Advertisement

Ribuan Warga Bantul Demo Jalan Rusak Patuk Dlingo, Ini Respons Pemda DIY

Andreas Yuda Pramono
Minggu, 12 Maret 2023 - 20:07 WIB
Budi Cahyana
Ribuan Warga Bantul Demo Jalan Rusak Patuk Dlingo, Ini Respons Pemda DIY Ribuan warga menggelar demonstrasi memprotes jalan rusak di ruas Dlingo-Patuk di Tugu Terong, Bantul, Minggu (12/3/2023). - Harian Jogja/Andreas Yuda Pramono

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Ribuan warga Dlingo, Bantul, berdemonstrasi memprotes jalan rusak di ruas Patuk-Dlingo. Pemda DIY langsung meresponsnya dan menyebut ruas jalan yang melewati banyak objek wisata itu akan diperbaiki tak lama lagi.

Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral (DPUP-ESDM) DIY merencanakan perbaikan Jalan Patuk-Dlingo yang rusak pada Mei 2023. Kepala DPUP-ESDM DIY Anna Rina Herbranti mengharapkan sudah ada kontrak peningkatan kualitas Jalan Patuk-Dlingo sejauh 1,5 kilometer pada Mei 2023.

Advertisement

“Kami baru bisa melakukan peningkatan jalan sejauh 1,5 kilometer. Pemda DIY baru memiliki dana yang hanya bisa digunakan untuk jarak tersebut,” kata Anna, Minggu (12/3/2023).

Anna menambahkan ketika terdapat surat permohonan perbaikan jalan, jawatannya akan mengusulkan program anggaran di beberapa ruas jalan yang mendesak untuk diperbaiki. Saat ini, DPUP-ESDM sedang menyiapkan perencanaan dan desain jalan.

“Setelah proses perencanaan dan desain jalan, nanti akan kami lelangkan. Semoga Mei awal sudah ada kontrak,” katanya.

BACA JUGA: Lebih Parah daripada Jalan Godean, Jalur Menuju Objek Wisata di Dlingo Rusak Parah

Dia mengatakan DPUP-ESDM DIY telah melakukan serangkaian pemeliharaan jalan rutin. Dia meminta agar masyarakat bersabar. “Bertahap. Soalnya jalan yang rusak bukan hanya di situ [Patuk-Dlingo]. Anggarannya terbatas juga,” ucapnya.

Pagu anggaran untuk peningkatan jalan Patuk-Dlingo, kata Anna mencapai Rp12 Miliar. Dia mengatakan ruas jalan Patuk sampai Dlingo akan diperbaiki sesuai dengan standar jalan provinsi. “Standar pronvinsi itu MST [muatan sumbu terberat] 8 ton,” lanjutnya.

Sementara itu, Sub Koordinator Kelompok Substansi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Bina Marga DPUPKP Bantul, Benyamin Rukiyanto, mengatakan jawatannya memiliki rencana untuk memperbaiki jalan dari Tugu Terong ke Mangunan.

“Perbaikan tiap tahun. Tetapi sekarang masih proses. Saat ini yang jelas ada adalah pemeliharaan untuk jalan dari Terong ke Mangunan dan jalur Cinomati,” kata Benyami,  Minggu (12/3/2023).

Khusus untuk jalur Cinomati, katanya, akan ada peningkatan kapasitan jalan. Namun pengadaan tanah belum selesai.

BACA JUGA: Sempat Menolak, Warga Nglarang Akhirnya Sepakati Ganti Rugi Tol Jogja Solo, 1 Meter Dihargai Rp4 Juta

Sebelumnya, ribuan orang yang tergabung dalam Aliansi Dlingo Bersatu berdemonstrasi di sepanjang Jalan Patuk-Dlingo pada Minggu (12/3/2023). Demonstrasi yang diikuti sekitar 1.200 orang tersebut digelar akibat permohonan perbaikan Jalan Patuk-Dlingo tidak kunjung ditindaklanjuti.

“Selain karena jalan rusak, aksi demonstrasi hari ini didasari oleh penutupan Jalan Patuk yang cukup sering. Karena itu warga Dlingo harus melalui jalan yang lebih jauh untuk menuju ke rumah,” kata Sugiyono ditemui di Tugu Terong pada Minggu (12/3/2023).

