Advertisement

Ditanya Motif Klitih Bumijo, Polisi: Perang Sarung Ramadan!

Triyo Handoko
Minggu, 26 Maret 2023 - 21:37 WIB
Arief Junianto
Ditanya Motif Klitih Bumijo, Polisi: Perang Sarung Ramadan! Kapolda DIY Kapolda DIY Irjen Pol Suwondo Nainggolan dan Kaporesta Jogja Kombes Saiful Anwar (di tengah) saat ungkap kasus klitih yang viral di Bumijo, Jogja pada Minggu (26/3 - 2023).

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Polisi mengklaim motif aksi kekerasan jalanan atau klitih yang viral di Bumijo, Kemantren Jetis pada Jumat (24/3/2023) lalu adalah perang sarung. Rombongan korban hendak perang sarung dengan kelompok lain tapi malah berhadapan dengan kelompok yang tak dikenalnya.

Kapolda DIY, Irjen Pol Suwondo Nainggolan menjelaskan rombongan korban terdiri dari 10 orang dengan empat sepeda motor dari Nitikan, Kemantren Umbulharjo hendak perang sarung dengan kelompok lain yang disepakati di Demak Ijo.

Advertisement

“Saat perjalanan menuju lokasi yang ditentukan ternyata DI Jl. HOS Cokroaminoto rombongan korban bertemu dengan dua sepeda motor dan saling mengumpat, saat itu mereka kejar-kejaran,” katanya, Minggu (26/3/2023).

Sesampainya di SPBU Jati Kencana, jelas Suwondo, dari SPBU itu muncul sekitar tujuh sepeda motor yang ikut mengejar rombongan korban. “Rombongan korban dikejar ke arah barat Jl. Godean – Demak Ijo – belok kiri Ring Road Barat – Simpang empat Pelem Gurih – belok kiri ke Jl. Wates,” jelasnya.

Tak berhenti di situ, aksi kejar-kejaran rombongan korban dan pelaku, lanjut Suwondo, sesampainya di Jl. Wates daerah Kalibayem rombongan korban bertemu lima sepeda motor  rombongan pelaku yang kemudian ikut mengejar juga. “Sehingga rombongan korban dikejar lebih kurang 14  sepeda motor. Rombongan korban lal menuju Simpang 4 Wirobrajan – belok kiri Jl. HOS Cokroaminoto – Simpang 3 Jati Kencana – belok kanan Jl. Kyai Mojo – belok kanan Simpang 3 At Takrib – belok kiri ke arah samsat,” ujar dia. 

BACA JUGA: Korban Klitih Bumijo Masih Dirawat di RSUP dr. Sardjito, Bagaimana Proses Hukumnya?

Aksi kejar-kejaran tersebut berakhir saat rombongan korban memutar balik di sebelah barat samsat, sambung Suwondo, namun sudah ada rombongan pelaku yang menunggu. “Kemudian korban anak berinisial N dilempar menggunakan batu yang mengenai bagian tubuh sehingga korban oleng dan Jatuh di TKP. Setelah korban terjatuh kemudian rombongan pelaku secara bersama-sama melakukan penganiayaan,” katanya.

Saat korban NH, 15, jatuh teman-temannya meninggalkannya lantaran takut. “Setelah korban jatuh lalu para pelaku secara bersama-sama melakukan penganiayaan dengan cara memukul dengan Sarung, menyabet dengan Gesper, menendang dan menginjak badan korban,” ujar Suwondo.

Suwondo menyebut beruntung ada warga sekitar yang langsung melerai dan membawa korban ke rumah sakit. “Tentu ini juga peran penting masyarakat sehingga korban dapat diselamatkan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Petani Diminta Segera Tebus Pupuk Bersubsidi Supaya Tidak Menumpuk

News
| Minggu, 05 Mei 2024, 19:37 WIB

Advertisement

alt

Mencicipi Sapo Tahu, Sesepuh Menu Vegetarian di Jogja

Wisata
| Jum'at, 03 Mei 2024, 10:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement