Advertisement

Di Balik Serangan Umum 1 Maret, Sultan Sukses Pukul Mundur Belanda karena Menang Wibawa

Bernadheta Dian Saraswati
Jum'at, 24 Februari 2023 - 15:27 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Di Balik Serangan Umum 1 Maret, Sultan Sukses Pukul Mundur Belanda karena Menang Wibawa Monumen Serangan Umum 1 Maret 1949 - Wikipedia

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Peringatan Serangan Umum 1 Maret tinggal menghitung hari. Hari bersejarah ini menjadi kisah yang patut disebarluaskan kepada anak cucu karena penjajah dari Belanda berhasil ditaklukkan oleh kekuatan tentara dalam negeri.

Bagi warga Jogja, peringatan ini sangat spesial karena tragedi serangan terhadap penjajah pada 1949 itu terjadi di Kota Jogja. Dan monumen penanda peristiwa itu gagah berdiri di kawasan Titik Nol Jogja yakni monumen Serangan Umum 1 Maret. 

Advertisement

Banyak pahlawan yang turut berjuang merebut kemerdekaan Indonesia dalam peristiwa ini. Namun di balik itu, ada cerita yang tak kalah heroik yakni Sri Sultan HB IX yang juga berhasil memukul mundur tentara Belanda. 

Pernah diberitakan Harianjogja.com, Sultan yang saat itu memimpin Jogja berhasil mengusir pasukan tank Belanda yang masuk ke Kraton. Demikian cerita dalam buku Sri Sultan HB IX Inspirasi dari Sang Pemimpin Rakyat, Selasa (1/3/2022).

Baca juga: Tak Boleh Menolak Layani Siswa ABK, Guru Diberi Pelatihan

Pria bernama kecil Gusti Raden Mas Dorodjatun ini dicurigai intel Belanda terlibat serangan dadakan yang mengguncang dunia internasional tersebut. Ketika pasukan berlapis baja di depan pintu gerbang Kraton, mereka mengancam akan mendobrak jika tidak segera dibuka. Sultan HB IX akhirnya memerintahkan untuk membuka gerbang pintu. Komandan pasukan tank Belanda dan anak buahnya pun masuk ke dalam Kraton.

Saat Komandan pasukan tank Belanda berada di hadapan Sultan HB IX, nyalinya langsung menciut. Sultan yang fasih bahasa Belanda menang wibawa dan menguasai keadaan. Namun ada suatu kebiasaan yang mengakar di Belanda. Sultan yang pernah belajar di Universitas Leiden memiliki posisi lebih unggul. Sebab kampus tersebut tertua di Belanda.

Baca juga: 10 Fakta GKR Mangkubumi Putri Kraton Jogja yang Jarang Diketahui: Suka Nonton Langsung Smackdown

Sedangkan Komandan pasukan tank Belanda lulusan Universitas Delft, sehingga tidak sembarangan untuk berbicara. Tradisi Belanda itu membuat Komandan pasukan tank Belanda segan dan berbicara hormat kepada Sultan.

Tak hanya itu, Komandan pasukan tank Belanda tidak berani menuduh Sultan membantu para pejuang RI dan berhasil melancarkan serangan umum. Akhirnya Komandan pasukan tank Belanda mundur dari Kraton. Anak buahnya heran pasukan dipukul mundur tanpa ada ketegangan sama sekali.

Sebagai pengingat akan momentum penting ini, pemerintah telah membangun Monumen Serangan Umum 1 Maret yang lokasinya di sisi Timur Laut Titik Nol Kilometer atau seletan Benteng Vredeburg. Saat malam hari, monumen ini tampah indah karena patung para pejuang tersorot lampu yang cukup terang. 

Banyak wisatawan yang berfoto di tempat ini. Mereka menghabiskan waktu berwisata di Titik Nol sembari berwisata pendidikan di monumen tersebut. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus

News
| Jum'at, 26 April 2024, 10:57 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement