Angka Harapan Hidup DIY Tinggi, Pakar: Lansia Harus Disiapkan, Agar Tak Bebani Negara
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Tingginya umur harapan hidup di DIY harus disiapkan dengan program yang mumpuni agar tidak membebani keuangan negara. Tak hanya menyasar lansia saja, program untuk calon lansia juga harus segera dilakukan karena mulai 2032 populasi lansia akan mendominasi secara nasional.
Program penanganan lansia mestinya disiapkan untuk semua generasi dan multi sektor tak hanya Dinas Sosial (Dinsos) saja. “Karena semua orang akan jadi lansia, maka pemerintah mestinya menyiapkan calon lansia ini untuk memiliki jaminan sosial jangka panjang dan untuk mengurusnya harus dihilangkan dulu ego sektoral yang umumnya membebenkannya ke Dinsos,” jelas Dosen Sosiologi UGM, Fina Itriyati pada Selasa (14/3/2023).
Advertisement
BACA JUGA : Fasyankes Dukung Usia Harapan Hidup Lansia Kota Jogja
Fina menjelaskan program penanganan lansia perlu melibatkan sektor dan dinas lain. Mulai dari Dinas Tenaga Kerja, Dinas Pemuda, Dinas Pendidikan, sampai Dinas Kesehatan, semuanya perlu bersinergi untuk menanggulangi lansia dengan baik agar kelak tidak membebani keuangan negara. Penanganan lansia yang paling efektif, jelas Fina, perlu dilakukan sejak mereka masih usia produktif dengan menyediakan jaminan sosial jangka panjang.
“Sekarang BPJS itu perlu ditingkatkan lagi, terutama yang ketenagakerjaan bukan hanya untuk yang pekerja formal tapi perlu ditingkatkan sampai pekerja informa agar semua orang kelak di hari tua terjamin kehidupannya,” ujarnya.
Tingginya umur harapan hidup, lanjut Fina, perlu diapresiasi dengan mempersiapkan program yang memastikan kesejahteraan para lansia. Komunitas masyarakat di Jogja memang suportif, terutama lansia yang sering menyelenggarakan kegiatan secara mandiri yang secara langsung memperkuat solidaritas mereka. “Jadi tidak heran angka harapan hidupnya tinggi,” ucapnya.
Lewat komunitas ini, sambung Fina, pemberdayaan lansia dapat ditingkatkan. Berbagai pihak perlu menghilangkan persepsi bahwa lansia lemah tak berdaya dan sakit-sakitan. Padahal mereka bisa menjadi agen sosial karena jelas punya pengalaman dan pengetahuan yang banyak.
BACA JUGA : Warga Jogja Paling Panjang Umur se-Indonesia
“Setiap generasi juga punya pandangan masing-masing jadi perlu dialog juga apa yang diperlukan, terutama untuk calon lansia apa yang dibutuhkan mereka dan apa yang bisa dipersiapkan dari sekarang,” katanya.
Penanganan lansia dengan bantuan sosial merupakan cara lama yang berpotensi membuat keuangan negara jebol, mengingat 2032 masyarakat akan didominasi lansia. “Itu cara lama, cara bapak-ibu kita. Cara bansos ini juga bisa membuat keuangan negara jebol juga apalagi 2032 didominasi lansia. Maka peningkatan jaminan sosial jangka panjang tadi itu harus lebih menyasar calon lansia agar kelak mereka bisa mempersiapkan masa tuanya dengan baik,” terangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Menteri Lingkungan Hidup Minta Semua Pemda Tuntaskan Roadmap Penanganan Sampah
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal KA Bandara YIA Kulonprogo-Stasiun Tugu Jogja, Sabtu 23 November 2024
- Puluhan Petani Tanaman Landscape di Sleman Dukung Harda-Danang di Pilkada 2024
- Jadwal Prameks Stasiun Tugu Jogja-Kutoarjo, Sabtu 23 November 2024
- Jadwal DAMRI ke Candi Borobudur, Candi Prambanan, Pantai Baron Gunungkidul dan Parangtritis Bantul, Cek di Sini
- Cek Cuaca di Jogja Sabtu 23 November 2024, Waspadai Potensi Hujan Petir di Kota Jogja
Advertisement
Advertisement