Pemkot Jogja Usung Tradisi Apeman Ruwahan di Sarkem Fest 2023 untuk Geser Stigma Sarkem
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pasar Kembang (Sarkem) di Kota Jogja banyak dikenal sebagai tempat lokalisasi. Namun, Sarkem tak hanya itu. Masyarakat di Wilayah Sosromenduran setiap tahun selalu menyelenggarakan tradisi apeman ruwahan jelang Ramadan. Tradisi itu diusung Pemkot Jogja untuk menggeser citra buruk Sarkem.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Jogja Wahyu Hendratmoko menyampaikan Sarkem memiliki potensi budaya yang dapat menjadi daya tarik wilayah tersebut, tradisi apeman salah satunya.
Advertisement
Dalam Sarkem Fest 2023 hari pertama, digelar kirab apem yang diikuti oleh sekitar 300 orang. Kirab diikuti oleh masyarakat dari berbagai latar belakang, antara lain siswa sejumlah sekolah, mahasiswa, serta masyarakat sekitar Sarkem. Dengan berbusana lurik, kebaya dan berkain jarik mereka menyatu dengan sejumlah bregada rakyat dengan seragamnya.
Tradisi apeman ruwahan yang diselenggarakan sebelum ramadhan merupakan tradisi kebudayaan Jawa. Penamaannya berasal dari bahasa Arab ‘afum’ yang berarti meminta maaf.
Dalam kirab tersebut terdapat sejumlah apem yang dibawa. Dari situ masyarakat berusaha menyampaikan pesan bahwa tradisi apeman terus mereka jaga. Melalui tradisi itu, pesan dalam sebuah apem pun berusaha disampaikan kepada sesama. “Penyerahan apem ini merupakan simbol silaturahmi dan permintaan maaf, sehingga setiap orang akan lebih siap dalam menjalani ibadah selama ramadhan,” katanya.
Sarkem berada di wilayah strategis dan Wahyu melihat potensi wilayah tersebut. Menurutnya, lokasinya yang berada di sekitar Kawasan Malioboro dapat membuat wilayah itu juga memiliki potensi ekonomi. Selain itu, wilayahnya berada dekat Stasiun Tugu membuat wilayah tersebut memiliki potensi untuk disinggahi banyak orang dari berbagai daerah.
Wahyu pun menilai Kawasan Sarkem dapat menjadi salah satu kawasan wisata yang dapat dikembangkan Pemkot Jogja. Dengan begitu, pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di wilayah tersebut pun dapat merasakan manfaatnya. Sekda Kota Jogja, Aman Yuriadijaya, menyambut baik adanya Sarkem Fest 2023. Menurutnya festival itu bisa menghilangkan konotasi negatif terkait Sarkem. “Kita perlu mengubah mindset dan cara pandang kita melalui Festival Sarkem ini,” katanya.
Dalam Sarkem Fest 2023 ada pula sejumlah UMKM yang turut meramaikan festival tersebut, antara lain Siti Sumartiah warga Kampung Sitisewu, Kelurahan Sosromenduran. Sebagai pelaku UMKM, Siti merasa terwadahi dengan adanya booth bagi UMKM di festival tersebut. “Adanya festival ini sangat bagus sekali, memberi peluang untuk UMKM, sehingga menambah semangat bagi pelaku UMKM,” katanya.
Siti yang juga merupakan warga sekitar Kawasan Sarkem pun menilai dengan adanya event pariwisata dapat membuat citra buruk Sarkem terkikis secara perlahan. “Kalau sekarang sering diadakan festival pariwisata, sedikit demi sedikit image masyarakat bahwa ini daerah yang enggak baik akan berkurang,” katanya.
Dia pun berharap ke depan pemerintah dapat menyelenggarakan event serupa dan lebih sering, agar citra buruk Kawasan Sarkem dapat berganti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal SIM Keliling Ditlantas Polda DIY Hari Jumat 22 November 2024: Di Kantor Kelurahan Godean
- Jadwal Terbaru Kereta Bandara YIA dari Stasiun Tugu Jumat 22 November 2024, Harga Tiket Rp20 Ribu
- Jadwal dan Tarif Tiket Bus Damri Titik Nol Malioboro Jogja ke Pantai Baron Gunungkidul Jumat 22 November 2024
- Jadwal dan Lokasi Bus SIM Keliling Kota Jogja Jumat 22 November 2024
- Prakiraan Cuaca BMKG Jumat 22 November 2024: DIY Hujan Ringan Siang hingga Malam
Advertisement
Advertisement