Sugiyono menambahkan kerusakan jalur Dlingo-Patuk telah terjadi sejak beberapa tahun lalu. Kendati demikian, perbaikan jalan tidak segera dilakukan, padahal Pemerintah Kalurahan Terong telah mengirim surat kepada DPUP-ESDM DIY.

“Jalan yang ada di wilayah Terong dari Patuk sendiri itu sepanjang enam kilometer. Di Terong kan ada destinasi wisata Pinus Pengger, Gunung Mungker, Watu Loncat, Cima Hill View. Lalu, sebelum ada inisiatif aksi seperti ini itu saya sudah melayangkan surat ke DPUP-ESDM DIY. Ada tiga kali lah saya mengirim surat. Terakhir saya mengirim surat itu Maret 2022,” katanya.

Selain itu, kata Sugiyono, beberapa kali terjadi kecelakaan akibat jalan rusak seperti yang terjadi di Mungker. Selain Jalan Patuk-Dlingo yang merupakan jalan provinsi, jalan lain mulai dari Tugu Terong ke Selatan hingga Becici juga rusak. Jalan ini menjadi kewenangan kabupaten.

“Jalur Cinomati itu masuk kewenangan kabupaten. Rusak juga jalannya. Semoga ada perhatian karena kita akan menghadapi lebaran. Jangan sampai ada kecelakaan karena jalan rusak,” ucapnya.

Gugiyono menjelaskan selain faktor keselamatan, jalan rusak tersebut akan berdampak pada kenyamanan wisatawan. Apabila tidak segera diperbaiki, kenyamanan wisatawan akan berkurang yang menyebabkan penurunan kunjungan.

BACA JUGA: 6 Kilometer Jalan Godean Akan Diganti Aspalnya, Ini Ruas yang Jadi Prioritas

Ketua Aliansi Dlingo Bersatu, Agus Purna Wiratman, berharap agar wilayah Dlingo tidak dipandang sebelah mata dalam pembangunan infrastruktur jalan.

“Dlingo kan sudah jadi destinasi wisata. Bahkan, dalam kaitannya dengan pajak, beberapa kalurahan di Dlingo itu ada yang mendapatkan apresiasi pajak terbaik. Berarti kami ini taat pajak, karena itu kami mohon untuk perbaikan jalan. Jalan Patuk-Dlingo juga jalan pariwisata, sehingga dilewati bus-bus besar,” kata Agus.

Aliansi Dlingo Bersatu meminta Jalan Patuk-Dlingo diberbaiki dengan kualitas yang baik, sehingga jalan tersebut tidak akan mudah tergerus oleh bus-bus pariwisata yang notabene berukuran besar.

Agus menambahkan apabila aspirasi mereka tidak digubris, tidak menutup kemungkinan terjadi penurunan ketaatan pajak. Selain itu, Aliansi Dlingo Bersatu juga mewacanakan menutup jalan menuju destinasi wisata mengingat faktor keselamatan yang harus diutamakan.

“Ada perbedaan kewenangan dalam perbaikan jalan. Dari Patuk sampai Tugu Terong lalu ke arah timur itu kewenangan Provinsi DIY. Kemudian dari Tugu Terong sampai Mangunan jadi kewenangan Kabupaten Bantul. Nah, kalau jalur Cinomati itu kami tidak tahu. Karena itu kami bingung harus menindaklanjuti seperti apa, padahal di situ sering terjadi kecelakaan yang menyebabkan korban meninggal,” katanya.

Warga Muntuk, Irwan, mengatakan di Gunung Mungker pernah terjadi kecelakaan karena jalan rusak. “Jalan dari Terong sampai Patuk banyak lubang yang dalam. Banyak wisatawan yang jatuh di situ. Bahkan, bus sering kepater di lubang. Korban meninggal juga pernah, persisnya karena mencoba menghindari lubang di sekitar destinasi wisata Gunung Mungker,” kata Irwan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

TWC Targetkan Wisatawan Candi Borobudur & Prambanan Naik 37% Saat Libur Lebaran

News
| Jum'at, 29 Maret 2024, 19:37 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement