Advertisement

Promo November

Serius Tangani Lahan Kritis, Pemkab Bantul Siapkan Rp300 Juta untuk Pengadaan Bibit

Andreas Yuda Pramono
Jum'at, 24 Februari 2023 - 11:37 WIB
Arief Junianto
Serius Tangani Lahan Kritis, Pemkab Bantul Siapkan Rp300 Juta untuk Pengadaan Bibit Ilustrasi. - Harian Jogja

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL — Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bantul terus berupaya mengonservasi lahan kritis guna menjaga alam utamanya kelestarian air tanah. Salah satu upaya yang dilakukan DLH dengan berbasis pada pemberdayaan masyarakat adalah pengadaan bibit pohon.

Kepala DLH Bantul, Ari Budi Nugroho mengatakan bahwa mengacu pada pemberdayaan masyarakat, jawatannya melakukan pengadaan bibit pohon yang memiliki nilai tambah. “Bibit yang kami adakan itu bibit yang memiliki nilai tambah, tidak seperti pohon perindang yang tidak begitu mendapatkan hasil atau nilai tambah. Jadi kami Lebih memprioritaskan bibit-bibit pohon buat,” kata Ari, Kamis (23/2/2023).

Advertisement

Dengan bermacam-macam pohon buah yang ada, Ari mengaku bibit yang akan jawatannya sediakan dapat hidup di berbagai jenis lahan seperti lahan kering. Jelasnya, selama proses tumbuh, pohon buah dapat terus memberikan hasil.

“Pohon perindang seperti jati itu sebenarnya juga memberikan hasil hanya ketika pohonnya ditebang. Semenentara pohon buah, selama proses tumbuh akan selalu memberikan hasil atau ada buahnya. Ada multiefeknya lah, selain konservasi atau penghijauan, bisa juga menjadi sumber penghasilan masyarakat,” katanya.

BACA JUGA: Terus Tambah Ruang Hijau, DLH Bantul Siapkan Dana Rp500 Juta

Tegasnya pengambilan manfaat pohon perindang seperti jati, angsana, dan mahoni memerlukan waktu setidaknya 10 tahun. “Pengadaan bibit tahun ini mencapai sekitar Rp300 juta. Itu nanti kan dibagi-bagi ke kelompok-kelompok. Ada yang dapat 100 bibit dan macam-macam,” ucapnya.

Lebih jauh Ari mengaku bahwa Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang akan dibangun Dinas Lingkungan Hidup Bantul tidak akan ditanami pohon-pohon buah. “Kalau tanaman di RTH yang publik ya tidak kami tanami pohon-pohon buah. Tanaman yang kami tanam di RTH itu yang memiliki nilai estetik seperti tabebuya dan pulai. Prinsipnya ya ada peneduhnya dengan tetap memperhatikan unsur estetikanya,” lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Bareskrim Polri Pulangkan DPO Judi Online Situs W88 dari Filipina

News
| Jum'at, 22 November 2024, 07:57 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement