Advertisement
Ditanya Motif Klitih Bumijo, Polisi: Perang Sarung Ramadan!
Kapolda DIY Kapolda DIY Irjen Pol Suwondo Nainggolan dan Kaporesta Jogja Kombes Saiful Anwar (di tengah) saat ungkap kasus klitih yang viral di Bumijo, Jogja pada Minggu (26/3 - 2023).
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Polisi mengklaim motif aksi kekerasan jalanan atau klitih yang viral di Bumijo, Kemantren Jetis pada Jumat (24/3/2023) lalu adalah perang sarung. Rombongan korban hendak perang sarung dengan kelompok lain tapi malah berhadapan dengan kelompok yang tak dikenalnya.
Kapolda DIY, Irjen Pol Suwondo Nainggolan menjelaskan rombongan korban terdiri dari 10 orang dengan empat sepeda motor dari Nitikan, Kemantren Umbulharjo hendak perang sarung dengan kelompok lain yang disepakati di Demak Ijo.
Advertisement
“Saat perjalanan menuju lokasi yang ditentukan ternyata DI Jl. HOS Cokroaminoto rombongan korban bertemu dengan dua sepeda motor dan saling mengumpat, saat itu mereka kejar-kejaran,” katanya, Minggu (26/3/2023).
Sesampainya di SPBU Jati Kencana, jelas Suwondo, dari SPBU itu muncul sekitar tujuh sepeda motor yang ikut mengejar rombongan korban. “Rombongan korban dikejar ke arah barat Jl. Godean – Demak Ijo – belok kiri Ring Road Barat – Simpang empat Pelem Gurih – belok kiri ke Jl. Wates,” jelasnya.
Tak berhenti di situ, aksi kejar-kejaran rombongan korban dan pelaku, lanjut Suwondo, sesampainya di Jl. Wates daerah Kalibayem rombongan korban bertemu lima sepeda motor rombongan pelaku yang kemudian ikut mengejar juga. “Sehingga rombongan korban dikejar lebih kurang 14 sepeda motor. Rombongan korban lal menuju Simpang 4 Wirobrajan – belok kiri Jl. HOS Cokroaminoto – Simpang 3 Jati Kencana – belok kanan Jl. Kyai Mojo – belok kanan Simpang 3 At Takrib – belok kiri ke arah samsat,” ujar dia.
BACA JUGA: Korban Klitih Bumijo Masih Dirawat di RSUP dr. Sardjito, Bagaimana Proses Hukumnya?
Saat korban NH, 15, jatuh teman-temannya meninggalkannya lantaran takut. “Setelah korban jatuh lalu para pelaku secara bersama-sama melakukan penganiayaan dengan cara memukul dengan Sarung, menyabet dengan Gesper, menendang dan menginjak badan korban,” ujar Suwondo.
Suwondo menyebut beruntung ada warga sekitar yang langsung melerai dan membawa korban ke rumah sakit. “Tentu ini juga peran penting masyarakat sehingga korban dapat diselamatkan,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Wisata DEB Balkondes Karangrejo Borobudur Ditawarkan ke Eropa
Advertisement
Berita Populer
- Jelang Libur Natal-Tahun Baru, Reservasi Hotel di DIY Mulai Meningkat
- Stok Aman, Disperindag Sleman Pastikan Isi LPG Sesuai Takaran
- Pengendara di Kulonprogo Tewas Tabrak Pohon Usai Senggolan
- DPRD Bantul Dorong Pemkab Kreatif Hadapi Efisiensi 2026
- Nelayan Pantai Baron Gunungkidul Berhenti Melaut Akibat Cuaca
Advertisement
Advertisement




