Padat Karya Jogja Istimewa Bangkitkan Ekonomi Warga
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Program Padat Karya Jogja Istimewa kembali digulirkan pada 2023 ini menggunakan dana keistimewaan DIY. Program ini menyasar kalurahan untuk pembangunan fisik dan dapat meningkatkan perekonomian warga. Selain warga ikut menjadi pekerja pembangunan, hasil pekerjaan fisik juga berdampak positif bagi warga.
Paniradya Pati Kaistimewaan DIY Aris Eko Nugroho menjelaskan program padat karya istimewa Kembali digulirkan pada 2023 ini dengan didanai dana keistimewaan menyasar sebanyak 117 titik kalurahan. Setiap titik padat karya tersebut diberikan Rp175 juta. Program tersebut diharapkan tidak sekadar menghasilkan bentuk fisik bangunan, namun juga mampu mendongkrak ekonomi masyarakat sekitar.
Advertisement
“Harapan kami padat karya istimewa ini tidak sekadar membuat jalan saja tetapi ada tujuan tertentu di balik itu misalnya untuk mendukung aktivitas wisata dan ekonomi,” kata Aris belum lama ini.
Selain itu melalui padat karya tersebut dengan anggaran yang telah diberikan diharapkan pula ada tambahan hasil fisik. Karena melalui program ini banyak masyarakat tergugah ingin membantu baik secara moral maupun material untuk mendukung pembangunan desanya. “Jadi misalnya dengan anggaran itu bisa untuk memperbaiki jalan sepanjang 100 meter misalnya, karena banyak peran serta masyarakat hasil akhirnya bisa lebih dari 100 meter,” katanya.
Aris menambahkan program padat karya ini ada dua pola yaitu BKK Kalurahan sehingga anggaran langsung ke Kalurahan dan padat karya uang digelar melalui program pada OPD Disnakertrans DIY. Meski demikian penanggungjawab kedua jenis padat karya ini adalah Disnakertrans DIY.
Pekerja dari program ini semuanya dari warga sekitar sehingga dapat meningkatkan perekonomian mereka. “Harapannya seperti pekerja tukang yang sedang menganggur bisa ikut program ini sehingga ada pekerjaan dan mendapatkan manfaat,”
Padat karya Jogja Istimewa ini berjalan sejak tahun 2021 dengan menyasar awalnya sebanyak 104 titik. Pada 2023 ini kemudian ditingkatkan menjadi 117 titik. Bentuk fisik pun sangat bermacam, selain membangun jalan, ada yang berupa talut dan lain-lain.
“Bentuk pembangunannya sesuai dengan kebutuhan warga dan harapannya dapat berdampak pada tujuan tertentu seperti mengembangkan tempat wisata,” ujarnya.
Dukuh Tegalsari Kalurahan Ngargosari Kulonprogo Mustohal mengapresiasi digulirkannya program Padat Karya Jogja Istimewa di dusunnya. Program tersebut di dusunnya untuk membangun jalan cor blok sepanjang 1.200 meter. Jalan tersebut sangat bermanfaat bagi warga desa sebagai akses dari satu dusun ke dusun lain, bahkan untuk wisatawan.
“Karena jalan yang dibangun lewat padat karya Jogja Istimewa ini juga dilewati oleh wisatawan yang akan menuju ke puncak Bukit Widosari,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Hoaks di Masa Tenang Pilkada Jadi Sorotan Bawaslu, Ini 5 Provinsi Paling Rawan
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Ketua DPP PDIP Esti Wijayati Sebut Rekam Jejak Hasto-Wawan Baik, Yakin Menangkan Pilkada
- Eko Suwanto Sebut Cawali Jogja Hasto Wardoyo Punya Semangat Melayani Rakyat & Anti Korupsi
- Keluarga Matahari 1912 Dukung Pasangan Agung-Ambar di Pilkada Kulonprogo
- Kejati DIY Ungkap Belum Ada Persiapan Khusus untuk Pemindahan Terpidana Mati Mary Jane
- Masa Tenang Pilkada, Bawaslu Jogja Berpatroli Cegah Praktik Politik Uang
Advertisement
Advertisement