Seru, Begini Kegiatan Diskusi Kelompok Kader Posyandu Tanjung Biru
Advertisement
JOGJA—Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta Unit I.B.2 ditempatkan di Dusun Tanjung, Tegalrejo, Gedangsari, Gunungkidul. Penempatan ini bertujuan untuk mengerjakan berbagai program kerja, terutama yang berkaitan dengan stunting dan pernikahan dini.
Stunting merupakan masalah yang pada saat ini menjadi perhatian khusus, baik oleh pemerintah maupun masyarakat. Masalah tersebut juga secara mendalam diperhatikan oleh kader-kader Posyandu “Tanjung Biru” di Dusun Tanjung. Maka dari itu, Unit I.B.2 berinisiatif untuk menyediakan wadah diskusi yang membahas terkait bagaimana keterkaitan antara pergaulan bebas dengan terjadinya pernikahan dini yang mengakibatkan peningkatan risiko kejadian stunting.
Advertisement
Kegiatan diskusi dilaksanakan pada hari Selasa (21/02/2023) dan bertempat di Padukuhan Tanjung. Kegiatan ini dihadiri oleh kader Posyandu “Tanjung Biru” sebanyak 10 orang yang terdiri dari kader posyandu dan kader KB (Keluarga Berencana). Pada saat kegiatan, masing-masing anggota kader Posyandu “Tanjung Biru” dibagi menjadi 3 kelompok dan setiap kelompok ditemani oleh 2 anggota KKN sebagai fasilitator.
Annas Budiarto selaku Ketua Koordinator Kecamatan KKN Gedangsari menuturkan,“Focus Grub Discussion (FGD) pada kegiatan ini berfungsi sebagai sarana pelatihan, bagaimana kader posyandu dan KB dusun Tanjung, Tegalrejo mampu membuat analisis objektif yang kuat dan penyelesaian masalah yang optimal, selain itu juga menjadi moment baru juga akan mengasah ketarampilan intelektual bagi Ibu Ibu Kader”.
Kegiatan diskusi bertujuan untuk berbagi ilmu, pengetahuan dan juga informasi yang dimiliki oleh anggota kader Posyandu “Tanjung Biru” mengenai keterkaitan pergaulan bebas, pernikahan dini, dan kejadian stunting. Proses diskusi diikuti secara antusisas oleh para kader. Hal ini dapat dilihat proses diskusi yang sangat interaktif antara kader posyandu yang dibantu oleh anggota KKN. Setelah dilakukan diskusi, setiap kelompok wajib mempresentasikan hasil diskusinya yang diwakili oleh satu orang kader Posyandu.
Sebelum dilakukan diskusi, terlebih dahulu diberikan penjelasan mengenai proses analisis sosial dan problem solving oleh salah satu anggota KKN. Dijelaskan bahwa analisis sosial merupakan metode untuk mengetahui kejadian, fenomena, ataupun budaya yang ada di masyarakat. Dari hasil analisis sosial tersebut maka dapat ditemukan berbagai permasalahan yang akan dipecahkan dengan menggunakan problem solving. Problem solving dalam materi ini menggunakan 4 tahapan, yang pertama ada defenisi masalah, identifikasi masalah, pemecahan masalah dan evaluasi.
Setelah penjelasan tersebut, setiap kelompok melakukan analisis sosial terhadap tema yang berbeda-beda. Kelompok I membahas tentang pergaulan bebas, kelompok II membicarakan hal yang berkaitan dengan pernikahan dini, dan kelompok III mendiskusikan mengenai masalah stunting. Secara umum, setiap kelompok akan membuat mind map yang meliputi pengertian, sebab, akibat, dan solusi atas permasalahan yang dibahas oleh masing-masing kelompok dari hasil diskusi.
Proses diskusi kelompok berjalan kurang lebih selama 90 menit, dalam diskusi tersebut terdapat 3 tahapan, yang pertama adalah diskusi kelompok tersebut, kemudian dipresentasikan dan yang terakhir dilakukan sesi tanya jawab.
Diskusi ini berjalan interaktif dan seru karena dalam tanya jawab antar kelompok para ibu ibu PKK 'saling membantai' dalam forum dengan pisau analisisnya masing masing, tentunya diambil dari data yang akurat dan objektif. *
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
30 Orang Meninggal Dunia Saat Berebut Bagi-Bagi Makanan Gratis di Nigeria
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Scoopy Serempet Sepeda Ayun di Kretek, Pembonceng Meninggal Dunia
- Tol Jogja-Solo: 15.600 Kendaraan Melintasi Ruas Jalan Tol Klaten-Prambanan di Hari Pertama Operasi
- 7,3 Juta Orang Diprediksi Masuk Jogja, Didominasi Kalangan Keluarga
- Warga Sepakat Larang Anak Gunakan Media Sosial
- Eks Hotel Mutiara Malioboro Segera Jadi Etalase UMKM Premium Jogja
Advertisement
Advertisement