Advertisement
DPRD Minta Penurunan Angka Kemiskinan di Gunungkidul Bisa Dioptimalkan

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—DPRD Gunungkidul mendesak agar upaya pengentasan kemiskinan di Bumi Handayani bisa lebih dioptimalkan. Hal ini mengacu pada tren penurunan di 2024 sehingga program pengentasan dapat berjalan lebih cepat.
Ketua DPRD Gunungkidul, Endang Sri Sumiyartini mengatakan berdasarkan Laporan Kerja Pertanggungjawaban (LKPJ) APBD 2024, angka kemiskinan di Bumi Handayani turun 0,42%. Di 2023, jumlah keluarga miskin di Gunungkidul mencapai 15,6%, tapi tahun lalu berkurang menjadi 15,18%.
Advertisement
“Mudah-mudahan jumlah keluarga miskin di Gunungkidul bisa terus diturunkan,” kata Endang, Rabu (7/5/2025).
Meski demikian, ia berharap penurunan angka kemiskinan bisa lebih dioptimalkan. Guna mewujudkannya, program dan kebijakan dari Pemkab difokuskan pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Salah satunya dengan melakukan sinkronisasi program penanganan kemiskinan daerah, mengacu pada Instruksi Presiden No.4/2022 tentang percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem. Selain itu, juga bisa dilaksanakan melalui pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui pengembangan UMKM hingga pemberian pelatihan bagi warga keluarga kurang mampu.
BACA JUGA: Iduladha 2025, Mahasiswi Dikerahkan untuk Tingkatkan Penjualan Hewan di Bantul
Di sisi lain, pengembangan infrastruktur yang memadai seperti jalan, air, sanitasi hingga listrik sehingga dapat diakses Masyarakat dengan mudah. Penggunaan data yang akurat dan pemanfaatan teknologi juga bisa menjadi kunci dalam upaya pengentasan.
Kami juga mendorong kepada semua pihak untuk berperan dalam upaya pengentasan kemiskinan di Bumi Handayani. “Kolaborasi antara instansi juga penting, termasuk keberadaan sektor swasta dapat mengambil peran dalam pengentasan kemiskinan,” katanya.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Gunungkidul, Mohammad Arif Aldian mengatakan, pemkab berkomitmen untuk terus mengurangi jumlah warga miskin di Bumi Handayani. Di setiap tahunnya, jumlahnya juga terus berkurang sehingga membuktikan keseriusan dalam upaya pengentasan.
Sebagai contoh, pada 2023, jumlah warga miskin di Gunungkidul sebanyak 15,60%. Angka ini menunjukkan penurunan karena data terakhir di 2024 sebanyak 15,18%.
“Penurunannya tidak ada 1% dalam setahun, karena besaran pastinya hanya 0,42% di 2024. Tapi, capaian ini termasuk yang tertinggi di DIY,” kata Aldian.
Menurut dia, upaya memerangi angka kemiskinan terus dilakukan. Di tahun ini, Pemkab telah mematok target penurunan sebesar 0,34%. “Harapannya saat dilakukan penghitungan, kemiskinan bisa turun di angka 14,84 persen,” ungkapnya.
Aldian mengakui, sudah menyiapkan sejumlah program agar target penurunan kemiskinan di 2025 bisa tercapai. Meski tidak memberikan rincian pasti, namun secara gambaran program yang dipersiapkan mulai dengan model konsumsi maupun nonkonsumsi.
“Untuk model konsumsi dengan memberikan makanan kepada warga berkebutuhan khusus dan warga lansia,” katanya.
Adapun program lainnya seperti perbaikan rumah tak layak huni di masyarakat yang membutuhkan. Selain itu, juga ada penguatan di bidang sumber daya manusia di sektor unggulan seperti kepariwisataan, ekonomi kreatif dan lainnya. “Kami juga melakukan upaya penguatan di sektor pertanian,” ungkapnya. (David Kurniawan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Merespons Gelombang PHK, Menaker Akan Optimalkan Platform SIAPKerja
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Pemkab Bantul Luncurkan Sistem Pembayaran Pajak Digital, Targetkan PAD Tembus Rp730 Miliar pada 2025
- Sekda DIY Dorong OPD dan Badan Layanan Publik dalam Keterbukaan Informasi
- Indeks Ketimpangan Gender di DIY Terendah Kedua Nasional Setelah Jakarta
- Polisi Tangkap Beberapa Pelajar yang Mendatangi SMPN 10 Jogja Terkait Dugaan Kebocoran Soal ASPD
- Mutasi Dokter Dadakan Disebut Bisa Berdampak pada Keberlanjutan Pengobatan Pasien
Advertisement