Advertisement

Terbaru Sesar Mataram, Ada Berapa Sesar Aktif Potensial Pemicu Gempa di Jogja?

Bhekti Suryani
Rabu, 22 Februari 2023 - 14:17 WIB
Bhekti Suryani
Terbaru Sesar Mataram, Ada Berapa Sesar Aktif Potensial Pemicu Gempa di Jogja? Tangkapan layar presnetasi pemetaan sesar aktif di wilayah Indonesia belum lama ini - Youtube

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA— Sejumlah sesar aktif yang potensial memicu gempa bumi ditemukan di Jogja. Selain Sesar Opak yang diketahui menjadi pemicu gempa 2006, ada sejumlah sesar aktif lainnya yang disebut melintasi wilayah DIY.

Terbaru, peneliti menyebut ada sesar aktif baru bernama Sesar Mataram yang melintasi wilayah DIY. Harianjogja.com mencatat ada beberapa sesar aktif di DIY yang pernah disebutkan peneliti maupun otoritas pemerintah. Berikut daftarnya.

Advertisement

BACA JUGA: Waspada! 27 Kecamatan di DIY Ini Berpotensi Terdampak Sesar Aktif

Sesar Opak

Sesar Opak merupakan salah satu sesar aktif yang telah terbukti menyebabkan gempa dahsyat pada 2006 yang menewaskan lebih dari 5.000 jiwa. Pemetaan detail mana saja daerah yang dilalui sesar ini juga telah dilakukan. Sesar Opak ini membentang sejauh 34 kilometer (km) dari Bantul sampai Prambanan.

Pada November 2022, BPBD DIY merilis 27 kecamatan yang dilalui Sesar Opak dan menjadi kawasan rawan bencana. Adapun ke-27 kecamatan di DIY yang berpotensi terdampak tersebut terdiri atas 16 kecamatan di Bantul yaitu Bambanglipuro, Banguntapan, Bantul, Dlingo, Imogiri, Jetis, Kasihan, Kretek, Pajangan, Pandak, Piyungan, Pleret, Pundong, Sanden, Sewon dan Srandakan.

Kemudian lima kecamatan di Kulonprogo yaitu Galur, Kalibawang, Lendah, Sentolo dan Pengasih. Selain itu ada enam kecamatan rawan gempa di Sleman terdiri atas Mlati, Depok, Berbah, Prambanan, Kalasan dan Sleman.

Sesar Progo

Dari cacatan Harianjogja.com, Sesar Progo memiliki bentangan yang lebih panjang dibandingkan Sesar Opak yaitu sejauh 35 km tetapi aktivitas seismiknya tidak terlalu signifikan atau lebih tenang dibandingkan Sesar Opak. Sesar ini juga belum terpetakan dengan detail wilayah mana saja yang dilintasi.

Sesar Oya

Sama dengan Sesar Progo, wilayah yang dilintasi Sesar Oya juga belum terpetakan dengan detail. Sebelumnya, peneliti yang melakukan pemetaan sesar aktif di DIY yang diinisiasi Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Gayatri Indah Marliyani menyebut, panjang Sesar Oya ini sekitar 13 kilometer.

Sesar Dengkeng

Seperti halnya Sesar Progo dan Oya, keberadaan Sesar Dengkeng juga belum terpetakan dengan detail. Namun dari peta terlihat sesar ini berada di wilayah timur DIY sampai ke Klaten.

Sesar Mataram

Sesar baru yang disebut peneliti ada di DIY adalah Sesar Mataram. Peneliti Ahli Utama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Danny Hilman Natawidjaja menyebutkan selain terdapat Sesar Opak yang menyebabkan gempa pada 2006, di wilayah Yogyakarta ternyata terdapat sesar aktif yang sebelumnya belum terpetakan.

Berdasar data pemutakhiran sesar aktif yang dilakukan BRIN, Danny menyebutkan sesar yang membentang dari timur ke barat tersebut baru dipetakan pada 2021 dengan nama Sesar Mataram.

Ia mengatakan pada Sesar Mataram bagian timur sebelumnya dikenal sebagai Sesar Dengkeng.

"Ini sebetulnya sudah dikenal juga sebagai Sesar Dengkeng pada waktu itu di sebelah timurnya, tapi baru diketahui bahwa Sesar Dengkeng ini masih menerus ke arah barat melewati tengah-tengah Kota Yogyakarta," ujar Danny Hilman Natawidjaja dalam acara lokakarya nasional "Perkembangan Terkini Pemutakhiran Peta Sumber Dan Bahaya Gempa Indonesia" di Jakarta, pada 29-30 November 2022 yang juga disiarkan melalui akun Youtube Kementerian PUPR.

 

 

 

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

KPK Bakal Periksa Bupati Sidoarjo Hari Ini

News
| Jum'at, 19 April 2024, 11:57 WIB

Advertisement

alt

Sambut Lebaran 2024, Taman Pintar Tambah Wahana Baru

Wisata
| Minggu, 07 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement