang akan dijalankan sesuai dengan arah kebijakan dari Pemerintah DIY. Program yang dijalankan mulai dari pemberian bantuan sosial untuk lansia; pemberdayaan UMKM dan kelembagaan masyarakat; stimulan Rumah Tak Layak Huni.

Selain itu, juga ada pemenuhan gizi berbasis panganan lokal; sosialisasi generasi berencana hingga penyediaan akses air bersih ke masyarakat. namun yang tak kalah penting juga ada program pemberdayaan masyarakat berupa pelatihan, pemberian modal UMKM, membangun desa wisata dan desa budaya.

“Kebutuhan anggaran memang besar,” katanya.

BACA JUGA: Terbaru Sesar Mataram, Ada Berapa Sesar Aktif Potensial Pemicu Gempa di Jogja?

Disinggung mengenai upaya penanganan di kawasan pesisir, Ajie mengungkapkan bahwa pegentasan tidak berbeda jauh dengan kapanewon lain yang menjadi sasaran utama. Menurut dia, di kawasan selatan sudah ada grand desain pengembangan.

Adapun fokusnya pada wisata pantai, kawasan Jalur Jalan Lintas Selatan, kawasan lindung hingga Pelabuhan Gesing.

“Untuk pendanaan, kami berharap dukungan anggaran dari dana keistimewaan,” katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus

News
| Jum'at, 26 April 2024, 10:57 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement